Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Para Pionir Fotografi di Tanah Suci


Mecca's First Photographers 1880-1890 (2013). Foto: History
Jangan bayangkan membawa kamera pada masa itu cukup dengan satu atau dua kopor besar. Membawa kamera pada saat itu ibarat membawa satu set laboratorium.

BUTONMAGZ--Akhir abad 19, adalah zaman terbukanya mata dunia tentang jaringan intelektual antarbangsa yang berporos pada sebuah kiblat keagamaan. JIka kata "mecca" pada abad 20 sering digunakan sebagai analogi tentang kebesaran dari suatu kota atau pusat peradaban, maka ungkapan itu sebenarnya tidak berlebihan. 

Mekah pada abad 18 dan 19 adalah sebuah tempat berkumpulnya para peziarah, pelancong, penghayat agama, pengusaha, pejuang, dan pemikir pada sebuah titik pertemuan. Daya tarik kota tua ini sangat kuat, walaupun kondisi alamnya seringkali tidak ramah bagi pendatang.

Seorang yang pernah tinggal di Amerika Serikat pernah bercerita tentang daya tarik Mekah. Dia adalah seorang insinyur teknik elektro. Sekitar tahun 2000-an dia pernah bekerja di negeri Paman Sam. Saat itu yang menjadi atasan dia adalah seorang yang berlatar etnis Yahudi. Seorang Yahudi yang taat tetapi berwawasan modern. Dia sering sekali bertukar pikiran dengan kawan dari Indonesia tentang ajaran agama.

Suatu ketika dia memperlihatkan foto yang paling dia sukai dan ditaruh spesial di ruang kerjanya. Foto itu adalah foto seseorang dengan berpakaian Rabi sedang berdoa di depan Kabah. Sebuah foto hitam putih yang diperkirakan diambil di akhir abad 19 atau awal abad 20.

Setelah memperlihatkan foto itu dia berkata kepada kawan,"Jika orang Islam saat ini bisa bebas berkunjung ke Yerusalem, maka bolehlah kami juga mengharap agar kami bisa berkunjung ke rumah suci yang dibangun Ibrahim?"

Fotografer Pertama

Siapa yang pertama kali merekam Mekah dalam bentuk fotografi? Jawabannya tentu sulit sekali. Jan Just Witkam, peneliti dari Leiden pernah membuat satu pemaparan khusus tentang hal ini. Materi pemaparannya dia beri judul Mecca's First Photographers 1880-1890 (2013).

Dunia mengenal Snouck Hurgronje, orientalis besar Belanda, sebagai salah seorang yang pertama kali membawa peralatan fotografi ke Mekah. Faktanya, saat dia membawa peralatan ke sana pada 1885 ternyata sudah ada sebuah studio fotografi yang siap untuk digunakan. Studio itu milik seorang tukang gigi dan ahli pengobatan dari Baghdad, yang entah kebetulan atau tidak namanya sama dengan nama Snouck ketika dia konversi ke Islam. Namanya Abdul Ghaffar, lengkapnya Sayid Abdul Ghaffar bin Abdurrahman Al Baghdadi.

Ternyata sebelum kedua Abdul Ghaffar itu, ada seseorang yang tercatat lebih dahulu merekam Mekah dan Madinah dalam format fotografi. Sebuah iklan pameran foto dengan catatan tahun 1881 mencatat penjualan 12 (dua belas) foto yang dibuat oleh Muhammad Sadiq Bey alias Mohammad Sadig Pasha. Dia adalah petugas kesultanan Usmani yang berasal dari Mesir. Dia juga adalah seorang insinyur.

Mohammad Sadig mempunyai latar belakang pendidikan politeknik di Prancis. Menurut perkiraan dia belajar fotografi di sana pada kisaran 1840-an. Catatan pameran foto itu memperlihatkan kalau dia adalah pemenang penghargaan Medali Emas dari The Third International Geographical Congress and Exhibition yang digelar di Venesia di tahun 1881. Salah satu foto lanskap Mekah yang memperlihatkan keramaian jemaah haji di sekitar mimbar Kabah tercatat dia buat pada tahun 1880.

Keistimewaan Seorang Pasha
Pada masa kebesaran Turki Usmani seseorang yang menggunakan nama Pasha di belakang namanya bisa dipastikan dia seorang elite dengan kepangkatan yang tinggi. Muhammad Sadig Pasha adalah salah seorang petugas tinggi Usmani yang bertugas mengantar Mahmal (tenda pusaka) dari Kairo ke Mekah pada tiap tahun haji. 

