Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Alifuru: Pulau Buru, Orang Majapahit, Buton atau Makassar?


BUTONMAGZ--Mohammad Fathi Royyani, peneliti di Research Center for Biology, Indonesian Institute of Scienties - menuliskan cerita tentang sosok Alifuru, yang begitu pesohor di Pulau Buru - Maluku.

Menyebut kata Pulau Buru bagi sebagian kalangan dapat membangkitkan memori traumatis mengenai gambaran pengucilan, penyiksaaan, kerjas paksa, iklim dan cuaca yang pulau panas dan tandus serta kehidupan yang penuh pendirataan.

Ada sekitar 12.000 orang yang ditahan dan dibuang di pulau dengan tuduhan terlibat G30SPKI. Para tahanan tidak saja dipaksa untuk bisa bertahan di pulau ini, tetapi juga dapat menaklukkannya. Sebagian dari kerja mereka dapat dinikmati hari ini.

Dalam usaha untuk bisa bertahan di pulau yang tandus, kering, liar, dan tidak dikenali ini para tahanan juga diancam dengan berbagai ragam siksaan dari para tentara yang bertugas. Gambaran mengenai kehidupan para tahanan di Pulau Buru bisa dilihat dari Karya Pramoedya Ananta Toer dan Mars Noermono yang menceritakan sisi kelam sejarah manusia terhadap sesamanya hanya karena persoalan pilihan politik yang berbeda. Dua karya yang layak baca di samping buku-buku lainnya.

Bagi masyarakat perkotaan dan penggemar novel, Pramudya merupakan novelis dan sastrawan yang menempati ruang tersendiri. Karya-karyanya dibaca dan menjadi inspirasi banyak orang. Dan, sedikit atau banyak ketika memaca Pramudya dan karya-karyanya framing mengenai Pulau Buru pun dengan sendirinya terbentuk.

Karya Mars Normono (Bertahan di Pulau Buru) melengkapi gambaran orang kota, setidaknya saya, tentang Pulau Buru. Penuh dengan kekerasan, tentara yang sangar, tanah yang kering, iklim yang panas dan tandus, serta sangat jauh dari peradaban.

Sisi lain dari kehidupan di Pulau Buru, dalam catatan dari van Hoevell pada tahun 1856 sudah menyebut adanya penduduk pedalaman. Oleh masyarakat penduduk pedalaman disebut dengan “Alifuru”, satu kosa kata yang merujuk pada arti pedalaman, terpencil, tidak berpendidikan, orang tanah, orang adat dan streotipe lainnya yang terkesan merendahkan. Walaupun ada streotipe demikian, orang-orang pantai juga menganggap orang-orang Alifuru sebagai orang pintar, terutama mengenai filsafat hidup.

Orang Alifuru dianggap memiliki cara pandang dalam melihat dunia. Banyak cerita ketika masyarakat bertemu denan orang Alifuru dan diskusi mengenai pandangan hidup. Orang Alifuru justru melihat persoalan dari esensinya, bukan hanya dari tampilannya. “Kebenaran itu ada di tubuh”. Tidak usah dicari karena tinggal menggali dan menghayati apa yang ada di tubuh masing-masing.

Jika sudah mengetahui kebenaran yang ada di dalam tubuh, maka ia akan membela kebenaran itu. Dalam membela kebenaran tidak pandang bulu. Adakalanya orang kaya dibela, orang kuat dibela, jadi tidak melulu membela orang miskin. Untuk amannya, baiknya orang Alifuru disebut dengan agama Kapitayan, yakni agama asli Nusantara yang memadukan dan merangkai energi semesta sebagai sumber kekuatan.

Pulau Buru dan kepulauan Maluku memang relatif baru berinteraksi dengan dunia luar dibandingkan dengan daerah lainnya. Pada permulaan abad XIV ketika bangsa Portugis mulai datang untuk mencari rempah-rempah, diantaranya cengkeh.

Cengkeh sebagai bagian dari gaya hidup bangsa Mesir sebelum Masehi diduga berasal dari kepulauan Maluku. Walaupun cengkeh terkenal berasal dari Ternate dan Tidore, tetapi pemasoknya dari pulau-pulau yang ada di Maluku, di antaranya Pulau Buru.

Sebagai pemasok cengkeh di masa lalu, Pulau Buru menarik minat ilmuwan dan penjelajah untuk mengetahui dan mempelajari. Selain Rumphius yang lama tinggal di Ambon dari tahun 1656 sampai 1702 yang mempelajari flora fauna yang ada di Ambon dan sekitarnya, juga ada Alfred Russel Wallace dan Pigafetta yang mencatat kehidupan di Pulu Buru.

Catatan-catatan bangsa Eropa sudah merekam adanya penduduk asli Pulau Buru. Artinya, pada tahun-tahun tersebut keberadaan mereka sudah teridentifikasi dan sudah dianggap ‘liar’.

Mereka yang kembali

Ada beberapa anggapan bahwa orang Alifuru adalah orang Majapahit yang entah ditugaskan untuk memastikan keamanan atau tugas lainnya. Ada juga yang berasumsi mereka berasal dari Buton dan Makassar. Tapi, terlepas dari asal-usul keberadaan Alifuru ada indikasi orang Alifuru telah lama berinteraksi dengan Islam.

Jejak interkasi tersebut dapat dilihat dari kepercayaan orang Alifuru yang tinggal di pedalaman hutan Pulau Buru sebagai keturunan dari Nabi Adam. Adam memiliki peran penting dalam kepercayaan Alifuru.

Selain Adam, juga ada kisah mengenai Nabi Nuh. Cerita mengenai Adam dan Nuh secara garis besar memiliki kesamaan dengan cerita yang sama dalam Islam.

Selain mengenai kenabian, kesamaan lain yang ada adalah konsepsi mengenai Tuhan yang Maha Pencipta. Dalam bahasa Alifuru disebut dengan Opalastala. Kata ini oleh sebagain orang Buru dianggap berasal dari kata “Allah Ta’ala”. Konsepsinya sama dengan keyakinan Islam, Tuhan memiliki kuasa atas segala sesuatu.

Aspek penting lain yang tak kalah penting untuk mengetahui jejak interaksi antara Islam dan orang Alifuru adalah pada mantera dalam ritual. Di beberapa ritual, mantera yang dilafadkan terselip kata-kata yang mengadopsi bahasa Arab, seperti “Bibarokati Opolastala”, ‘Bibarokati Adam” dan lain sebagainya yang mengindikasikan ada pengaruh Islam dalam kepercayaan masyarakat lokal Pulau Buru. Juga, kata-kata serapan dari Arab masih digunakan untuk menyebut dan mengidentifikasikan sesuatu yang berkaitan dengan kepercayaan.

Eratnya hubungan antara Islam dan kepercayaan orang Buru, melahirkan satu sebutan “orang yang kembali” . Entah apa maksudnya…


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...