Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Pulau Panjang dan Pendek yang Memesona


 JIKA Anda berwisata ke Buton, cobalah menyambangi Pulau Pendek dan Pulau Panjang yang masih asri. Hamparan pasir putihnya sungguh menawan, sementara kawasan hutannya masih rapat dan cocok untuk alternatif trekking

Sejauh pandangan mata berkelana di pantai Pulau Pendek, yang tampak adalah hamparan pasir putih mengilat ditimpa cahaya mentari. Agak ke tepi laut, hamparan pasir yang digenangi air laut pun masih tampak jelas putih mengilap lantaran airnya sangat jernih. Sejumlah hewan laut, seperti aneka jenis ikan kecil yang berenang-renang, bintang laut, kerang, dan kepiting kecil, juga terlihat nyata.

Ketika pandangan mata dibelokkan ke arah pulau, tampak tebing menjulang, sedangkan di atasnya ditumbuhi beragam vegetasi yang rimbun yang menjadi habitat alami beragam unggas dan hewan mamalia seperti kancil. Area hutan ini bisa menjadi alternatif trekking yang mengasikkan. Sekitar 300 meter dari pantai, merupakan titik-titik diving dengan keindahan bawah lautnya yang memukau. Karangnya pun masih alami. Tak salah bila Pulau Pendek digadang-gadang untuk menjadi salah satu kawasan wisata pulau dan pantai di wilayah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Apalagi, pulau seluas 242,07 hektare di sebelah barat Pulau Buton ini relatif gampang dijangkau. Secara administratif, pulau ini masuk wilayah Kecamatan Kapontori. Pulau Pendek dapat ditempuh menggunakan perahu motor, yang berangkat dari dermaga di Desa Boneatiro, Kapontori. Dengan kecepatan sedang, waktu tempuhnya hanya 15 menit. Lautnya pun selalu tenang. "Pulau Pendek gampang kok dicapai," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buton, Zainuddin Napa. Desa Boneatiro berjarak sekitar 45 kilometer dari Bandara Betoambari di Kota Baubau, dengan jalan aspal mulus.

Dari dermaga di Desa Boneatiro, keindahan Pulau Pendek sudah terlihat. Keelokannya makin jelas manakala perahu motor yang ditumpangi makin mendekati pantai pulau tersebut. Laut yang tenang membuat wisatawan tak kerepotan mengabadikan keadaan pulau itu dari atas perahu yang tengah melaju. Karena belum ada dermaga, perahu motor terpaksa lego jangkar beberapa meter dar pantai landai pulau itu. Para penumpangnya harus berjalan kaki ke darat. Untungnya berpijak pada pasir yang padat, sehingga tidak merepotkan.

Salah satu keindahan pantai di Pulau Buton

Beberapa tahun lalu, Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun getol menggali dan memasarkan potensi wisata daerah tersebut, termasuk wisata bahari. Khusus Pulau Pendek, gayung bersambut, calon investor bernama David Makes, Chairman Sustainable Management Group, menyatakan ketertarikannya. David, yang sukses membangun West Bali National Park, bahkan dengan bersemangat mengunjungi pulau tersebut, melihat langsung dari dekat.

David tampak sangat antusias mengamati setiap detil kondisi di pulau tersebut. Ia pun tak segan menanyakan segala sesuatunya kepada Zainuddin Napa, yang mendampingnya mengunjungi pulau tersebut. Waktu itu kesimpulan sementara sudah terbetik di pikirannya bahwa pulau tersebut sangat potensial untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata ekslusif. Tentu infrastrukur yang dibangun harus ekslusif pula.

"Cocok untuk wisata eksklusif, bukan massal. Wisatawan kaya akan betah berlama-lama di sini menghilangkan penatnya," kata David, yakin. Memang, David belum memutuskan apakah akan jadi menanam investasi guna menyulap pulau itu menjadi tempat wisata ekslusif. Sejauh ini, David msaih fokus hendak menanam modal di kawasan Hutan Suaka Marga Satwa Lambusango, Kabupaten Buton.
Pulau Pendek sempat dihuni sejumlah penduduk. Namun, sejak beberapa puluh tahun silam, pulau ini kosong ditinggal penghuninya. Tapi, para penghuni yang banyak merantau ke luar pulau ini selalu ingat dengan almarhum kakek buyut mereka, yang dimakamkan di pulau tersebut. Setiap Jumat, mereka kerap berziarah ke makam. Kedatangan mereka ini turut membuat pulau kosong itu menjadi lebih hidup. Melihat kondisi ini, Zainuddin Napa sempat muncul idenya untuk menggarap pula wisata religi ke pulau itu.

Selain kedatangan para peziarah tadi, aktivitas nelayan di sekitar pantai pulau pendek juga turut menyemarakkan suasana. Mereka menangkap ikan, kemudian merapat ke pulau. Anak-anak mereka yang turut menangkap ikan, tampak ceria bermain-main sejenak di pinggir pantai pulau tersebut. Tidak jarang, sekelompok orang, boleh jadi wisatawan dari daerah lain, mengunjungi pulau itu menggunakan perahu motor carteran, lalu cabut lagi beberapa jam kemudian.

Tak jauh dari Pulau Pendek, terpisah oleh laut, terdapat pula Pulau Panjang. Kondisi Pulau seluas 547, 59 hektare ini tak jauh beda dengan Pulau Pendek. Pantai pasir putih dan karangnya yang masih alami sungguh elok. Sementara itu, kondisi hutannya masih rapat, dengan vegetasi beranekaragam sebagai habitat alami unggas dan mamalia kancil serta babi hutan. Dari Pulau Pendek menuju Pulau Panjang, hanya butuh waktu beberapa menit menggunakan perahu motor.

(sumber : Taufik Alwie-Gatra)


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...