![]() |
Foto :detik.com |
ALMARHUM Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yii Ko), Sultan Buton yang memerintah pada 1750--1752 periode pertama dan 1760--1763 periode keduanya, akhirnya resmi dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional dari Sulawesi Tenggara pada di hari Jumat (8/11/2019) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemberian gelar Pahlawan Nasional ini diterima langsung oleh para ahli waris di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan. Bertindak sebagai ahli waris Oputa Yikoo adalah Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Ali Mazi, SH.
Pemberian gelar Pahlawan Nasional ini diterima langsung oleh para ahli waris di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan. Bertindak sebagai ahli waris Oputa Yikoo adalah Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Ali Mazi, SH.
Selain Oputa Yi Koo, ada 6 tokoh dari berbagai wilayah di Indonesia yang mendapat gelar Pahlawan Nasional, masing-masing : Ruhana Kuddus dari Sumatera Barat; Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yii Ko) dari Sulawesi Tenggara; Prof dr M Sardjito dari DI Yogyakarta; KH Abdul Kahar Mudzakkir dari DI Yogyakarta; A A Maramis dari Sulawesi Utara
dan KH. Masjkur dari Jawa Timur
Proses acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' dan dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin langsung oleh Jokowi. "Untuk mengenang jasa para pahlawan, mengheningkan cipta dimulai," kata Jokowi.
Gelar tersebut diberikan Jokowi sesuai dengan Keppres Nomor 120/TK/Tahun 2019 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Gelar itu diterima oleh para ahli waris.
Enam nama ini merupakan hasil seleksi dari 20 nama tokoh yang diajukan. Nama-nama tersebut kemudian diajukan ke Presiden, hingga dipilih enam nama pada 2019.
Acara ini dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Kesehatan dr Terawan, Mendagri Tito Karnavian, Mensesneg Pratikno, hingga Jaksa Agung ST Burhanuddin. Hadir juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Aziz, para pimpinan DPR dan pimpinan MPR, kemudian hadir juga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hingga Meutya Hatta. (zah)