Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Kururio, Layanan Ojek Taxi Online dari Tanah Buton. Go Nasional!

Eko Prasetya - Owner Kururio
 

BUTONMAGZ---Bila Anda ke kawasan Kepulauan Buton, khususnya di Kota Baubau, jangan lupa melengkapi Ponsel Anda dengan aplikasi Kururio yang dapat di download melalui Play Store. Tentu banyak kemudahan dengan aplikasi start-up Indonesia ini. Tak sekadar pesanan Ojek Taxi Online, tetapi juga beragam kebutuhan yang dapat Anda pesan dengan secara online pula.

Hanya di Buton? Tidak. Kururio sebagai platform digital kini telah menembus batas dengan melebarkan sayap di 107 kabupaten/kota di Indonesia yang tersebar di Pulau Sulawesi, Pulau Jawa, sebagian Kalimantan, sebagian Sumatera, beberapa titik di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.

Kururio tentu kebanggaan ‘orang daerah’, sebab aplikasi ini murni produk anak-anak muda Buton, berkantor pusat di Kota Baubau (Sultra) dan satu biro di Kota Malang (Jatim), yang kini menjadi pesaing layanan ojek taxi online yang merupakan produk negara luar, sebut saja Grab, Maxim, dan sebagainya.

“Ini milik kita, milik lokal Buton kebanggaan bangsa, kebanggan penggiat digital di Kota Baubau dan sekitarnya. Kururio, nama khas yang berasal dari jenis burung di Buton. cepat dan gesit,” kata Eko Prasetya – Owner Kururio dalam bincang siangnya kepada Butonmagz, Selasa, 1 September  2020 di Baubau. 



 

Didirikan sejak tahun 2018, Kururio hadir dengan alasan sederhana dan rasional; menjadi ‘sumbangan teknologi digital’ Buton ke pentas nasional; transportasi online yang ada untuk menjangkau daerah 3T dan kepulauan; Diperlukan jenis transportasi online yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah di Indonesia, dan minimnya Platform Digital yang memberikan kemudahan UMKM untuk Go Online (terutama di masa pandemic Covid 19).

Tumbuh Bersama dengan UMKM

Kendati, produk lokal, namun Kururio memiliki pembeda dengan layanan transportasi online pada umumnya yang lebih dulu hadir. Ia menggandeng para UKM dan UMKM untuk tumbuh bersama dan go online, dengan prinsip saling menguntungkan sebagai lembaga usaha, namun tidak memberatkan konsumennya.

“Kami mengusung nilai, aman, nyaman, dan terjangkau,” kata Eko

Aplikasi Kururio menyediakan fitur-fitur yang akan memenuhi kebutuhan harian Anda, dari hal kuliner (K-Food), pengantaran paket (K-urir), pasar (K-Pasar), pesanan   pick up (K-Pick Up), layanan kendaraan khusus wanita (K-Wanita) gelaran even (K-Even).

“Ke depan kami terus membangun kemitraan dengan layanan perbankan, pajak, dan sebagainya,” papar pria muda yang dikenal sebagai praktisi IT Kota Baubau dan yang banyak berkiprah di even IT nasional.

Hingga saat ini, Kururio telah memiliki sekitar 24.547 customer dengan melibatkan 2.082 driver. 

Menggandeng 1.009 mitra food (kuliner) dan 319 mitra pasar. “Grafiknya cukup menggembirakan, dan disambut baik. Tetapi kami masih bekerja keras agar Kururio benar-benar menjadi aplikasi multiguna bagi masyarakat di era serba online ini, intinya kami mengusung kepedulian, pada masyarakat, pelaku UKM, UMKM dan tentunya nasionalisme,” ungkapnya.



 

Lucu, cerita awal Kururio.

Kali pertama Kururio di launching di Kota Baubau, respon publik begitu besar, apalagi  Baubau sebagai kota dagang dan jasa kebutuhan layanan transportasi begitu besar. Namun di balik itu cerita-cerita tentang kelucuan ikut mewarnai transportasi online ini.

Ada mitra yang pesan motor dan mobil baru untuk dijadikan transportasi Kururio, ada yang kebingungan mendownload aplikasi Kururio. Ada yang sekadar memberi ‘PHP’ pada driver, ada yang sekadar tanya alamat, bahkan ada beberapa customer yang memesan di antar dan ditemani ke rumah pacarnya.

“sesuatu yang baru, pasti banyak cerita baru. Tetapi itu respon yang baik bagi Kururio. Apalagi pemerintah daerah ikut memberi dukungan. Bahkan dari kementerian terkait, memberi apresiasi besar bagi Kururio sebagai produk asli Bangsa Indonesia dari tanah Buton,” cerita Eko.

“Kami adalah platform digital dengan fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal,” imbuhnya. (**)



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...