Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Ummu Waraqah, Imam Perempuan Pertama


Sahabiyah yang satu ini memiliki beberapa keutamaan. Rumahnya dijadikan masjid bagi para sahabiyah. Ia sendiri yang didapuk menjadi imamnya. Secara khusus Rasulullah SAW mengutus seorang muazin untuk memanggil para sahabiyah menunaikan shalat di rumahnya. Wanita salehah ini juga mendapat gelar as-Syahidah semasa hidupnya.

Dialah Ummu Waraqah binti al-Harits al-Anshariyah. Ia merupakan seorang wanita Anshar yang juga dikenal dengan Ummu Waraqah binti Naufal, nama yang dinisbatkan kepada kakeknya. Meski orang Madinah, rasa keimanan Waraqah kepada Allah dan Rasul-Nya begitu menggebu. Ia selalu berburu keutamaan amal dan tidak ingin tertinggal dari kaum Muslimin.

Ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar ash-Shidiq hijrah dan nampak di gerbang Madinah, Ummu Waraqah merupakan salah satu orang yang menyambutnya. Hari itu adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidupnya. Untuk pertama kali, ia bisa bertemu dengan sosok yang membawa hidayah bagi hatinya.

Keimanannya telah mantap, bahkan sebelum menjumpai Rasulullah. Hati Ummu Waraqah seakan buncah dengan keindahan Islam saat lelaki mulia itu menapaki Madinah.

Kesungguhan Ummu Waraqah dalam berislam begitu disukai Nabi SAW. Nabi SAW sering mengunjungi kediaman Ummu Waraqah sebagai bentuk penghormatan. Bahkan, Ummu Waraqah diangkat menjadi imam shalat para sahabiyah di rumahnya. Ummu Waraqah dikenal dengan bacaan Alqurannya yang bagus. Keilmuannya juga sangat mendalam.

Rasulullah juga mengutus seorang lelaki tua guna menjadi muazin di rumah Ummu Waraqah. Rumahnya menjadi sebaik-baiknya rumah di Madinah. Betapa tidak, di dalamnya digaungkan azan pertama khusus untuk rumah dan digelar shalat jamaah bagi para Muslimah.

Dalam al-Musnad dan as-Sunan dari hadis Abdurrahman bin Khalad dari Ummu Waraqah mengatakan bahwa Rasulullah SAW mengunjunginya, kemudian memberikan seorang muazin untuknya. Abdurrahman berkata, Aku melihat muazin tersebut seorang laki-laki yang sudah tua.

Setiap perintah Allah melalui Nabi-Nya, selalu disambut oleh Ummu Waraqah. Dia merupakan orang Anshar yang selalu hadir dan siap sedia menunaikan apa pun perintah dari Rasulullah. Saat kaum Muslimin akan berjihad di medan Badar, Ummu Waraqah mendatangi Nabi SAW dan mengajukan permintaan,

"Wahai Rasulullah, izinkan aku pergi bersama kalian agar aku bisa merawat orang yang sakit dan mengobati orang yang terluka. Mudah-mudahan dengan itu Allah SWT menganugerahiku mati syahid," pintanya penuh harap.

Namun, seperti hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, Nabi SAW menjawab, "Tinggallah di rumahmu. Sungguh, Allah akan menganugerahimu mati syahid di rumahmu." Ummu Waraqah pun taat dan patuh dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. Sejak saat itulah Ummu Waraqah digelari asy-Syahidah, padahal dia masih hidup di dunia ini. Salah seorang yang gemar memanggil Ummu Waraqah dengan asy-Syahidah, yakni Umar bin Khattab  RA.

Ummu Waraqah juga mengumpulkan ayat-ayat Alquran dengan menuliskan pada kulit, pelepah kurma, dan tulang. Saat Abu Bakar as-Shidiq RA ingin mengumpulkan ayat Alquran dalam satu mushaf, ia meminta Zaid bin Tsabit merujuk ayat-ayat yang dihimpun Ummu Waraqah.

Saat kaum Muslimin dipimpin Umar bin Khattab RA, Ummu Waraqah menemui takdirnya. Dia memiliki sepasang budak laki-laki dan perempuan. Mereka dijanjikan kebebasan jika Ummu Waraqah meninggal kelak.

Karena tidak sabar ingin mendapatkan kebebasan, budak Ummu Waraqah merencanakan persengkongkolan jahat. Suatu malam, mereka menyekap Ummu Waraqah dengan kain dan membunuhnya. Setelah itu, mereka berdua kabur.

Adalah Amirul Mukminin Umar bin Khattab yang curiga. Setiap malam dia selalu mendengar bacaan Alquran Ummu Waraqah. Namun, hari itu ada yang ganjil. "Demi Allah, semalam aku tidak mendengar bacaan bibiku, Ummu Waraqah," papar Umar. Umar pun pergi mencari tahu dan mendatangi rumah Ummu Waraqah.

Umar mendapati rumah Ummu Waraqah sunyi. Ia mencari sosok sahabiyah mulia itu hingga kamarnya. Namun, betapa terkejutnya Umar saat mendapati sosok yang sudah terbujur kaku ditutup selimut. Ummu Waraqah meninggal menemui takdirnya seperti yang disabdakan Rasulullah.

"Benarlah apa yang diucapkan Rasulullah. Beliau pernah berkata, 'Marilah kita menemui wanita yang syahid' saat menyebut Ummu Waraqah," kata Umar.

Umar pun segera naik mimbar dan mengabarkan wafatnya Ummu Waraqah dan memerintahkan mencari kedua budak Ummu Waraqah. Saat tertangkap, keduanya mengakui perbuatannya dan dihukum qishash. (disadur dari tulisan Heri Ruslan/Republika)



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...