Kurang lebih 2 (tahun) media online ini menghilang tak ada kabar, tak aktif – menyusul situasi Pandemi Covid-19. Ide awalnya media online khas Buton ini akan ‘ganti baju’ dengan nama yang lebih meluas. Tetapi banyak saran dari publik untuk tetap dengan nama dan konten sesuai awal diterbitkan, kedaerahan dan kebudayaan.
Kendati masih menyesuaikan dengan reorganisasi perusahaan, media ini akan tetap berusaha menghadirkan pemberitaan-pemberitaan yang mencerahkan, termasuk merekrut pewarta dan karyawan agar media ini lebih hidup. Skope-nya juga akan diluaskan, tidak terbatas khusus Buton dan pernak-perniknya.
Butonmagz dengan nama portal www.butonmagz.id di kawasan kepulauan Buton sejak awal terbitnya telah menjadi media online lokal paling banyak di baca. Kekuatannya dalam menarasikan banyak hal dengan kekayaan data memosisikan media ini sebagai ‘majalah online’.
Bagus Sudarmanto, double doktor (komunikasi dan kriminologi) dan wartawan senior Indonesia dari Jakarta mengingatkan untuk tetap bertahan dalam persaingan sengit media online. “Butonmagz harus tetap hadir, kekuatan media online bukan pada kantor yang besar dan karyawan banyak, juga bukan sekedar kecepatan bersaing dengan jemari media sosial. Tetapi pada manajemen yang tetap bersemangat. “Segera kembali, segmentasi Anda sangat jelas, asal informasinya jangan asal” sarannya.
Tentu, kembalinya Butonmagz berharap dukungan semua pihak, kerjasama dari semua stajkeholder sangat dibutihkan! (redaksi)