BUTONMAGZ---Dr. Roni Muhtar, M.Pd – Sekretaris Daerah Kota Baubau telah dipercaya menahkodai kepemimpinan di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Baubau masa bakti 2019-2024. Banyak hal melekat dibenaknya, tentang upaya pendidikan generasi muda melalui organisasi Gerakan Pramuka. Seperti apa akselerasi berpikirnya? Berikut petikan wawancara dengan Butonmagz dengan Roni Muhtar (RM), saat mengikuti Kemah Eksekutif 2019 di Kendari baru-baru ini;
Dipercaya sebagai Ka. Kwarcab Baubau, apa mimpi kakak untuk kebesaran organisasi ini?
RM: Pramuka itu organisasi pendidikan non formal, bukan organisasi minat dan bakat. Karena itu tanggung jawab pembinaannya adalah tanggung-jawab banyak pihak. Itu sebab kepala daerah eks officio berstatus sebagai Ketua Majelis Pemimping, dari semua tingkatan. Berkait itu tentu, setiap kepengurusan harus membangun keselarasan berpikir dengan pemerintah setempat, dengan segenap stakeholder. Memastikan bila Gerakan Pramuka adalah organisasi berkait pembangunan karakter, kebangsaan, dan kecakapan.
Bisa dikongkritkan untuk Kwarcab Kota Baubau?
RM : Arah diskusi kita akan ke sana. Kota Baubau adalah kwartir yang tentu memiliki SDM bidang pendidikan kepramukaan yang cukup mumpuni. Cukup banyak pelatih, pembina mahir, dan pramuka dewasa, yang konsentrasi di sini. Infrastruktur pelatihan dan pembinaannya juga ada. Ada Bumi Perkemahan (Buper) Samparona, yang sejarahnya pernah menjadi penyelenggara Perkemahan Putri tingkat Nasional (Perkempinas) di tahun 2009 lalu.
Itu berarti, potensinya sangat besar. Karena itu pihak pengelola dan para Andalan Kwarcab bisa bekerja berdasarkan kompetensi masing-masing. Khusus Buper Samparona akan dikokohkan dulu status kepemilikannya, luas arealnya berapa, pembangunan infrastruktur di dalamnya. Sehingga Buper ini benar-benar menjadi lokasi pembinaan, bukan hanya Pramuka tetapi kegiatan kepemudaan lainnya. Kawasan Samparona juga merupakan asset wisata alam Kota Baubau. itu asset kita.
Berkait pembinaan peserta didik. Apa yang kakak dilakukan ke depan?
RM : Ujung tombak pembinaan Gerakan Pramuka itu ada di gugus depan (Gudep) yang umumnya berpangkalan di sekolah-sekolah. Juga ada di satuan-satuan karya (SAKA), tentu kebijakan kwarcab akan di arahkan ke sana, kemudian berkelindan dengan pemerintah daerah, dengan organisasi-organsisasi di atasnya, dalam hal ini Kwartir Daerah Sultra dan Kwartir Nasional.
Kita mulai melanjutkan hal-hal yang sudah ada dan baik sebelumnya. Seperti menggiatkan kegiatan Gugus Depan, Saka dan dukungan operasional di level kwartir. Para camat sebagai ketua majelis pemimping ranting di level kecamatan pun harus lebih terlibat, sehingga setiap kegiatan menjadi milik bersama. Tentu kita akan besar bersama-sama.
Baubau bersedia menjadi tuan rumah even-even regional dan nasional?
RM : Secara keorganisasian kita tentu siap sedia. Tentu pula harus berharmoni dengan pemerintah daerah dalam hal ini bapak Wali Kota Baubau selaku Kamabicab. Karena ini berkait dengan kebijakan penganggaran dan sebagainya. Wacananya Kota Baubau jadi tuan rumah Kemah Eksekutif tingkat provinsi di tahun depan. Karena itu segala potensi kita siapkan.
Khusus internal kwartir cabang Baubau, apa yang Kakak akan lakukan?
RM : Memang kami belum dkukuhkan. Insha Allah dalam waktu dekat. Tetapi pelantikan bukan menjadi alat ukurnya. Alat ukurnya bila kepramukaan hidup di Baubau. bisa berprestasi seperti daerah-daerah lain. Ada istilah kwartir tergiat, gudep tergiat, dan beberapa kegiatan lainnnya. Nah, fungsi pembinaan juga akan memaksimalkan adik-adik di Dewan Kerja cabang (DKC). Mereka itu harus dimaksimalkan perannya, sehingga orang-orang dewasa berada pada posisinya sebagai pembina, pembimbing dan fungsi koordinasi.
