DIREKTUR Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Prof. Dr.dr. Fachmi Idris, M.Kes menyebut Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat hari ini (19/10) sukses menambah 276.374 jiwa peserta BPJS yang berasal dari 7 (tujuh) daerah minus Kabupaten Buton Tengah,
Ketujuh daerah tersebut masing-masing Kota Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat, yang smuanya masul dalam cakupan kerja BPJC Cabang Baubau. “Masih minus Kabupatn Buton Tengah yang sementara dalam proses penataan,” ujar Prof. Fachmi Idris saat memberi sambutan di acara penandatanganan Universal Health Coverage (UHC) yang dipusatkan di Balai Palagimata kantor Wali Kota Baubau.
Penambahan angka ini, sangat signifikan dari target yang dicanangkan Presiden Jokowi agar masyarakat Indonesia menikmati fasilitas BPJS sebanyak 95 persen. “sekarang ini baru sekitar 60 persen, targetnya 95 persen dari presiden,” imbuh manatan Ketua Umum IDI pusat ini.
Kehadiran 7 daerah ini juga menjadikan daerah penyelenggara BPJS menjadi 125 Kabupaten dan Kota se Indonesia, dan baru 4 Provinsi yang menandatangani UHC. “Berharap Sultra menjadi provinsi ke-5 di Indonesia, dalam waktu dekat,” imbuh Prof Fachmi.
UHC sendiri mengemuka sejak tiga belas tahun terakhir, dipicu oleh berkembangnya pemahaman akan keterkaitan antara hambatan akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan esensial dan bermutu dengan pemiskinan keluarga akibat belanja pelayanan kesehatan. UHC adalah “Jaminan Kesehatan Semesta” dan diimplementasikan di Indonesia sejak penyelenggaraan JKN pada 1 Januari 2014. Sebenarnya, Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) bukan hal baru bagi Indonesia. Berbagai kebijakan, program, bahkan gerakan yang sejalan dengan konsep UHC telah dilaksanakan sejak 5 dekade yang lampau.
Untuk pemerintah daerah sendiri, terdapat 3 peran penting Pemda, yakni memperluas cakupan kepesertaan mendorong Universal Health Coverage (UHC), meningkatkan kualitas pelayanan, dan peningkatan kepatuhan.
Kadis Kesehatan Prov Sultra yang mewakili gubernur H. Ali Mazi, SH menyatakan jika kehadiran Dirut BPJS di Kota Baubau dalam kegiatan ini akan semakin meneguhkan Sultra sebagai provinsi yang akan mendorong segenap warganya untuk ber-BPJS sebagai salah satu jaminan kesejhteraan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan.
Berkait kehadiran Dirut BPJS untuk kali pertama di Kota Baubau diapresiasi Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, MH sebagai bentuk kekompokan pemerintah daerah. “Beliau hadir di Baubau karena kekompakan kita semua, para kepala daerah dan segenap jajaran. Memang penyelenggaran pemerintahan harus dilaksanakan kompak, bersama-sama dengan penuh tanggung jawab, agar masyarakat kita benar-benar mendapat manfaat besarnya,” ujar Wali Kota dalam sambutannya.
Karena itu Wali Kota mengucapkan apresiasinya kepada Wakil Bupati Buton Utara, Sekda Buton, Sekda Wakatobi, Sekda Muna, Sekda Muna Barat, Sekda Buton Selatan yang berkenan hadir ke Baubau untuk hadir langsung melakukan penandatanganan Universal Healt Coverage (UHC) anatara pihak BPJS dan 7 daerah yang dipusatkan Balai Palaigimata Baubau.
