SULAWESI Tenggara di bawah kendali kepemimpinan Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH tampaknya mulai melihat sisi lain dari potensi daerahnya, khususnya di sektor perkebunan Kopi. Setidaknya, hal iini terlihat dari gagasan anggota tim percepatan pembangunan pemerintah daerah Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), La Djusmani, SE dan La Dono, M.I.Kom yang mengunjungi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) pekan lalu di Bogor (22/10), yang merupakan salah satu Unit Kerja (UK) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian yang menangani komoditas perkebunan.
Tujuan kunjungan tersebut untuk menjembatani penerapan inovasi dan teknologi pertanian berperan penting untuk mengelola sumber daya lahan agar mendapat hasil yang optimal, khususnya di sektor perkebunan Kopi, sekaligus mencari informasi tentang pengembangan pertanian dan peluang rintisan kerjasama agar dapat meningkatkan potensi wilayah di Propinsi Sulawesi Tenggara, khususnya kepulauan Buton.
Tujuan kunjungan tersebut untuk menjembatani penerapan inovasi dan teknologi pertanian berperan penting untuk mengelola sumber daya lahan agar mendapat hasil yang optimal, khususnya di sektor perkebunan Kopi, sekaligus mencari informasi tentang pengembangan pertanian dan peluang rintisan kerjasama agar dapat meningkatkan potensi wilayah di Propinsi Sulawesi Tenggara, khususnya kepulauan Buton.
Pada kesempatan itu, turut hadir mahasiswa Pascasarjana Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Herwindo, Oki dan Ismi, untuk melihat kemungkinan dibentuknya Pusat Informasi Pembangunan Pertanian (PIPP) di Kepulauan Buton. PIPP ini diharapkan nantinya dapat membantu proses diseminasi dan penyebaran informasi inovasi dan teknologi pertanian kepada masyarakat.
Ir. Jelfina C. Alouw, M.Sc., Ph.D., selaku Kepala Bidang Kerjasama Pendayagunaan dan Diseminasi Hasil Penelitian (KSPHP) mewakili Kepala Puslitbangbun, didampingi Dr. Saefuddin selaku Kasubbid Kerjasama dan Sudarsono, SE. selaku Kasubbid PDHP, menyambut baik maksud kedatangan Tim untuk menginisiasi kerjasama dengan Pemda Sultra, agar inovasi dan teknologi
Dalam diskusi, Tim Percepatan menyampaikan keinginannya, agar di kepulauan Buton bisa dikembangkan budidaya kopi dan merencanakan terciptanya peluang pasar yang mempunyai nilai tambah.
Dalam diskusi, Tim Percepatan menyampaikan keinginannya, agar di kepulauan Buton bisa dikembangkan budidaya kopi dan merencanakan terciptanya peluang pasar yang mempunyai nilai tambah.
Menanggapi hal tersebut, Jelfina Alouw menyampaikan bahwa saat ini inovasi dan teknologi budidaya kopi secara modern sampai ke pengolahan pascapanennya. Sudah tersedia di Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puslitbangbun di Pakuwon, Sukabumi, Jawa Barat. Jelfina juga mengharapkan kepulauan Buton bisa melestarikan dan mengembangkan komoditas kopi lokalnya yang khas sebagai salah satu aset plasma nutfah bagi generasi kini dan akan datang.
Puslitbangbun bersama UPT mendukung aspek inovasi teknologi terkait optimalisasi pemanfaatan plasma nutfah kopi lokal meliputi pelepasan dan sertifikasi, budidaya, dan pascapanennya, imbuh Jelfina. Harapannya Memorandum of Understanding (MOU), antara Badan Litbang Pertanian dan Pemerintahan Daerah Sulawesi Tenggara dapat direalisasikan dalam waktu dekat, harapnya.**(ref)
Puslitbangbun bersama UPT mendukung aspek inovasi teknologi terkait optimalisasi pemanfaatan plasma nutfah kopi lokal meliputi pelepasan dan sertifikasi, budidaya, dan pascapanennya, imbuh Jelfina. Harapannya Memorandum of Understanding (MOU), antara Badan Litbang Pertanian dan Pemerintahan Daerah Sulawesi Tenggara dapat direalisasikan dalam waktu dekat, harapnya.**(ref)