Saat ini, dunia hanya ada dua tempat penghasil aspal alam yaitu di Indonesia di Buton dan Trinidad (Kepulauan Karibia). Kandungan aspal di Buton ada 3,8 miliar ton. Dari 3,8 miliar ton itu diperkirakan ada potensi keuntungan Rp 2.301 triliun. pernyataan ini pernah diungkap mantan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam ketika bertemu Presiden Joko Widodo pada April 2015 silam, ketika Nur Alam belum terjebak kasus korupsi oleh KPK.
Promosi tentang penggunaan aspal Buton ini sempat digeliningkan lagi di publik nasional oleh mantan Gubernr H. Nur Alam an Bupati Buton Umar Samiun di kala itu, sayangnya hingga sekarang upaya merebut simpati pusat belum kesampaian. padahal disebutkan jika aspal merupakan komoditas strategis yang dibutuhkan dunia terutama dalam hal pembangunan jalan. Di Indonesia kebutuhan aspal dalam negeri mininal tiap tahun sampai 2 juta ton.
Saat itu, Nur Alam menghitung dengan cadangan bahan baku sebanyak 3,8 miliar ton dan yang diekstraksi mencapai 767 juta ton maka bisa memasok kebutuhan dalam negeri selama 360 tahun. Saat ini, China membutuhkan aspal alam sebanyak 18 juta ton, harga ekspor ke China mencapai Rp 18 juta/ton.
"Harga aspal per hari ini itu kurang lebih Rp 11 juta per ton. Dengan demikian berarti ada Rp 22 triliun APBN kita harus pakai untuk beli aspal yang kebanyakan aspal cair dan aspal cair itu diimpor," katanya.
Menurutnya bila potensi aspel bisa dikelola dengan baik, maka Indonesia menguasai pangsa pasar ekspor aspal alam kurang lebih Rp 184 triliun.
"Itu lah yang kami usulkan untuk dapat dukungan terutama dalam hal industri terutama infrastruktur, kelistrikan, dan lainnya. Semoga ke depan bisa mencukupi dalam negeri dan untuk ekspor. Mudah mudahan sesuai komitmen Pak Presiden yaitu di Buton dibuat kebijakan khusus aspal Buton," katanya.
Nur Alam sempat mengurai jika potensi di Buton, terkait investor Aspal Buton memiliki izin perusahaan kurang lebih 34 perusahaan yang kebanyakan perusahaan nasional. semoga saja di masa kepemimpinan GUbernur H. Ali Mazi yang merupakan putra daerah dari kawasan 'kandungan aspal' ini mampu kembali terangkat kepermukaan nasional, digunakan dan tereksplorasi dengan baik, dan tentunya akan membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. (ref)
0 Komentar