Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

3 Rumah Istana di Indonesia yang Kokoh & Megah, Tanpa Paku. Salah Satunya di Baubau-Buton

Istana Malige, Baubau-Buton 
 

BUTONMAGZ--Indonesia merupakan negara dengan beragam budaya yang memiliki banyak sejarah rumah istana kesultanan. Artikel ini akan memaparkan tiga istana peninggalan kesultanan yang ada di nusantara. Apa saja?

Dahulu, sebelum menjadi negara, Indonesia memiliki banyak sekali kerajaan yang berdiri megah dan mewah. Beberapa Kesultanan yang masih berdiri dan menjadi objek kesejahteraan rakyat adalah Keraton Yogyakarta, Cirebon, dan Surakarta.

Tetapi, selain tiga kesultanan tersebut, ada juga kesultanan lainnya yang dikenal memiliki bangunan istana atau rumah adat yang khas. Berikut adalah tiga rumah istana kesultanan yang terdapat di Indonesia.

1. Rumah Istana Malige

Istana Malige atau disebut juga dengan rumah adat Buton merupakan hunian milik orang nomor satu di Kesultanan Buton, yakni Sultan Buton 38, La Ode Muhammad Hamidi. Berlokasi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Rumah panggung ini terbuat dari kayu yang berdiri di atas lahan sekitar 2 hektare, bangunannya dibuat dengan saling mengait. Uniknya, rumah ini dibuat tanpa tali pengikat atau paku. Meski demikian bangunan rumah ini dapat berdiri dengan kokoh dan megah.

Salah satu ruangan dalam Istana Malige
 

Kerangka bangunan ini hanya mengaitkan satu lubang kayu ke lubang lainnya yang sudah dibentuk sedemikian rupa.

Terdapat tiga bagian dalam ruangan lantai satu, serta lima kamar tidur.

Salah satunya ruangan yang terletak paling belakang, yang merupakan kamar pribadi miliki Sultan Buton ke-38. Di lantai 2, terdapat 14 ruangan kamar sesuai dengan jumlah anak dari Muhammad Hamidi.

Terbagi pada dua sisi kiri dan kanan, berjejer rapi masing-masing berjumlah tujuh kamar. Kamar di rumah ini memiliki posisi unik, yakni tidak berada di lantai bangunan melainkan menggantung.

Sementara untuk lantai tiga dan empat, hanya terdiri dari ruangan kosong untuk menyimpan perabotan milik keluarga Kesultanan.

2. Rumah Istana Kadriyah

Istana Kadriyah adalah rumah yang didirikan oleh Sultan Muhammad, yakni Sultan ke-6 dari Kesultanan Pontianak pada tahun 1923.

Pada awalnya, istana ini didirikan di atas tanah yang lebih luas, terdiri dari 3 buah balai yaitu:

  1.     Balai Cermin, yakni tempat sultan menerima tamu.
  2.     Balai Kisi-kisi tempat kerabat sultan.
  3.     Balai Sari, tempat putri-putri istana.

Istana Kadariah- Pontianak
 

Setelah istana ini rusak, dilakukan pembangunan kembali pada lokasi istana yang saat ini berukuran lebih kecil dari ukuran aslinya.

Bangunan Istana Kadriyah berbentuk rumah panggung di atas tiang-tiang. Tampilannya nampak seperti bangunan tradisional yang terdapat di Kalimantan Barat. Istana ini terdiri dari:

  •     Bangunan teras.
  •     Ruang singgasana dan singgasananya.
  •     Ruang belakang.
  •     Ruang lain-lain.

Atap bangunan istana bertingkat tiga.

Pada pertengahan atap puncak yang muncul ke atas mengingatkan pada bentuk atap Rumah Belanda. Pengaruh Eropa dapat dilihat pada ukiran pintu, jendela yang lebar disertai kaca kristal yang beraneka warna.

Nampak juga pengaruh Timur Tengah dari Bangunan Istana Kadriyah ini, yaitu pada tiang-tiang berlengkung dan hiasan kerawang yang berbentuk bulatan, bulan, bintang di atas pintu.

3. Rumah Dalam Loka

Istana Raja Sumbawa atau dikenal dengan nama Istana Dalam Loka merupakan rumah milik Kesultanann Sumbawa. Dalam Loka sendiri berasal dari 2 kata dalam bahasa Sumbawa, yakni ‘Dalam’ yang berarti ‘Istana’ dan ‘Loka’ yang berarti ‘Dunia’.

Penamaan tersebut sesuai dan fungsi rumah adat ini yang memang digunakan untuk pusat pemerintahan dan kediaman raja-raja Sumbawa pada masa silam.

Istana ini terletak di Kota Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), berfungsi sebagai kediaman raja. Fungsi tersebut berubah sejak dibangunnya istana baru pada tahun 1932.

Istana Daam Loka - Sumbawa
 

Kini, Istana Dalam Loka berfungsi menjadi cagar budaya yang mengingatkan jika dahulu pernah berdiri Kesultanan Sumbawa yang pernah berjaya pada zamannya.

Bangunan istana ini berbentuk panggung dengan luas bangunan 904 meter persegi.

Istana ini terdiri dari beberapa bagian, salah satunya Bala Rea. Sebagai istana kesultanan yang menjadi pusat pemerintahan, Istana Dalam Loka memiliki konsep arsitektur yang digarap khusus. Selain itu, memiliki konsep ornamentik untuk memperindah bangunan istana. Seperti ukiran pada tiang, ukiran pada pintu serta pada beberapa bagian dinding. (ref/99.co)

Posting Komentar

0 Komentar



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...