![]() |
Usai penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Rektor UM Buton - Wa Ode Al Zarliani, S.P., M.M dengan OUP oleh Senior ELT Consultant Nova Widiatmani |
BUTONMAGZ---Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) benar-benar menyiapkan dirinya menuju ‘to world class university’ sebagaimana lazimnya kampus terkemuka lainnya di Indonesia. Setelah mengirim 4 mahasiswanya mengikuti KKN International di Thailand, sekarang kembali menjalin kerjasama dengan kampus terkemuka dunia, Oxford University Press yang berkedudukan di Britania Raya-Inggris.
Rilis Ansar Suherman- Humas UM Buton Sabtu pagi ini, 9 Februari 2019 menyebutkan jalinan kerjasama ini merupakan tindak lanjut kegiatan “English Teacher Traning" yang dilaksanakan pada bulan Nopember 2018 di Cirebon-Jawa Barat yang terselenggara atas kerjasama antara Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Dikti Litbang PP) Muhammadiyah, Holmesglen Australia, dan Oxford University Press (OUP).
Bukti konkrit kerjasama tersebut melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Rektor UM Buton - Wa Ode Al Zarliani, S.P., M.M dengan OUP oleh Senior ELT Consultant Nova Widiatmani, yang digelar di ruang kerja rektor.
OUP adalah salahsatu departemen yang ada di University of Oxford dan dipimpin oleh 15 akademika yang ditunjuk oleh Wakil Kanselir yang dikenal sebagai Delegasi Penerbitan. Oxford University telah menggunakan sistem sejenis untuk mengawasi Penerbitan/publikasi sejak abad ke-17.
“Kerjasama ini merupakan upaya UM Buton dalam menyiapkan tenaga pendidik dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0” ujar Rektor UM Buton Wa Ode Alzarliani, SP.,M.M menyambut baik kerjasama ini dengan OXFORD University Press.
Tindaklanjutnya akan dilaksanakan Training berkelanjutan selama 5 tahun ke depan baik kepada tenaga pendidik/dosen maupun mahasiswa, sebagai cara menghadapi tuntutan revolusi Industri 4.0, dosen dan mahasiswa harus banyak diberikan pengetahuan dan peningkatan kompetensi yang mumpuni dan sesuai dengan market demand.
“output atau luaran UM Buton dapat terserap di dunia kerja sesuai dengan bidang keahliannya" , karenanya era Industri 4.0 Perguruan Tinggi Muhammadiyah terus berupaya mengembangkan diri, meski tantangan dan halangan adalah keniscayaan yang harus dilewati. Selain itu Kita harus berani berinvestasi yang sifatnya long-term dalam mengembangkan kapasitas akademik mahasiswa itu sendiri sebagai upaya mendapatkan global recognition" tandasnya.
Sementara itu Nova Widiatmani yang mewakili OXFORD University Press, mengatakan “saya sangat berterima kasih telah di sambut baik dengan Oleh Rektor UM Buton Ibu Wa Ode Al Zarliani.
“Setelah dilakukan penandatanganan Memorandum of Agreement ini, kami akan mengadakan Placement test kepada 30-50 orang dosen dari UM buton untuk kemudian 30 dilakukan mapping, sehingga setiap dosen dapat diketahui level bahasa inggrisnya. Setelah itu akan diadakan training ke setiap dosen" Ujar Nova.
Nova juga mengatakan tujuan program OXFORD Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris setiap perguran tinggi Muhammadiyah, merupakan salah satu tujuan dari kerjasama OUP dan Majelis DIKTI dan LITBANG PP Muhammadiyah.
Nur Dahniar, S.Pd., M.Pd sebagai LO juga mengatakan bila kerjasama ini berlanjut selama 5 tahun dan training gratis bagi dosen-dosen lingkup UM. Buton, untuk meningkatkan kualitas Bahasa Inggris dikalangan dosen, sehingga mahasiswa dapat juga meningkat kualitas akademiknya. (ref)
Nur Dahniar, S.Pd., M.Pd sebagai LO juga mengatakan bila kerjasama ini berlanjut selama 5 tahun dan training gratis bagi dosen-dosen lingkup UM. Buton, untuk meningkatkan kualitas Bahasa Inggris dikalangan dosen, sehingga mahasiswa dapat juga meningkat kualitas akademiknya. (ref)