Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Kaleidoskop informasi dan pembangunan Kota Baubau Tahun 2018 (Bagian 1)


Pelantikan Pj. Wali Kota, kabut hitam dan kepemimpinan DPRD baru

Pemerintah Kota Baubau pada 2 Januari 2018 memulai aktivitas dengan pertanggungjawaban tahunan kepemimpinan Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Amrin, MH dan wakilnya Wa Ode Maasra, S.Sos.M.Si.- untuk masa tahun 2017 dihadapan anggota DPRD Kota Baubau, momen ini sekaligus dijadikan untuk meninjau penggunaan kantor DPRD Baubau yang baru di kawasan ‘simpang lima Palagimata.

Asumsi Pemkot dan Ketua DPRD yang saat itu dipimpin H. Roslina Rahim, gedung dewan yang baru akan menjadi momentum pelantikan wali kota dan wakil wali kota Baubau yang terpilih untuk periode 2018-2023.

Pembangunan sarana prasarana pemerintahan memang digenjot pemerintahan AS. Tamrin, esoknya giliran peresmian penggunaan Kantor Lurah Wale yang baru saja direnovasi total. Sepekan setelah Wale, pada 9 Januari 2018 giliran Kantor Lurah Tanganapada yang baru saja direhab berat diresmikan pemakaiannya pula.

Bulan Januari terbilang babak akhir pemerintahan AS.Tamrin-Wa Ode Maasra Manarfa di Kota Baubau pada periode 2013-2018. Itu sebab momentum ini dijadikan keduanya untuk memberikan yang terbaik di daerahnya. Pada 17 Januari 2018, Wali Kota AS Tamrin tampil bersama dengan Prof. Rohimin Dahuri, pakar kelautan Indonesia membahas persoalan-persoalan strategis di kota ini.

Pada hari yang sama digelar lomba Pra-olimpade bidang studi sains se Kepulauan Buton yang diikuti 502 siswa terbaik di kawasan itu. acara ini dipusatkan di Gedung SMA 1 Baubau.

Mengakhiri bulan januari, tepatnya pada 29 Januari 2018, wali kota dan wakilnya menggelar acara ‘pamitan’ dihadapan ASN se Kota Baubau dalam sebuah upacara bendera di Palagimata. Pamitan itu, sehubungan dengan 31 Januari menjadi batas pengabdian keduanya di periode 2013-2018 – sekaligus keduanya berkompetisi kembali memperebutkan kursi wali kota Baubau periode 2018-2023.

Moment pamitan ini, juga sekaligus dijadikan keduanya mersemikan Kantor Bappeda Kota Baubau yang baru di Palagimata. Sebelumnya Bappeda berkantor di eks kantor wali kota adminitratif di seputaran lapangan Merdea Baubau.

Sehari setelah itu, AS Tamrin dalam posisinya sebagai wali kota di akhir masa jabatan, masih sempat mengikuti serah terima jabatan Dandim 1413 Buton dari Letkol CZI. Sriyanto kepada Letkol. Davi Darma Putra, pada 30 Januari 2018. Malam pelepasan ini menjadi malam spesial, sebab merupakan hari terakhir kepemimpinan Tamrin-Maasra.

Hado Hasina, jadi Pj. Wali Kota Baubau.

Rabu pagi, 31 Januari 2018 menjadi sejarah penting dalam sejarah perjalanan Kota Baubau, sebab di hari ini kepemimpinan Walikota Baubau Dr. H.AS. Tamrin, MH dan wakil walikota Hj. Wd. Maasra Manarfa periode 2013-2018 resmi berakhir, dan di hari ini pula resmi dilantik Penjabat (Pj) Wali Kota Baubau, Dr. Ir. H. Hado Hasina, MT, oleh plt. Gubernur Sultra – Brigjen (Purn). H.M. Saleh Lasata di gedung Pola Bahteramas Lt.3 Kantor Gubernur Sultra di Kendari.

Pelantikan dan pengambilan sumpah Hado Hasina yang dikenal sebagai pejabat visioner ini, juga diikuti dengan penandatanganan pakta integritas untuk melaksanakan tugas yang diembannya sebagai kepala daerah.

 “Tugas penting saudara adalah mengawal jalannya pemerintahan sampai dengan terlantiknya wali kota yang defenitif nantinya,” tegas purnawirawan tinggi TNI-AD ini.

Untuk profesionalnya jalannnya roda pemerintahan dan jalannya pelayanan sosial kemasyarakatan di Kota Baubau, Saleh Lasata mengingatkan agar pejabat wali kota tidak melakukan pergeseran kepemimpinan jika tidak perlu.

Acara ini dihadiri langsung Wali Kota Baubau sebelumnya, Dr. AS. Tamrin, Sekot Baubau Dr. Roni Muhtar, M.Pd dan segenap pimpinan SKPD lingkup Pemkot Baubau segenap pejabat dilingkup Pemprop Sultra, dan pejabat instansi TNI-Polri, instansi vertikal, swasta dan pelaku usaha di Sulawesi Tenggara.

Kendati masa jabatan kepemimpinan AS.Tamrin-Maasra Manarfa berakhir 31 Januari 2018, tetapi pisah sambut kepemimpinan baru digelar pada 4 Pebruari yang dihadiri langsung Plt. Gubernur Saleh Lasata di Bantea Umuri Bolu. Esoknya, 5 Pebruari 2018 gubernur langsung meresmikan pemakaian gedung Pasar Wameo yang baru.

