Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Ekspor Tuna Cakalang Indonesia Nomor 6 di Dunia, ABK Penangkap Masih Butuh Perlindungan


BUTONMAGZ---Walaupun terus mengalami peningkatakan, market share ekspor tuna-cakalang Indonesia saat ini belum berhasil menjadi nomor satu di dunia. Market share ekspor tuna-cakalang Indonesia masih menempati peringkat enam dibawah Thailand, China, Spanyol, Ekuador dan Cina Taipe.

Nilai ekspor tuna cakalang Indonesia pada tahun 2020 lalu hanya 724 ribu USD. Hal ini terjadi karena tingkat daya saing Indonesia belum terlalu kompetitif. Adapun aspek yang terkait dengan daya saing tuna Indonesia adalah produk, harga dan pelayanan.

Untuk itu, stakeholder tuna cakalang dalam negeri mesti saling sinergis dan mengurangi faktor diskoneksi dari bisnis proses tuna. Demikian benang merah yang terungkap dari webminar dengan tema Daya Saing Tuna Indonesia yang dilakukan oleh Destructive Fishing Indonesia dan Freedom Fund pada hari selasa, 19/4/2022.

Direktur Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing produk, KKP, Erwin Diwayana mengatakan bahwa tantangan ekspor tuna Indonesia saat ini meliputi hambatan tarif, non tarif dan logistik.

“Pengenaan tarif tinggi diatas 15% dan tarif ekskalasi untuk produk olahan dan tarif bahan baku masih dikenakan oleh sejumlah negara kepada Indonesia” kata Erwin.

Sementara hambatan non tarif  menghadapi isu persyaratan ekspor yang semakin ketat terkait mutu dan keberlanjutan. “Untuk mengatasi hal tersebut, kami telah melakukan perbaikan system dalam negeri dan melakukan negoisasi bilateral dengan melibatkan K/L terkait” kata Erwin.

Sementara itu, Direktur Ocean Solution, Zulficar Mochtar memberikan analisis tentang fokus peningkatan daya saing tuna Indonesia. Prosesnya perlu dilihat dari hulu ke hilir yaitu sejak dari stok, kuota, RFMO, kebijakan perizinan, persiapan operasional, penangkapan ikan, pendaratan, pengolahan, target ekspor, transportasi dan importir.

“Rantainya mesti dilihat secara holistik, jangan parsial karena akan timbulkan diskoneksitas, Itu yang selama ini terjadi” kata Zulficar.

Dirinya juga memberikan saran agar pemerintah Indonesia menyiapkan tim negoisator yang tangguh dan berpengalaman dalam menghadapi putaran perundingan internasional.

“Banyak perundingan terkait perdagangan perikanan tuna yang hasilnya merugikan Indonesia karena kegagalan tim sehingga perlu ada coaching atau penyiapan bahan yang solid dengan melibatkan expert, pengacara dan pelaku usaha” kata Zulficar.

Pada kesempatan yang sama, Country Representative Marine Stewardship Council, Hirmen Syofyanto mengatakan bahwa saat ini trend produk dan konsumen perikanan dunia telah mengarah ke sertifikasi produk.

“19% perikanan tangkap dunia telah terlibat dalam sertifikasi MSC dengan nilai penjualan mencapai 12,9 miliar USD pada 71 negara konsumen membeli produk dan bersertifikasi MSC” kata Hirmen. Tantangan bagi pelaku usaha tuna global dan Indonesia adalah adanya resiko spesifik yang menjadi karakteristik perikanan tuna seperti resiko terkait IUU, kerja paksa, sirip hiu, persyaratan rumpon dan ghost gear.

Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch Indonesia, Moh Abdi Suhufan meminta pemerintah Indonesia untuk meningkatkan market share ekspor tuna cakalang Indonesia sehingga bisa mencapai peringkat tiga besar dunia.

”Market share ekspor perlu ditingkatkan dari 5,33% menjadi 8,33% sehingga Indonesia dapat naik menjadi tiga besar dunia dibawah Thailand dan Cina” kata Abdi, aktivis kelautan dan perikanan nasional asal Buton ini.

Saat ini Thailand masih kokoh dipuncak dengan nilai market share sebesar 2,4 juta USD atau sebesar 17,73% dan disusul China dengan nilai 1,1 juta USD atau 8,45%.

Abdi mengingatkan pemerintah dalam upaya meningkatkan ekspor pembinaan kepada nelayan kecil perlu menjadi prioritas.

“Produksi tuna Indonesia dihasilkan oleh 70% armada perikanan skala kecil dan hanya 30% oleh industry sehingga kebijakan pemerintah perlu menitikberatkan pada perikanan skala kecil dan perlindungan ABK yang bekerja di kapal penangkap ikan skala industri” tutup Abdi. (red)



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...