BUTONMAGZ--Puluhan ribu ekor Ikan Lele yang dibudidayakan di kolam-kolam air tawar milik Pondok Pesantren Modern Al-Amanah-Liabuku Kota Baubau, Jumat, 12 April 2019 akhirnya di panen perdana dengan menghadirkan pejabat terkait di lingkup Pemprov Sultra dan Pemkot Baubau. Setidaknya terdapat 16 kolam yang dipanen, satu kolam terdiri dari 2000-2500 ekor Ikan Lele siap panen.itu yang dilapokan Kadis Kelautan dan Perikanan Kota Baubau, Sadidi, S.Sos., M.Si kehadapan Wali Kota Baubau dan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara, Ir. Askabul Kijo, M.Si.
“Bibitnya berasal dari bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan juga Pemprop Sultra, yang kemudian diserahkan ke pihak Pesantren untuk dibudidayakan, alhamdulillah sukses,” ujar Sadidi yang direspon positif Wali Kota Baubau, Dr. H. AS. Tamrin, MH sebagai kegiatan yang mengispirasi warga di sektor ekonomi kreatif.
“Saya sangat bahagia, gembira dengan di adakan acara ini, yang pertama kali kita saksikan di Kota Baubau. ini petanda kekayaan kita tak hanya di sektor ikan laut tetapi juga di ikan air tawar, artinya ada keragaman komsumsi pangan masyarakat kita,” tandas wali kota.
Sebagai kota transit kata wali kota, Baubau tak lepas dari ketersediaan jasa warung makan dan ikan merupakan salah satu pasokan yang dibutuhkan, tak sekadar ikan laut juga ikan tawar. Apalagi budidayanya dikelola secara profesional dan steril. “Apresiasi besar bagi Pesantren Al Amanah, ini terobosan,” puji wali kota.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara Ir. Askabul Kijo, M.Si. menjelaskan sistem bioflok untuk Kota Baubau terbukti berhasil dan menjawab keraguan bila Baubau dan wilayah sekitarnya kesulitan budidaya ikan air tawar,” pungkas Askabul.
Karena itu kebijakan Pemprov Sultra akan terus berkelanjutan di program budidaya ikan air tawar dengan variasi ikan tak terbatas pada lele, ada Nila, ikan mas dan lain sebagainya. Sesuai UU 23 bahwa urusan perikanan, untuk perikanan darat ini menjadi kewenangan penuh pemerintah kabupaten kota.
Acara panen perdana ini mengharu-biru pihak pengelola Pesantren, sebab selain Wali Kota, hadi pula Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse bersama sejumlah elite lainnya di Kota Baubau. (ref)
“Bibitnya berasal dari bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan juga Pemprop Sultra, yang kemudian diserahkan ke pihak Pesantren untuk dibudidayakan, alhamdulillah sukses,” ujar Sadidi yang direspon positif Wali Kota Baubau, Dr. H. AS. Tamrin, MH sebagai kegiatan yang mengispirasi warga di sektor ekonomi kreatif.
“Saya sangat bahagia, gembira dengan di adakan acara ini, yang pertama kali kita saksikan di Kota Baubau. ini petanda kekayaan kita tak hanya di sektor ikan laut tetapi juga di ikan air tawar, artinya ada keragaman komsumsi pangan masyarakat kita,” tandas wali kota.
Sebagai kota transit kata wali kota, Baubau tak lepas dari ketersediaan jasa warung makan dan ikan merupakan salah satu pasokan yang dibutuhkan, tak sekadar ikan laut juga ikan tawar. Apalagi budidayanya dikelola secara profesional dan steril. “Apresiasi besar bagi Pesantren Al Amanah, ini terobosan,” puji wali kota.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara Ir. Askabul Kijo, M.Si. menjelaskan sistem bioflok untuk Kota Baubau terbukti berhasil dan menjawab keraguan bila Baubau dan wilayah sekitarnya kesulitan budidaya ikan air tawar,” pungkas Askabul.
Karena itu kebijakan Pemprov Sultra akan terus berkelanjutan di program budidaya ikan air tawar dengan variasi ikan tak terbatas pada lele, ada Nila, ikan mas dan lain sebagainya. Sesuai UU 23 bahwa urusan perikanan, untuk perikanan darat ini menjadi kewenangan penuh pemerintah kabupaten kota.
Acara panen perdana ini mengharu-biru pihak pengelola Pesantren, sebab selain Wali Kota, hadi pula Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse bersama sejumlah elite lainnya di Kota Baubau. (ref)