Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Hari Bela Negara di Baubau, dari upacara, Diklat PBN dan asal muasalnya

Pembukaan Diklat PBN-2 Kota Baubau, 2018 di Mako Kompi 725 Woroagi

LIPUTAN KHUSUS (6). Hari Bela Negara yang diperingati setiap tanggal 19 Desember 2018, merupakan yang ke-70 tahun, menjadi momentum memantik semangat persatuan dan kesatuan, selain hari besar nasional lainnya. Di Kota Baubau – Sulawesi Tenggara sendiri diperingati dalam bentuk upacara bendera yang dipimpin langsung Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, MH. Tema besar yang diusung momentum ini adalah “Bela Negara untuk Kemakmuran Rakyat”.

Wali Kota membacakan amanat Presiden Joko Widodo tentang Hari Bela Negara ini. "Hari Bela Negara ini dicanangkan untuk menghormati dan mengajak semua warga negara untuk membela negara melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya bela negara, tidak bisa hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, tapi harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi," kata AS. Tamrin membacakan amanat dari Jokowi di Palagimata Baubau

"Sebagai negara besar dengan penduduk terbanyak keempat di dunia serta negara maritim dengan ribuan pulau bangsa yang Bhineka dalam suku ras dan agama kita bersyukur bahwa negara kita tetap rukun damai dan bersatu," lanjut dia.

Jokowi, seperti amanat yang dibacakan AS. Tamrin, kemudian menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang sudah melakukan aksi bela negara. Tak hanya TNI-Polri, profesi guru juga dimaknai sebagai bela negara.

"Mereka yang mengajar walaupun bukan guru, yang mengajak masyarakat untuk hidup sehat walaupun mereka bukan pegawai kesehatan, banyak mereka yang mendampingi masyarakat untuk berwirausaha tanpa berniat mengambil manfaat dari masyarakat. Inilah sebuah bentuk dari bela negara yang patut kita apresiasi," ujarnya.

Tak berhenti sampai di situ, esoknya 20 Desember 2018, melalui Dinas Pemuda Olah Raga kembali menggembleng 40 pemuda dari berbagai ormas dan OKP di kota ini mengikuti Pendidikan dan Latihan Bela Negara (PBN), yang dipusatkan di Kompi 725 Woroagi – Sorawolio kota Baubau. Acara ini dibuka langsung Wakil Wali Kota La Ode Ahmad Monianse, disaksikan Komandan Kompi 725 dan beberapa pejabat di kota ini.

Diklat ini merupakan angkatan ke-2, setelah di tahun 2107 sebelumnya juga sebanyak 40 orang didik di pelatihan ini, dijadwalkan berlangsung hingga empat hari ke depan. La Ode Ahmad Moninase dalam sambutannya mengingatkan, Diklat ini adalah upaya negara dan daerah untuk terus menjaga keutuhan bangsa dengan ideologi Pancasilanya, serta menanamkan semangat patriotik generasi muda kepada bangsa dan negaranya.

Untuk Baubau sendiri, menurut Kadis Pemuda dan Olah Raga, La Ode Darussalam alumni-alumni Diklat PBN ini membentuk Ormas PBN tersendiri sebagai wadah pengikat kebersamaan, serta penjaga ideologi bangsa. Karenanya momentum diklat ini juga diperingati sebagai ulang tahun kedua ‘Ormas PBN’ Baubau.

Upacara HUT - Bela Negara Tk. Kota Baubau, 19 Desember 2018

Asal Muasal Peringatan Hari Bela Negara
Hari bersejarah yang biasa disebut HBN ini mengingatkan deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat pada 19 Desember 1948. Penetapan ini dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2006. Pada Kepres itu juga disebutkan bahwa Hari Bela Negara bukan merupakan hari libur.

Hari yang mana para pahlawan bangsa terdahulu mempertaruhkan jiwa raganya untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah-tengah guncangan Agresi Militer Belanda II.

Peringatan Hari Bela Negara ke-65 tepatnya pada 19 Desember 2012 dilakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Monumen Nasional Bela Negara di salah satu kawasan yang pernah menjadi basis PDRI dengan area seluas 40 hektare, tepatnya di Jorong Sungai Siriah, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Soekarno-Hatta Ditangkap Tentara Belanda 1948

Bung Karno dan Bung Hatta diangkut oleh tentara Belanda pada 19 Desember 1948. Pada tahun yang sama, keduanya diasingkan ke Menumbing, Bangka. Hal ini dKampus UGMilakukan Belanda karena ingin menghapus Republik Indonesia dari peta dunia dan berkuasa kembali di tanah jajahannya.

Selain itu, Belanda juga memiliki tujuan utama atas penangkapan itu, yakni Belanda ingin membubarkan pemerintahan di Indonesia dan menghancurkan TNI. Dalam waktu singkat, pasukan Belanda berhasil menguasai Kota Yogyakarta kala itu.

Berdirinya Universitas Gadjah Mada 1949

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949, Pemerintah Republik Indonesia mendirikan Universitas Gadjah Mada yang merupakan universitas pertama didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia setelah Indonesia merdeka.

Akhirnya pada 19 Desember 1949 UGM berdiri di Bulaksumur, Yogyakarta dengan enam fakultas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949 juga disebutkan keenam fakultas tersebut adalah Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Hukum, dan Fakultas Sastra dan Filsafat.

Rektor pertama (Presiden) UGM yaitu, Prof. Dr. M. Sardjito. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM yang terdiri dari Ketua Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota.

Operasi Trikora – 1961
Operasi militer TRIKORA (Tri Komando Rakyat) merupakan konflik dua tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Ketika Belanda masih mengklaim bahwa Irian Barat masih merupakan wilayah kekuasaannya, Indonesia segera mengerahkan operasi militer secara besar-besaran untuk mengusir Belanda dari wilayah NKRI.

Mempertahankan wilayah Papua bagian barat dari Belanda ini menyisakan sejarah penting di dunia militer Indonesia. Pasalnya, TRIKORA ini diperintah langsung dari Presiden Soekarno untuk membebaskan wilayah tersebut pada 19 Desember 1961. Konflik ini berakhir pada 15 Agustus 1962.** (ref)


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...