Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Jejak Bisnis Sultan Brunei di Indonesia

Sultan Haasnal Bolkiah - Brunai Darussalam (Antara)

BUTONMAGZ---Direproduksi dari tulisan Ringkan Gumiwang dari Tirto.ID menyebutkan beberapa hari ini, jagat maya dihebohkan dengan seruan untuk memboikot hotel-hotel mewah milik Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, setelah diberlakukannya aturan hukuman mati bagi kaum LGBT di Brunei Darussalam mulai April 2019.

Seruan boikot itu datang dari selebritas dunia seperti George Clooney dan Ellen DeGeneres. Mereka protes terhadap aturan tersebut, dan mendorong publik untuk bersama-sama memboikot hotel-hotel mewah milik sultan yang berada di Eropa dan AS.

“Brunei mulai merajam LGBT sampai mati. Kita perlu melakukan sesuatu sekarang. Tolong boikot hotel-hotel yang dimiliki Sultan Brunei. Angkat suara Anda sekarang. Sebarkan berita. Bangkit,” ujar Ellen di akun Twitter @TheEllenShow.

Dalam cuitannya, Ellen menyebutkan sedikitnya sembilan nama hotel mewah yang diyakini milik Sultan Brunei yang ada di AS dan Eropa, di antaranya seperti The Dorchester (Inggris), 45 Park Lane (Inggris), Coworth Park (Inggris). Kemudian, The Beverly Hilton Hotel (Amerika Serikat), Hotel Bel-Air (Amerika Serikat), Le Meurice (Prancis), Hotel Plaza Athénée (Prancis), Hotel Principe di Savoia (Italia), dan Hotel Eden (Italia).

Sembilan hotel mewah tersebut saat ini dikelola oleh Dorchester Collection, yang merupakan milik Brunei Investment Agency (BIA), sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Brunei yang bertanggung jawab mengurus investasi di luar negeri. Istilahnya adalah Sovereign Wealth Fund, semacam Temasek di Singapura.

Meski ada seruan boikot, Sultan Brunei tentu tidak akan ambil pusing. Bila ada penurunan okupansi hotel, tentunya tidak menjadi masalah, mengingat ia adalah salah satu orang terkaya di dunia.

“Kekayaan Hassanal Bolkiah mencapai lebih dari US$20 miliar, tentu dapat dengan mudah menyerap setiap penurunan pemesanan [kamar hotel],” kata pengamat bisnis perhotelan dan wisata Jane Mulkerrins dikutip dari Telegraph.

Selain itu juga, aksi boikot ini bukanlah yang pertama kali. Pada 2014, hotel yang sama mendapat seruan sejumlah publik figur dan organisasi untuk diboikot. Namun pelan-pelan seruan itu lenyap, dan semuanya berjalan seperti biasa.

Terlepas dari isu boikot tersebut, Sultan Brunei memang punya pundi-pundi pendapatan dari luar negeri. Selain Eropa dan AS, Brunei melalui BIA juga berinvestasi di negara-negara lainnya, seperti Australia dan Malaysia. Tahun lalu, BIA kembali berinvestasi di luar negeri. Kali ini, perusahaan ventura asal Inggris, yakni Draper Esprit PLC mendapatkan suntikan dana senilai 20 juta poundsterling dari BIA.

Dari suntikan dana itu, sebanyak 6,6 persen saham Draper Esprit dipegang BIA. BIA fokus mencari peluang investasi di luar negeri bukan tanpa sebab. Pundi-pundi pendapatan Brunei selama ini sangat bergantung dari minyak dan gas (migas), pada waktunya pasti akan habis. Menurut British Petroleum (BP), cadangan minyak Brunei diprediksi akan habis pada 2035 atau kurang lebih tinggal 16 tahun lagi. Keterbatasan sumber daya alam inilah yang menjadi salah satu alasan didirikannya BIA. Selain itu, harga minyak juga rentan turun.

Bagi Brunei ini adalah berita buruk. Saat tren harga minyak pada 2014-2016 sedang menurun, penerimaan negara Brunei anjlok 70 persen. Nilai PDB Brunei juga anjlok 33 persen menjadi US$11,4 miliar. Alasan lainnya, potensi sumbangan pendapatan luar negeri dari BIA tidaklah kecil. Apabila investasi yang ditanam di suatu negara tepat sasaran, bukan hal yang mustahil uang miliaran dolar mengalir deras ke Brunei.

Mengutip buku berjudul “Historical Dictionary of Brunei Darussalam” (2016) yang ditulis Jatswan S. Sidhu, pendapatan BIA dari luar negeri pada 1998 saja ditaksir mencapai US$2,32 miliar. Aset BIA ditaksir menembus US$40 miliar.
 
Bisnis Hotel Brunei di Bali 
 
Brunei juga berinvestasi di Indonesia melalui PT Sejahtera Indoco, BIA menjalankan sebuah hotel berbintang lima di Indonesia bernama Nusa Dua Hotel Beach & Spa. Dalam akta perusahaan yang tercatat di Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia per 24 Oktober 2018, BIA merupakan pemegang saham mayoritas di PT Sejahtera Indoco, sebanyak 95 persen.

Sementara itu, sisanya 5 persen dipegang oleh PT Citra Lamtoro Gung Persada. Perusahaan yang berlokasi di Jakarta Pusat ini juga diketahui milik Siti Hardijanti Hastuti, putri pertama dari Presiden kedua Soeharto.

Tirto mencoba mengkonfirmasi terkait porsi kepemilikan saham BIA di PT Sejahtera Indoco, General Manager Nusa Dua Hotel Beach & Spa Jamal Hussain belum menjawab atau memberikan keterangan, sampai artikel ini dirilis.

Nusa Dua Hotel Beach & Spa berdiri pada Mei 1983, dan diresmikan langsung oleh Soeharto. Kala itu, hotel bintang lima ini dimiliki PT Aerowisata, anak usaha dari PT Garuda Indonesia Tbk. Selang tujuh tahun beroperasi, PT Aerowisata menjual hotel tersebut kepada PT Sejahtera Indoco.

Setelah diambilalih, hotel sempat tidak beroperasi selama dua tahun mulai Desember 1993 karena direnovasi. Biaya yang dihabiskan untuk renovasi saat itu mencapai US$22 juta. Hotel baru beroperasi kembali pada Januari 1996. Ketika resmi dibuka, hadir Menteri Keuangan Marie Muhammad, dan Menteri Pembangunan Brunei Ismail Damit.

Saat ini, Nusa Dua Beach Hotel & Spa menjadi salah satu hotel bintang lima di Bali yang ramah bagi Muslim karena sudah menyediakan restoran yang mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). (**)

Posting Komentar

0 Komentar



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...