PERJALANAN akademik Dr. Tasrifin Tahara, Antropolog Universitas Hasanuddin asal Buton ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu menyisakan cerita unik. Di salah satu kampus kenamaan di Boston Amerika Serikat, yakni Institut Teknologi Massachusetts (Massachusetts Institute of Technology atau MIT), ia 'seolah' melihat kehadiran simbol ‘kanturuna wolio’ sebagai bagian dari logo kampus itu.
Bedanya, jika ‘Kanturuna Wolio’ memiliki tungkai panjang sebagai penopang, maka di logo itu penopangnya pendek. “tetapi sangat mirip, secara ‘commons sense’ saya menduga-duga ada makna dan hubungan keduanya, apalagi menjadi simbol pendidikan.
“Mungkin pernah almarhum Bapak La Ode Malim atau almarhum ‘papi’ La Ode Manarfa ke Amerika atau melihatnya di tempat
lain hingga menginspirasi beliau, kemudian dijadikan simbol di Unidayan
Baubau juga, ini kajian menarik, sementara masih commons sense, atau
menghubung-hubungkan saja,” ujar Tasrifin kepada Butonmagz, medio
Desember 2018 ini.
Pretensi lain kata Tasrifin, bisa juga sebaliknya. “bisa juga akademisi-akademisi Amerika di tahun 1800-an melihat sesuatu di Buton yang kemudian mengilhami untuk menjadikan bagian dari logo Institut Teknologi Massachusetts. “Segala kemugkinan bisa terjadi kan? Kita hanya menduga-menduga, sebab belum ada penelitian ilmiah berkait hal itu,” ujarnya.
Sekedar diketahui Institut Teknologi Massachusetts (Massachusetts Institute of Technology atau MIT), adalah institusi riset swasta dan universitas yang terletak di kota Cambridge, Massachusetts tepat di seberang Sungai Charles dari distrik Back Bay di Boston, Amerika Serikat. MIT memiliki 5 sekolah dan satu kolese, mencakup 32 departemen yang mengkhususkan diri pada sains dan penelitian teknologi.
Didirikan tahun 1861 sebagai respon atas kemajuan teknologi dan industri di Amerika pada saat itu, universitas ini mengadopsi universitas riset ala Eropa. MIT sekarang berdiri di atas tanah seluas 168 are yang dibuka 1916. Dalam kurun waktu 60 tahun belakangan ini, MIT telah mengembangkan cabang lain seperti manajemen, ekonomi, ilmu politik, dan biologi.
Buton Tahun 1850-an
Menilik sejarah di Buton di periode tahun 1850 hingga 1880-an, maka pendirian kampus Institut Teknologi Massachusetts bertahun 1861 bersamaan dengan akhir pemerntahan Sultan Muhammad Isa (1851-1861), sebelumnya kesultanan dipimpin Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin (1824-1851), di mana saat Buton benar-benar di kenal sebagai seorang pujangga yang ahli di bidang syair sekaligus filsuf yang dikenal dengan ajaran etika kehidupan yang menjadi tuntunan masyarakat Buton.
Ajaran-ajaran moral yang mencerahkan bagi masyarakatnya yang sedang mengalami situasi krisis moral, sebagai akibat dari krisis di kraton. Pada hakekatnya Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin berfungsi sebagai guru masyarakat pada zamannya. Menemukan esensi konsep tata krama atau
etika menurut ajaran pemikiran Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin yang menjadi tuntunan masyarakat kraton Kesultanan Buton yang pada dasarnya banyak bersumber dari ajaran agama Islam.
Muhammad Idrus disamping sebagai Sultan (Kepala Pemerintahan), juga menghasilkan karya tulisnya tercatat tidak kurang dari 40 judul diantaranya seperti: Raudlatul Ikhwan (Bahasa Arab); Takhsiynul Auladi (Bahasa Arab); Darratil Ikhkaami (Bahasa Arab); Sabiylis Salaam (Bahasa Arab); Targiybul Anaami (Bahasa Arab); Dliaaul Anwaari (Bahasa Arab); Tanbiygil Gaafili (Bahasa Wolio-Kabanti); Jaohara Maanikamu Molabi (Bahasa Wolio-Kabanti); Nuru Molabina (Bahasa Arab-kabanti); Tankiyyatul Kuulubi (Bahasa Arab); Bula Malino (Bahasa Wolio-Kabanti); Siraajul Muttaqina (Bahasa Arab); Badayatul Alamiyyat (Bahasa Arab); dan lain sebagainya.
Kanturuna Wolio
Kanturuna dalam bahasa lokal masyarakat Buton bisa berarti sebagai penerang, atau lampu. Karenanya ‘Kanturuna Wolio’ bermakna sebagai penerang masyarakat Wolio (Buton). Itu sebab kanturuna wolio menjadi simbol utama Universtas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, kampus tertua di kawasan Kepulauan Buton, yang didirikan di tahun 1980-an, setelah Univesitas Halu Oleo (Unhol) yang sebelumnya berkedudukan di Baubau dipindahkan ke Kendari.
Memang tak ada literasi yang spesifik menyebutkan sejak kapan ‘kanturuna wolio’ ini hadir dalam peradaban sejarah Buton, tetapi ‘kanturuna wolio’ menjadi salah satu warisan peradaban khas Buton masa silam.