Hado kemudian memulai kerjanya dengan membangun kesepahaman kinerja dengan Forkopimda pada 6 Pebruari 2018, agar program-programnya bisa terlaksana dengan baik. Sebagai pimpinan yang akan mendukung regulasi Pemilu Kada di daerahnya kolaborasi dengan KPU Baubau terus dia bangun, salah satunya mendukung program deklarasi kampanye damai yang digelar KPU pada 17 Pebruari 2018.

Di hari Sabtu, 24 Pebruari 2018 Hado Hasina melantik kepengurusan KKSS Kota Baubau yang dipimpin Haryono Hafid. Dalam sambutannya, Hado minta warganya untuk mencontoh spirit kehidupan KKSS.

“antara pemerintah dan KKSS itu punya mimpi sama, ingin agar Baubau ini terus berkembang menjadi kota yang maju dan berakembang dari waktu ke waktu. Saya salut dan kita perlu mencontoh spirit warga KKSS, apalagi selalu mampu beradaptasi, mengokohkan kebersamaan dengan warga-warga lainnya, tanpa kehilangan identitas adat dan budayanya,” kata Hado Hasina.

Kepemimpinan ‘Dakwah’ dan Pilu Mencekam di Baubau

Pada bulan Maret 2018 Hado Hasina banyak berkeliling di masjid-masjid di Baubau untuk mensosialisasikan program-program dalam kepemimpinannya, itu sebab banyak yang menyebut tipe kepemimpinan Hado Hasina sebagai ‘kepemimpinan dakwah’. Selaras dengan itu, ia juga mengirim khafilah Kota Baubau ke Buton Utara mengikuti MTQ Tk. Prov Sultra yang digelar 27-4 April 2018.

Pada 24 Maret digelar Musrembang Tk. Kota Baubau, Pemkot menghadirkan tiga narasumber berkualifikasi internasional untuk ‘membedah’ pembangunan Kota Baubau. Ketiga ahli tersebut masing-masing; Prof. Dr. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil – Guru Besar Unhas Makassar; Ridwan Sutriadi, ST,MT,Ph.D – Dosen Sekolah Arsitektur P2K Institut Teknologi Bandung dan Dr. Yayat Supriatna, MSP – dosen lanskacape dan teknologi Universitas Trisakti Jakarta, diskusi dipandu langsung Dr. H.Andi Tenri Mahmud, M.Si, sosiolog Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau.

Di akhir Maret 2018, Pemkot Baubau mengirim sejumlah pejabatnya ke Jakarta untuk melobi kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif di Bekraf Pusat.

Di tengah kedamaian warga Kota Baubau, sebuah peristiwa membuat ‘luka’ seolah menganga di kota ini, pada 29 Maret 2018 terjadi peristiwa yang menghentakkan Sulawesi Tenggara, terjadi pembunuhan seorang remaja - Ridwan - yang kemudian merembet pada persoalan pertikaian antar kelompok pada dua wilayah, yang dikenal dengan peristiwa Wameo—Kanakea. Untungnya pihak keamanan cepat meredam isu ini dan Baubau kembali dalam kondisi kondusif.

Peristiwa yang membenam kelam pikiran warga Baubau, membuat Pemkot Baubau terus berupaya merekat kembali hubungan-hubungan sosial. Itu sebab digelar berbagai macam kegiatan seperti istigozah di Baruga keraton Buton pada 4 April 2018, serta turut mengikuti 7 malam kepergian korban pertikaian antar kelompok di Wameo  pada esok harinya, dan Hado hasina menyampaikan duka dan bela sungkawa mendalam baik atas nama keluarga maupun pemerintah
.

Kepemimpinan baru DPRD Kota Baubau

Selasa 3 April 2018 menjadi hari yang membahagiakan bagi 4 (empat) orang politisi di Kota Baubau. Dua diantaranya berposisi jadi pimpinan DPRD Kota Baubau, masing-masing H.Kamil Ady Karim, SP yang resmi menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Baubau menggantikan H. Roslina Rahim yang mengikuti konstestasi Pilkada Baubau. Demikian halnya dengan La Bara, AMKL menduduki posisi Wakil Ketua DPRD menggantikan La Ode Yasin Masadu yang juga mengikuti kontetasi Pilkada.

H. Kamil Ady Karim sebelumnya adalah ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kota Baubau, sementara keanggoataan pengganti antar waktu (PAW) dari Hj. Roslina Rahim digantikan La Ode Ary Priadi Annas. Untuk keanggotaan PAW pengganti La Ode Yasin Mazadu di fraksi Partai Bulan Bintang (PBB) digantikan H. Dahilu, SE,MM.

Proses pergantian pimpinan dan keanggotaan baru ini digelar dalam sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Baubau dalam rangka peresmian dan pengambilan sumpah/janji Pengganti Antar Waktu Ketua dan Wakil Ketua, dan Pengambilan sumpah/janji Pengganti Antar Waktu anggota DPRD Kota Baubau Sisa Masa jabatan 2014-2019.**(ref)

Posting Komentar

0 Komentar



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...