SETELAH Andi Arsyil, artis sinetron kawakan Tanah Air hadir di Kota Baubau dalam rangkaian kegiatan ulang tahun daerah ini, Rabu kemarin (17/10) juga giliran grup band ternama GIGI – sukses menghentak panggung utama Kotamara dengan sejumlah tembang-tembang yang membuat jingkrak para pengunjung.
Tapi ada yang lebih menarik dari itu, yakni para artis beken itu juga tak sungkan-sungkan berpose ria dengan sejumlah pernak-pernik khas Buton. Arman Maulana dan kawan-kawan, seperti gitaris Dewa Bujana, Bassis Thomas Ramdan, dan drummer Gusti Hendy tampak begitu enjoy menggunakan Kampurui – penutup kepala khas Buton. Mereka tampak cakep dengan oleh-oleh Kampurui yang diberikan Wali Kota Baubau, Dr. AS. Tamrin. “Mirip dengan udeng di kampungku,” kata Dewa Bujana pentolan Gigi asal Pulau Dewata Bali itu.
Memang, penggunaan ‘kampurui’ lagi ngetren di Kota Baubau dan jasirah kepulauan Buton pada umumnya. Tak hanya dalam kegiatan adat-budaya, tetapi mulai mewabah di berbagai kalangan sebagai ornamen penghias kepala yang tampak modis dan kekinian.
“Kampurui secara umum adalah pengikat kepala khas Buton yang dibuat dari kain tenunan khas Buton, aneka macam jenisnya, dari yang motif lurik benak emas, perak dan sebagainya. Itu ornamen khas budaya kami,” kata H. Idrus Taufiq Saidi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau.
Namun begitu, fenomena merebaknya penggunaan kamprui di berbagai kalangan termasuk para artis tentu menjadi kebanggaan bagi semua orang di Buton ini, setidaknya menjadi identitas penciri kebudayaan juga menjadi alat promosi kebudayaan ke level yang lebih luas.
Kini di Kota Baubau khususnya cukup banyak pengrajin-pengrajin menyediakan kampurui dan diperjual belikan. “Kita berharap kampurui ini masuk ke distro-distro modern di kota-kota besar, atau setidaknya di pusat-pusat perbelanjaan, seperti Matahari dan sebagainya. Berharap lebih menasional. Sebab para artis saja begitu cakep mengguakan kampurui ini,” imbuh Idrus Taufiq. (aco)
Tapi ada yang lebih menarik dari itu, yakni para artis beken itu juga tak sungkan-sungkan berpose ria dengan sejumlah pernak-pernik khas Buton. Arman Maulana dan kawan-kawan, seperti gitaris Dewa Bujana, Bassis Thomas Ramdan, dan drummer Gusti Hendy tampak begitu enjoy menggunakan Kampurui – penutup kepala khas Buton. Mereka tampak cakep dengan oleh-oleh Kampurui yang diberikan Wali Kota Baubau, Dr. AS. Tamrin. “Mirip dengan udeng di kampungku,” kata Dewa Bujana pentolan Gigi asal Pulau Dewata Bali itu.
Memang, penggunaan ‘kampurui’ lagi ngetren di Kota Baubau dan jasirah kepulauan Buton pada umumnya. Tak hanya dalam kegiatan adat-budaya, tetapi mulai mewabah di berbagai kalangan sebagai ornamen penghias kepala yang tampak modis dan kekinian.
“Kampurui secara umum adalah pengikat kepala khas Buton yang dibuat dari kain tenunan khas Buton, aneka macam jenisnya, dari yang motif lurik benak emas, perak dan sebagainya. Itu ornamen khas budaya kami,” kata H. Idrus Taufiq Saidi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau.
Namun begitu, fenomena merebaknya penggunaan kamprui di berbagai kalangan termasuk para artis tentu menjadi kebanggaan bagi semua orang di Buton ini, setidaknya menjadi identitas penciri kebudayaan juga menjadi alat promosi kebudayaan ke level yang lebih luas.
Kini di Kota Baubau khususnya cukup banyak pengrajin-pengrajin menyediakan kampurui dan diperjual belikan. “Kita berharap kampurui ini masuk ke distro-distro modern di kota-kota besar, atau setidaknya di pusat-pusat perbelanjaan, seperti Matahari dan sebagainya. Berharap lebih menasional. Sebab para artis saja begitu cakep mengguakan kampurui ini,” imbuh Idrus Taufiq. (aco)
0 Komentar