Tentang Kanturuna Wolio ini masih diproduksi sebagai kerajinan khas masyarakat Buton, dalam bentuk kuningan dan masih dijumpai di beberapa tempat di Kota Baubau, selain menjadi penciri utama logo Unidayan Baubau, kampus terbesar di daerah ini.
Apakah ada hubungan Kanturuna Wolio di Buton dengan logo kampus Institut Teknologi Massachusetts, Amerika? Wallahu alam bissawab. (ref)
Baca juga : Karomah Syekh Abdul Wahid yang Mengislamkan Raja Buton
Bedanya, jika ‘Kanturuna Wolio’ memiliki tungkai panjang sebagai penopang, maka di logo itu penopangnya pendek. “tetapi sangat mirip, secara ‘commons sense’ saya menduga-duga ada makna dan hubungan keduanya, apalagi menjadi simbol pendidikan.

Pretensi lain kata Tasrifin, bisa juga sebaliknya. “bisa juga akademisi-akademisi Amerika di tahun 1800-an melihat sesuatu di Buton yang kemudian mengilhami untuk menjadikan bagian dari logo Institut Teknologi Massachusetts. “Segala kemugkinan bisa terjadi kan? Kita hanya menduga-menduga, sebab belum ada penelitian ilmiah berkait hal itu,” ujarnya.
Sekedar diketahui Institut Teknologi Massachusetts (Massachusetts Institute of Technology atau MIT), adalah institusi riset swasta dan universitas yang terletak di kota Cambridge, Massachusetts tepat di seberang Sungai Charles dari distrik Back Bay di Boston, Amerika Serikat. MIT memiliki 5 sekolah dan satu kolese, mencakup 32 departemen yang mengkhususkan diri pada sains dan penelitian teknologi.
Didirikan tahun 1861 sebagai respon atas kemajuan teknologi dan industri di Amerika pada saat itu, universitas ini mengadopsi universitas riset ala Eropa. MIT sekarang berdiri di atas tanah seluas 168 are yang dibuka 1916. Dalam kurun waktu 60 tahun belakangan ini, MIT telah mengembangkan cabang lain seperti manajemen, ekonomi, ilmu politik, dan biologi.
Buton Tahun 1850-an
Menilik sejarah di Buton di periode tahun 1850 hingga 1880-an, maka pendirian kampus Institut Teknologi Massachusetts bertahun 1861 bersamaan dengan akhir pemerntahan Sultan Muhammad Isa (1851-1861), sebelumnya kesultanan dipimpin Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin (1824-1851), di mana saat Buton benar-benar di kenal sebagai seorang pujangga yang ahli di bidang syair sekaligus filsuf yang dikenal dengan ajaran etika kehidupan yang menjadi tuntunan masyarakat Buton.

etika menurut ajaran pemikiran Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin yang menjadi tuntunan masyarakat kraton Kesultanan Buton yang pada dasarnya banyak bersumber dari ajaran agama Islam.
Muhammad Idrus disamping sebagai Sultan (Kepala Pemerintahan), juga menghasilkan karya tulisnya tercatat tidak kurang dari 40 judul diantaranya seperti: Raudlatul Ikhwan (Bahasa Arab); Takhsiynul Auladi (Bahasa Arab); Darratil Ikhkaami (Bahasa Arab); Sabiylis Salaam (Bahasa Arab); Targiybul Anaami (Bahasa Arab); Dliaaul Anwaari (Bahasa Arab); Tanbiygil Gaafili (Bahasa Wolio-Kabanti); Jaohara Maanikamu Molabi (Bahasa Wolio-Kabanti); Nuru Molabina (Bahasa Arab-kabanti); Tankiyyatul Kuulubi (Bahasa Arab); Bula Malino (Bahasa Wolio-Kabanti); Siraajul Muttaqina (Bahasa Arab); Badayatul Alamiyyat (Bahasa Arab); dan lain sebagainya.
Kanturuna Wolio
Kanturuna dalam bahasa lokal masyarakat Buton bisa berarti sebagai penerang, atau lampu. Karenanya ‘Kanturuna Wolio’ bermakna sebagai penerang masyarakat Wolio (Buton). Itu sebab kanturuna wolio menjadi simbol utama Universtas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, kampus tertua di kawasan Kepulauan Buton, yang didirikan di tahun 1980-an, setelah Univesitas Halu Oleo (Unhol) yang sebelumnya berkedudukan di Baubau dipindahkan ke Kendari.
Memang tak ada literasi yang spesifik menyebutkan sejak kapan ‘kanturuna wolio’ ini hadir dalam peradaban sejarah Buton, tetapi ‘kanturuna wolio’ menjadi salah satu warisan peradaban khas Buton masa silam.
Tentang Kanturuna Wolio ini masih diproduksi sebagai kerajinan khas masyarakat Buton, dalam bentuk kuningan dan masih dijumpai di beberapa tempat di Kota Baubau, selain menjadi penciri utama logo Unidayan Baubau, kampus terbesar di daerah ini.
Apakah ada hubungan Kanturuna Wolio di Buton dengan logo kampus Institut Teknologi Massachusetts, Amerika? Wallahu alam bissawab. (ref)
Baca juga : Karomah Syekh Abdul Wahid yang Mengislamkan Raja Buton