Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Bupati Samahuddin Mulai ‘Geber’ Jalan Utama Buton Tengah

Bupati Buteng meninjau langsung persiapan pelebaran jalan

BUTON TENGAH---Digelari publik Sulawesi Tenggara sebagai bupati pekerja keras tak membuat Bupati Buton Tengah (Buteng) – Samahuddin, SE menjadi jumawa, malah semakin tertantang untuk menggember pembangunan infrastruktur di daerahnya, khususnya berkait pengaspalan jalan utama yang menghubungkan kawasan-kawasan utama di daerah yang digelari ‘Negeri wisata seribu gua’ itu.

Buktinya, selasa dan Rabu 11-12 Juni 2019 ia turun langsung ke lapangan meyakinkan warganya, bila sesegera mungkin melakukan peningkatan kualitas jalan utama di Buton Tengah, seperti pelebaran poros Lakapera-Lombe, rencana  pelebaran jalan  di Lanto-Mawasangka tengah, seterusnya ke Mawasangka, dan meninjau pula beberapa kawasan wisata untuk digenjot pembangunannya.

Tak sekadar meninjau, bupati yang sudah memasuki tahun kedua kepemimpinannya sejak dilantik 22 Mei 2017 turun sendiri melakukan pengukuran pelebaran didampingi jajarannya, termasuk memastikan penggunaan alat berat sudah masuk di lokasi proyek. Sesekali tampak Bupati Samahuddin menyapa warga yang melintas dengan penuh keramahan.

“Saya harus menyapa warga secara langsung, saya ingin mendengar sendiri ‘unek-unek’ saudara-saudara saya sendiri, jangan sampai saya dianggap berjarak dengan mereka. Itu tak boleh, sebab merekalah yang menjadi obyek pembangunan. Ya, obyek kesejahteraan. Bagaimana warga mau sejahtera bila fasilitas infrastruktur tidak memadai,” kata Bupati Samahuddin kepada Butonmagz saat itu.


Menarik meteran

Samahuddin mengurai, bila ia tak mempercepat proses pembangunan infrastruktur di daerahnya, maka ia akan dinilai lalai terhadap amanah yang diberikan. “Saya menyadari, tentu tak sekaligus kami bisa mempercepat apa menjadi amanah rakyat untuk mensejahterakan mereka melalui pembangunan. Tetapi secara bertahap, sesuai dengan kemampuan anggaran yang tersedia,” ungkapnya.

Itu sebab saat ke lapangan ia tak sekadar menonjolkan telunjuk memberi perintah kepada stanya, tetapi terkadang harus mengukur jalanan dari tangannya sendiri. “saya ingin memastikan sendiri program berjalan sesuai progresnya, bukan sekadar menerima laporan staf. Sekaligus meyakinkan aparat bahwa Buton Tengah harus dibangun secara holistik, integratif, dan tematik. Tak boleh setengah-setengah,” sergahnya. 


Bupati Buton Tengah, Samahudin menyapa warganya

Ketika ditanya wartawan tentang kesukaannya terjun langsung ke lapangan. Bupati Samahuddin langsung menyela.

“Kawan-kawan, ini bukan soal pencitraan. Ini amanah. Saya malu bila tak mampu melakukan apa-apa di kampung halaman saya sendiri. Saya ini tak terlahir dari keluarga mapan. Sengatan matahari itu biasa, dan saya tahu rasanya menjadi masyarakat biasa yang merindukan fasilitas daerah yang baik dan berkualitas. Ya, harus kerja keras,” tandasnya.

Berkait dengan itu, Bupati defenitif Buton Tengah yang pertama kali dipilih langsung warganya itu meminta OPD-OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) melakukan hal yang lebih inovatif. “jangan malu mencontoh daerah yang lebih sukses. Bila berkesempatan keluar daerah, jangan hanya tidur di hotel, perhatikan sekeliling, apa yang bisa diterapkan di Buton Tengah dengan kemapuan anggaran kita, dan tentu secara bertahap,” pesannya kepada aparat Buton Tengah.

Bekerja sama, bekerja bersama

Bupati Samahuddin tak muluk-muluk, ia menarget di tahun keempat fasilitas infrastruktur benar-benar telah dirasakan publik secara merata. Harapannya perekonomian lebih meningkat sehingga berimbas pada peningkatan kesejahteraan warga. “Saya kurang mampu berteori, berpikir itu pasti, tetapi jauh lebih baik langsung bekerja. Ingat sedetik tindakan jauh lebih baik dari seribu kicauan,” imbuhnya berfilosofi.

Namun begitu, Bupati Samahuddin tetap memberi apresiasi kepada aparatnya, bila dengan keterbatasan kualitas SDM, bukan berarti tak bisa bekerja dengan baik. “Intinya kita kerja keras, dan tulus untuk masyarakat. Biarlah Tuhan yang mengganjar apa yang kita perbuat. Ini kampung halaman kita, berikan yang terbaik,” ucapnya dengan nada datar. (ref)



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...