Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Mukhti Arya Muslim, Talenta Sultra ‘Pewaris’ Saddil Ramdani di Timnas U-16


BUTONMAGZ--- Medio Juli 2013 silam - sepasang kaki kecil meliuk-meliuk di sebuah gang sempit memainkan bola plastik. Kaki seorang bocah 8 tahun berkulit legam bercucur peluh di siang bolong. Sesekali terdengar letupan suaranya menyusur riuh riang belasan anak berseragam SD, kawan-kawannya.

“Oper konee”, pintanya dengan suara lengking.

Suara itu ikut memecah pekaknya commuter line dan kendaraan di kawasan Haji Ten – Rawamangun, Jakarta Timur. Suara yang amat khas bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, pasnya dari Kabupaten Muna. Suara dari seorang bocah kecil bernama Mukhti.  

Lengkapnya Mukhti Arya Muslim - Anak kecil yang mengikut orang tuanya hijrah ke ibu kota di penghujung tahun 2012 silam.

Tak dinyana, 7 tahun berlalu - kini bocah Mukhti menyusur asa besarnya menembus jagat sepak bola nasional. Mukhti terpanggil untuk seleksi sebagai salah satu punggawa Timnas U-16. Mukhti seperti menjadi ‘pewaris’ Saddil Ramdani, seniornya yang kini wara wiri di jagad bola Indonesia.

Mimpi Mukhti tak sekadar menjejaki Saddil, ia banyak terinspirasi dari pesepakbola Sulawesi lainnya seperti Hamka Hamzah – bek tangguh pemegang ban kapten nasional. Bahkan sangat mengidolakan Cristiano Ronaldo, pesepak bola dunia yang sukses karena latihan dan kerja kerasnya.  

“Iya bang, Mukhti kini ikut dipanggil seleksi Timnas U-16, doakan semoga sukses,” kata Abdul Muslim, sang Ayah kepada Butonmagz via ponsel Selasa pagi ini, 25 Agustus 2020.

 

Mukhti terlahir di Raha, 9 Juni 2005 dari ayah asal Muna dan ibu asal Gorontalo. Bakatnya memang terlihat sejak SD, karenanya sang Ayah memasukkannya di sekolah sepakbola, SSB ASIOP Apacinti, yang bermarkas di Lapangan D Kompleks Gelora Bung Karno.

Bergabungnya Mukhti di SSB ini tentu menguntungkan sebab ASIOP Apacinti juga kerap mengikuti turnamen baik lokal, nasional, maupun internasional sebagai sarana untuk meningkatkan  kualitas para pemainnya. Seperti, ASIOP Apacinti rutin mengirimkan timnya berlaga di  kompetisi bergengsi dan berlevel nasional. Di antaranya: Danone Nations Cup U-12, Liga  TopSkor U-13, Liga Kompas Gramedia U-14, Liga Apacinti TopSkor U-15, MUPC, Liga  Pertamina, dan Piala Suratin.

Guna menambah mental bertanding internasional, ASIOP Apacinti kerap mengirimkan  tim terbaik untuk mengikuti turnamen skala internasional di luar negeri. Beberapa turnamen bergengsi yang pernah diikuti ASIOP adalah LITTLE LEAGUE International Turnamen di Kuala Lumpur dan Singapore International Soccer Tournament di Safra Tampines, Singapura, Norway Cup 2013 di Oslo, Norwegia yang diikuti 63 negara di dunia, dan Gothia Cup di Swedia.

Tak hanya itu, ASIOP Apacinti juga memiliki program unggulan yaitu tur internasional.  Dimana, para siswa diberikan kesempatan untuk bertanding dengan tim dari sekolah-sekolah  bola ternama di mancanegara. Di tahun 2009 ASIOP APACINTI melakukan lawatan ke Kuala  Lumpur Malaysia Pada 2010 ke Singapura, di tahun 2011 ke HongKong, 2012 ke Perth,  Australia dan 2013 ke Korea Selatan.

Mukhti, Specialis Man of The Macth

Seperti Gayung bersambut, Mukhti dan SSB-nya setali tiga uang. Lewat binaan sekolah ini, Mukhti telah melanglang ke berbagai negara dalam usia sangat belia, seperti Singapura dan Cina. Mukhti mulai berkarir secara  profesional belia di tahun 2016.

Di tahun 2017, Mukhti dan clubnya sukses menjadi jawara di Piala Kemerdekaan Ka Babek-TNI, liga U-12. Di tahun yang sama terpilih sebagai Man of The Macth Hansaplast Liga Top Skor U-1, Juara I Indonesia Junior League Umur 12, Sentul City Bogor, Man Of The Macth ( 2 Kali) Liga Top Skor Transtama U-15, dan Juara ITurnamen Firman Utina Cup 2019.

Kini Timnas U-16 memanggilnya untuk seleksi, babak baru bagi Mukhti di pentas sepakbola nasional. setelah sebelumnya Syukran Arabia Sumual dipanggil ke Timnas Indonesia U-19. Mukhti pun mendapat cap baru sebagai ‘wunderkid’.

Mukhti merupakan pemain berposisi sebagai bek sayap yang bisa bermain di kedua sisi yaitu sisi kiri dan kanan. Bertinggi badan 173cm. Postur sangat ideal sebagai pesepak bola profesional, dia pernah bermain di turnamen internasional seperti JSSL Singapura dan Gothia Cup China.

Mukhti punya kemampuan untuk melakukan crossing karena dia adalah eksekutor utama tendangan sudut di ASIOP sejak di kelompok umur U-19..Selamat Mukhti! (ref)

BACA JUGA :

Era 1980-an Persibau Berkibar. Ramang pun Sempat Melatih



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...