Jadi DKC itu kita siapkan lebih matang, sebab mereka adalah kader kwartir yang mumpuni dan bersiap melanjutkan tongkat estafet di pengelolaan kwartir. Kita fungsikan pula lembaga pendidikannya (Lemdikacab) dan peran-peran purna dewan kerja.
Jadi bila ditanya apa peran saya sebagai ka.Kwarcab? setidaknya saya menjawab seluruh elemen di level kwartir berjalan sebagaimana fungsinya. Tak ada yang mendominasi. Semua harus berperan, sebab kegiatan-kegiatan even nasional banyak menanti.
Ada kritik Kak, bila partisipasi di kegiatan nasional cenderung di isi orang-orang tertenu.
RM : Terima kasih masukannya. Yang pasti akan kita hilangkan kesan itu, dan kita bangun Pramuka sebagai organisasi pendidikan milik bersama. Siapa yang terbaik merekalah yang punya kesempatan. Kita bangun dan besarkan organisasi Pramuka secara bersama-sama dengan sukarela, tulus, bergotong royong, dan bersahaja. (Ref)
RM : Ujung tombak pembinaan Gerakan Pramuka itu ada di gugus depan (Gudep) yang umumnya berpangkalan di sekolah-sekolah. Juga ada di satuan-satuan karya (SAKA), tentu kebijakan kwarcab akan di arahkan ke sana, kemudian berkelindan dengan pemerintah daerah, dengan organisasi-organsisasi di atasnya, dalam hal ini Kwartir Daerah Sultra dan Kwartir Nasional.
Kita mulai melanjutkan hal-hal yang sudah ada dan baik sebelumnya. Seperti menggiatkan kegiatan Gugus Depan, Saka dan dukungan operasional di level kwartir. Para camat sebagai ketua majelis pemimping ranting di level kecamatan pun harus lebih terlibat, sehingga setiap kegiatan menjadi milik bersama. Tentu kita akan besar bersama-sama.
Baubau bersedia menjadi tuan rumah even-even regional dan nasional?
RM : Secara keorganisasian kita tentu siap sedia. Tentu pula harus berharmoni dengan pemerintah daerah dalam hal ini bapak Wali Kota Baubau selaku Kamabicab. Karena ini berkait dengan kebijakan penganggaran dan sebagainya. Wacananya Kota Baubau jadi tuan rumah Kemah Eksekutif tingkat provinsi di tahun depan. Karena itu segala potensi kita siapkan.
Khusus internal kwartir cabang Baubau, apa yang Kakak akan lakukan?
RM : Memang kami belum dkukuhkan. Insha Allah dalam waktu dekat. Tetapi pelantikan bukan menjadi alat ukurnya. Alat ukurnya bila kepramukaan hidup di Baubau. bisa berprestasi seperti daerah-daerah lain. Ada istilah kwartir tergiat, gudep tergiat, dan beberapa kegiatan lainnnya. Nah, fungsi pembinaan juga akan memaksimalkan adik-adik di Dewan Kerja cabang (DKC). Mereka itu harus dimaksimalkan perannya, sehingga orang-orang dewasa berada pada posisinya sebagai pembina, pembimbing dan fungsi koordinasi.
Jadi DKC itu kita siapkan lebih matang, sebab mereka adalah kader kwartir yang mumpuni dan bersiap melanjutkan tongkat estafet di pengelolaan kwartir. Kita fungsikan pula lembaga pendidikannya (Lemdikacab) dan peran-peran purna dewan kerja.
Jadi bila ditanya apa peran saya sebagai ka.Kwarcab? setidaknya saya menjawab seluruh elemen di level kwartir berjalan sebagaimana fungsinya. Tak ada yang mendominasi. Semua harus berperan, sebab kegiatan-kegiatan even nasional banyak menanti.
Ada kritik Kak, bila partisipasi di kegiatan nasional cenderung di isi orang-orang tertenu.
RM : Terima kasih masukannya. Yang pasti akan kita hilangkan kesan itu, dan kita bangun Pramuka sebagai organisasi pendidikan milik bersama. Siapa yang terbaik merekalah yang punya kesempatan. Kita bangun dan besarkan organisasi Pramuka secara bersama-sama dengan sukarela, tulus, bergotong royong, dan bersahaja. (Ref)
0 Komentar