Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Menari Kompania, Tradisi Warga Kulisusu-Buton Utara Usai Lebaran Id

Penari Kompania

BUTONMAGZ---
Umumnya etnis Buton telah mengenal nama Tari Kompania ini dalam perjalanan sejarah panjangnya. Ada yang mengatakan ‘kompania’ berasal dari peristilah ‘company’ di masa VOC berkuasa di Nusantara. Namun ada pula yang mengatakan hanya jenis tari belaka sebagai bentuk kemenangan atau penghormatan pada tetamu.

Di era modern sekarang, pementasan tari Kompania ini masih ditemukan di Buton Utara dan menjadi budaya warga Kulisusu. Kulisusu adalah nama ‘barata’ dalam sistem pemerintahan Kesultanan Buton masa lalu. Kulisusu juga pernah bersatus sebagai ‘distrik’ di masa pemerintahan Swapraja di Buton dan Muna, dan kini menjelma sebagai beberapa wilayah di Kabupaten Buton Utara saat ini.

Tari Kompania merupakan tarian tradisi yang sudah membudaya di Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara. Menurut masyarakat setempat, tarian ini merupakan tari yang menggambarkan tentang kemenangan dalam peperangan.

Cerita bertutur di sana menyebutkan, konon Tari Kompania muncul sebagai ungkapan rasa syukur kemenangan dalam peperangan antara pasukan Kulisusu melawan para Kompeni yang telah menguasai daerah Ambon. Perang tersebut pada saat itu dipimpin oleh petinggi kerajaan Buton. Melalui peristiwa tersebut, Tari Kompania muncul di daerah Kulisusu sebagai tari tradisi yang melambangkan kemenangan perang melawan para Kompeni.

Tari Kompania pada awalnya masyarakat mengenal dengan sebutan Tari Maniu, yang dalam bahasa daerah Kulisusu artinya menang.

Seiring berkembangnya zaman dan dikarenakan oleh sejarah munculnya tarian ini, yaitu sebagai bentuk kemenangan atas peperangan melawan para Kompeni, maka masyarakat bersama tokoh adat, tokoh masyarakat maupun tokoh agama Kulisusu Kabupaten Buton Utara sepakat untuk melahirkan istilah baru dari Tari Maniu yaitu Tari Kompania.

Sebuah penelitian dari Armanto tahun 2013 menyebutkan itilah Tari Kompania tersebut dikenal sampai dengan zaman sekarang, namun munculnya istilah tersebut tidak merubah arti dan fungsi serta bentuk Tari Kompania tersebut. Seperti yang dikatakan seorang ahli seni bahwa istilah adalah kata yang melambangkan sejumlah ujaran yang mempunyai kegunaan kata arti yang sama yang pada hakikatnya adalah simbol atau terwujud dalam bentuk simbol kata memiliki makna tertentu yang isinya dipahami dan disepakati bersama oleh warga-warga masyarakat dalam satuan kebudayaan tertentu’ (Rohidi, 2011:124).

Tari Kompania awalnya dipertunjukan dalam lingkungan keraton Kulisusu untuk menyambut tamu-tamu besar keraton seperti raja, para pejabat, tokoh adat,tokoh agama serta tokoh masyarakat.

Perkembangan selanjutnya, pertunjukan Tari Kompania sudah ditemukan pada upacara-upacara adat dan hari besar lainya, seperti pada perayaan Idul Fitri dan perayaan Idul Adha sejak tahun 1981. Perutunjukan Tari Kompania pada perayan hari besar agama tersebut, dilaksanakan dalam lingkungan keraton Kulisusu salah satunya dalam perayaan Idul Fitri.

Bentuk pertunjukan Tari Kompania merupakan bentuk pertunjukan yang dilakukan secara berkelompok atau secara komunal karena penari Tari Kompania karena penari tari kompania berjumlah lebih dari satu orang yaitu empat orang penari laki-laki. Penari tersebut menggunakan kostum yang sama, namun menggunakan property yang berbeda.

Penari yang memegang tombak (karada) berjumlah dua orang dan penari yang memegang bendera (tondi) berjumlah dua orang dengan mnggunakan sapu tangan yang berbeda warna, warna merag kuning dan putih digunakan oleh penari yang memegang tombak (karada) sedangkan yang berwarna hijau digunakan oleh pemegang bendera (tondi).

Pertunjukan ini menggunakan dua jenis alat musik tradisional yaitu gong dan gendang dengan jumlah pemusik dua orang, menarik menunggu perayaan Lebaran dengan tarian kuno ini. (red)

Posting Komentar

0 Komentar



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...