Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Di Karimunjawa, Banyak Orang Buton Jadi Penduduknya


BUTONMAGZ---
Bila Anda pernah berkunjung ke Kepulaun Karimunjawa, maka nuansa Sulawesi begitu teras di gugus pulau Laut Jawa itu. Wajar saja sebab selain Suku Jawa dan Madura yang mendiaminya juga terdapat orang-orang Buton, Bugis, Mandar, Bajo  yang merupakan suku-suku pelaut dari Sulawesi. Umumnya mereka berprofesi sebagai nelayan dan pengolah ikan kering.

Karimunjawa adalah kepulauan dengan status administratif Kecamatan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Berdasarkan legenda yang beredar, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria, salah satu dari Wali Songo yang kesohor di Tanah Jawa.

Entah sejak kapan orang-orang Buton bermukim di sana, namun publikasi dari Kementerian Kordinator Maritim dan Investasi RI menyebutkan  Suku Jawa, Madura, Suku Bajo, Buton, Bugis  dan Mandar yang hidup rukun secara turun temurun di wilayah yang kini ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 15 Maret 2001 silam.

Kini, Taman Nasional Karimunjawa banyak dikaitkan dengan pariwisata maritim. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan wisata air seperti bersantai di pantai dengan pasir putihnya, berenang, memancing, berlayar, menyelam dan snorkelling untuk melihat pemandangan indah bawah laut atau melakukan fotografi, bercengkerama dengan hewan laut di penangkaran serta berbagai rekreasi kemaritiman lain yang dapat dilakukan di gugusan kepulauan indah ini.

Tapi, wisata maritim bukanlah satu-satunya yang dimiliki Karimunjawa. Ternyata wisata religi dengan situs bersejarah makam Sunan Nyamplung hingga wisata seni dan budaya Karimunjawa yang belum diekplorasi.

Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang memerintahkan putranya, Amir Hasan ke sebuah pulau yang nampak “kremun-kremun” (kabur) dari puncak Gunung Muria untuk mengembangkan ilmu agamanya.  Karena tampak “kremun-kremun” akhirnya kepulauan ini dikenal dengan nama “karimunjawa” sampai sekarang. Amir Hasan kelak dikenal sebagai Sunan Nyamplung karena menanam biji pohon Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) di Karimunjawa.

Pohon Nyamplung ini ternyata bermanfaat sebagai pemecah angin ( wind breaker) untuk tanaman pertanian dan konservasi pantai,  belakangan diketahui kalau biji nyamplung juga dapat dimanfaatkan sebagai biofuel. Sampai sekarang makam Sunan Nyamplung masih ramai dikunjungi, baik oleh peziarah maupun oleh pengunjung yang tertarik mempelajari sejarah Islam yang telah berkembang di kepulauan ini sejak abad ke-15.

Taman Nasional ini merupakan ekosistem asli dan rumah bagi hampir 400 spesies fauna laut dengan ragam ikan hias warna warni yang hidup di terumbu karang. Bahkan, fauna langka juga menghuni Taman Nasional Karimunjawa seperti Elang Laut Dada Putih, penyu sisik dan penyu hijau. Kawasan hutan mangrove menjadi lokasi tepat untuk penggemar bird watching dan fotografer.


Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare, di lima pulau yang berpenghuni, dengan dengan mayoritas penduduk muslim, karakter penduduk yang sangat ramah dan santun merupakan modal utama pengembangan pariwisata.

Keramahan penduduk lokal perlu disikapi dengan wisatawan yang juga menghormati budaya lokal dengan berbusana dan bersikap sopan di kawasan berpenduduk. Pilihan busana lebih beragam dapat dipakai di pulau resort atau kawasan-kawasan wisata.
Berwisata ke Karimunjawa

Ada banyak hal yang menjadikan wisata ke Karimunjawa memiliki keunikan yang tidak ada di taman nasional lain di Indonesia. Ekosistemnya yang asli, terumbu karang yang sehat, fauna langka dan pulau-pulau resort yang berwawasan lingkungan. Keramahan penduduk dan hidangan lezat dengan bahan baku segar hasil tangkapan nelayan lokal.

Berkembangnya sektor pariwisata telah mendorong pemerintah untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik. Listrik yang tersedia 24 jam, pengembangan Bandar Udara Dewadaru dan pembangunan Pelabuhan Legon Bajak dan masih banyak lagi demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan pengunjung yang datang berwisata.

Perbaikan dan pembangunan infrastruktur pariwisata membuat masyarakat lokal mendapat pengaruh positif dari perkembangan pariwisata didaerahnya. Belum lagi masyarakat dapat mengisi kebutuhan sumber daya pariwisata seperti penginapan, restoran serta menjajakan ragam souvenir khas.

Souvenir yang perlu dibawa pulang, tentunya bukan pasir pantai ya, karena akan merusak lingkungan. Souvenir penganan ikan, gelang dan aksesoris yang terbuat dari kayu dewadaru, stigi atau kayu kalimasada bisa jadi pilihan.

Pada bulan-bulan tertentu peziarah ramai mengunjungi situs makam Sunan Nyamplungan. Peziarah banyak banyak memilih untuk menginap di penginapan di pulau Karimunjawa.
Pilihan lainnya yang banyak diminati wisatawan mancanegara adalah menginap di pulau-pulau resort. Pulau-pulau resort yang bisa dikunjungi di Karimunjawa diantaranya adalah pulau Menjangan, pulau Geleang dan pulau Menyawakan (Kura-kura resort).

Selain itu masih ada wisata pantai  di pulau Karimunjawa , pantai ujung gelam, hingga bird watching di hutan mangrove. Untuk makan malam, di alon-alon Karimunjawa dekat pelabuhan ada berbagai kedai ikan bakar dadakan yang segar dan lezat. Sayangnya, kedai-kedai ini banyak menggunakan plastik sekali pakai seperti gelas plastik. Sampah plastik yang tidak dikelola baik bisa merusak ekosistem karimunjawa. Jadi, rekan-rekan wisata  harus  peduli lingkungan, hindari penggunaan plastik sekali pakai atau lebih keren bawa botol minum sendiri.

Perjalanan ke Karimunjawa dapat ditempuh dengan penerbangan dari Bandara Ahmad Yani Semarang dengan Nam Air, atau penerbangan perintis dengan Airfast dari Bandara Djuanda Surabaya. Ada juga resort yang menggunakan pesawat charter untuk tamu-tamunya terbang ke Karimunjawa. Opsi lain adalah pelayaran dengan KM Kartini, KM Express Bahari, atau KM Siginjai dari Jepara. (zah)



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...