Acara ini diakhiri dengan penandatanganan UHC oleh Dirut BPJS kepada 7 daerah disaksikan sejumlah pihak terkait diantaranya; Staf Ahli BPJS Kesehatan – Nashin Masha, Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Maluku – dr. I Made Puja Yasha, Kepala BPJS Kesehatan Cabang baubau – Tutus Novita Dewi, M.Kes.Apt.AAK, beserta segenap pimpinan daerah dari 7 daerah penandatangan UHC.(ref)
Ketujuh daerah tersebut masing-masing Kota Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat, yang smuanya masul dalam cakupan kerja BPJC Cabang Baubau. “Masih minus Kabupatn Buton Tengah yang sementara dalam proses penataan,” ujar Prof. Fachmi Idris saat memberi sambutan di acara penandatanganan Universal Health Coverage (UHC) yang dipusatkan di Balai Palagimata kantor Wali Kota Baubau.
Penambahan angka ini, sangat signifikan dari target yang dicanangkan Presiden Jokowi agar masyarakat Indonesia menikmati fasilitas BPJS sebanyak 95 persen. “sekarang ini baru sekitar 60 persen, targetnya 95 persen dari presiden,” imbuh manatan Ketua Umum IDI pusat ini.
Kehadiran 7 daerah ini juga menjadikan daerah penyelenggara BPJS menjadi 125 Kabupaten dan Kota se Indonesia, dan baru 4 Provinsi yang menandatangani UHC. “Berharap Sultra menjadi provinsi ke-5 di Indonesia, dalam waktu dekat,” imbuh Prof Fachmi.
UHC sendiri mengemuka sejak tiga belas tahun terakhir, dipicu oleh berkembangnya pemahaman akan keterkaitan antara hambatan akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan esensial dan bermutu dengan pemiskinan keluarga akibat belanja pelayanan kesehatan. UHC adalah “Jaminan Kesehatan Semesta” dan diimplementasikan di Indonesia sejak penyelenggaraan JKN pada 1 Januari 2014. Sebenarnya, Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) bukan hal baru bagi Indonesia. Berbagai kebijakan, program, bahkan gerakan yang sejalan dengan konsep UHC telah dilaksanakan sejak 5 dekade yang lampau.
Untuk pemerintah daerah sendiri, terdapat 3 peran penting Pemda, yakni memperluas cakupan kepesertaan mendorong Universal Health Coverage (UHC), meningkatkan kualitas pelayanan, dan peningkatan kepatuhan.
Kadis Kesehatan Prov Sultra yang mewakili gubernur H. Ali Mazi, SH menyatakan jika kehadiran Dirut BPJS di Kota Baubau dalam kegiatan ini akan semakin meneguhkan Sultra sebagai provinsi yang akan mendorong segenap warganya untuk ber-BPJS sebagai salah satu jaminan kesejhteraan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan.
Berkait kehadiran Dirut BPJS untuk kali pertama di Kota Baubau diapresiasi Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, MH sebagai bentuk kekompokan pemerintah daerah. “Beliau hadir di Baubau karena kekompakan kita semua, para kepala daerah dan segenap jajaran. Memang penyelenggaran pemerintahan harus dilaksanakan kompak, bersama-sama dengan penuh tanggung jawab, agar masyarakat kita benar-benar mendapat manfaat besarnya,” ujar Wali Kota dalam sambutannya.
Karena itu Wali Kota mengucapkan apresiasinya kepada Wakil Bupati Buton Utara, Sekda Buton, Sekda Wakatobi, Sekda Muna, Sekda Muna Barat, Sekda Buton Selatan yang berkenan hadir ke Baubau untuk hadir langsung melakukan penandatanganan Universal Healt Coverage (UHC) anatara pihak BPJS dan 7 daerah yang dipusatkan Balai Palaigimata Baubau.
Acara ini diakhiri dengan penandatanganan UHC oleh Dirut BPJS kepada 7 daerah disaksikan sejumlah pihak terkait diantaranya; Staf Ahli BPJS Kesehatan – Nashin Masha, Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Maluku – dr. I Made Puja Yasha, Kepala BPJS Kesehatan Cabang baubau – Tutus Novita Dewi, M.Kes.Apt.AAK, beserta segenap pimpinan daerah dari 7 daerah penandatangan UHC.(ref)