Prosesi mengantar Mahmal dalam iring-iringan panjang yang sudah menjadi tradisi ratusan tahun sebelumnya memberikan keistimewaan khusus baginya saat membuat karya fotografi. Kebebasan yang dia punya untuk mengambil sudut penangkapan gambar dari titik-titik yang sulit memperlihatkan dukungan personal, baik militer maupun pekerja teknis.

Jika pada saat itu banyak fatwa ulama di Mekah yang melarang pengambilan gambar tempat suci, larangan itu sepertinya tidak berlaku bagi seorang Pasha. Muhammad Sadig Pasha adalah seorang yang sangat memahami teknik fotografi yang masih baru itu. Pengalamannya di Prancis dan Mesir dalam teknik ini memberikan keyakinan padanya bahwa dokumentasi foto tinggal persoalan waktu. Dalam banyak hal dia sangat sadar bahwa dia adalah orang yang pertama yang membuat dokementasi fotografi di dua kota suci.

Peralatan fotografi yang digunakan surveyor Usmani ini adalah sebuah Kamera Collodion dengan plat kaca. Teknik fotografi ini ditemukan pada kisaran tahun 1850-an yang menggunakan plat kaca sebagai penampang film negatif. Hasil dari teknik ini merekam gambar dalam ketajaman yang lebih tinggi dibandingkan teknik sebelumnya yang menggunakan kertas sebagai medium negatifnya. Teknik ini juga memungkinkan reproduksi foto dalam jumlah yang banyak.

Dihibahkan Paksa
Snouck Hurgronje pertama kali datang ke Jedah pada 1884. Bersamaan dengan itu dia membawa berbagai peralatan dengan teknologi paling mutakhir zaman itu. Salah satunya adalah Kamera Collodion dengan plat kaca seperti kepunyaan Sadig Pasha. Selain itu dia juga membawa Colofon buatan Edison untuk merekam suara.

Jangan dibayangkan membawa kamera pada masa itu cukup dengan satu atau dua kopor besar. Membawa kamera pada saat itu ibarat membawa satu set laboratorium. Satu kamera kollodion paling kecil bisa berukuran satu kali setengah meter. Satu kotak berisi plat kaca yang masing-masing berukuran 24 x 20 cm x 10 bisa lebih besar dari kardus minuman kemasan. Diperkirakan untuk keperluan foto survei standar, minimal dia harus membawa dua kotak.

Belum ditambah beberapa kain pembungkus kedap cahaya, payung, dan bermacam reflektor. Masih lebih repot lagi karena Snouck harus mampu mengafdruk di tempat. Satu set meja afdruk lengkap dengan seperangkat bahan-bahan kimia yang diperlukan harus siap sedia. Pendek kata, satu isi perlengkapan laboratorium fotografi harus dia bawa. Tak heran berdasarkan catatan Ziauddin Sardar minimal Snouck harus mengerahkan seekor keledai angkut dan beberapa kuli untuk membawa perlengkapannya.

Konsultat Belanda di Jedah adalah persinggahan pertama Snouck. Di sana dia melakukan aklimatisasi selama satu tahun. Selama itu Snock memulai prosesinya untuk menjadi muslim. Mulai dari melakukan khitan, bergabung dengan tarekat, belajar mazhab syafii, sampai menikahi seorang budak perempuan asal Ethiopia. Di tempat itulah dia berganti nama menjadi Abdul Ghaffar di bawah lingkungan penampungan jemaah haji asal Hindia Belanda. Di tempat itu juga dia bertemu dengan seorang priyayi rendahan dari Banten yang kelak akan menjadi tulang punggung penelitiannya. Di tempat itu pula dia bertemu dengan Sayid Abdul Ghaffar yang biasa dia sebut sebagai "Sang Dokter". Dialah yang nantinya akan menjadi pengambil gambar fotografi paling banyak dalam misi Snouck.

Sebagai seorang Doktor muda spesialis Timur Tengah yang berambisi menjadi penasihat utama Hindia Belanda, Snouck memulai penelitiannya dengan mendokumentasikan jemaah haji asal Hindia Belanda yang bisa dia ajak untuk berfoto. Sebagian besar dokumentasi jamaah haji asal Hindia Belanda dia dapatkan pada satu tahun pertama dia di Jedah. 

Sayangnya begitu tiba kesempatan dia untuk pergi ke Mekah dia hanya bisa berada di sana kurang dari enam bulan. Satu plot intelijen dari Prancis telah membuka identitas dia sebagai penyusup. Terpaksa dia menghibahkan peralatannya pada Sang Dokter dan melanjutkan penelitiannya dengan bantuan seorang priyayi rendahan dari Banten yang tidak kenal lelah melakukan penelitian dan korespondensi dengan Snouck sejak 1885 hingga 1912. (Y-1)


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...