PRESENTER ‘jago makan’ Benu Boloe mungkin sedikit asing dengan namanya. Tetapi melihat wajahnya, spontan berkata, lazizzz… kata yang kerap diungkap Benu saat melahap nikmat aneka kuliner. Padanan kata ‘maknyus’ yang kerap diucap almarhum Bondan Goenawan.
Baru-baru ini Benu Boloe berkunjung ke Kota Baubau serangkaian acara food story salah satu televisi swasta nasional. Pas ramai-ramainya perayaan HUT Kota Baubau yang kerap menyajikan acara ‘pekande-kandea’ – pesta makan khas budaya Buton. Benu tak kuasa menahan hasrat kulinernya.
“Wuih, kulinernya galak-galak, talang-talangnya juga super jumbo. Pasti lazizzz..hahaha..” gelaknya saat acara Pekande-kandea di pembukaan Baubau Expo 2018.
Benu pikir hanya sekali itu ia menikmati aneka kuliner Buton, nyatanya tidak. Sebab beberapa pesta rakyat diikutinya, dari Tuturangiana Andala di Pulau Makassar hingga ritual Mataa di Gonda Baru Kota Baubau. “makan terusss…” timpalnya mengundang tawa sejumlah artis lainnya, Andi Arsyil dan Steffy – personil Cherrybell.
Namun satu hal yang membuatnya terkesan dengan kuliner Buton, adalah sajian Echinoidea atau lazim publik menyebutnya ‘bulu babi atau landak laut’ - hewan laut berbentuk bundar dipenuhi duri tajam. Benu menikmatinya dengan nasi hangat di Pulau Makassar. “Awalnya ragu-ragu, pas coba, eh nambah terus, enak sih..” katanya ke ButonMagz.
Mungkin kebanyakan, esok paginya Benu gangguan perut. “Maaf,, maaf, maaf, saya sempat mules enak..hehehe.. mungkin karena kandungan proteinnya terlalu banyak, tetapi memang enak kok, recomended banget,” timpalnya.
Pada acara Mataa di Gonda Baru, Benu kembali berhadapan dengan sejumlah panganan yang mengundang selera makannya. Tapi kali ini hanya melahap aneka buah, khususnya pisang Ambon. Ia mulai menghindari kenikmatan panganan ketan. Alasannya, Benu masih terapi pengobatan penyakit mag.
Memang beberapa waktu lalu, pria Aceh yang juga eks wartawan ini empat absen di beberapa acara kuliner di sebuah stasiun TV, karena sakit mag akut yang dideritanya. “tapi belum tobat-tobat, maunya mengunyah terus, apalagi kuliner Buton begini, sayang jika dilewatkan,” kata Benu yang berdomisili di kawasan Mampang – Jakarta Selatan ini.
Benu Buloe, bernama asli Ibnu Syahdan, tetapi populer dengan sematan ‘Benu’. Sementara tambahan nama Boloe dalam bahasa Aceh berarti ‘sangat gemar makan;. Hehehe..ada ada saja!. (aco)
Baru-baru ini Benu Boloe berkunjung ke Kota Baubau serangkaian acara food story salah satu televisi swasta nasional. Pas ramai-ramainya perayaan HUT Kota Baubau yang kerap menyajikan acara ‘pekande-kandea’ – pesta makan khas budaya Buton. Benu tak kuasa menahan hasrat kulinernya.
“Wuih, kulinernya galak-galak, talang-talangnya juga super jumbo. Pasti lazizzz..hahaha..” gelaknya saat acara Pekande-kandea di pembukaan Baubau Expo 2018.
Benu pikir hanya sekali itu ia menikmati aneka kuliner Buton, nyatanya tidak. Sebab beberapa pesta rakyat diikutinya, dari Tuturangiana Andala di Pulau Makassar hingga ritual Mataa di Gonda Baru Kota Baubau. “makan terusss…” timpalnya mengundang tawa sejumlah artis lainnya, Andi Arsyil dan Steffy – personil Cherrybell.
Namun satu hal yang membuatnya terkesan dengan kuliner Buton, adalah sajian Echinoidea atau lazim publik menyebutnya ‘bulu babi atau landak laut’ - hewan laut berbentuk bundar dipenuhi duri tajam. Benu menikmatinya dengan nasi hangat di Pulau Makassar. “Awalnya ragu-ragu, pas coba, eh nambah terus, enak sih..” katanya ke ButonMagz.
Mungkin kebanyakan, esok paginya Benu gangguan perut. “Maaf,, maaf, maaf, saya sempat mules enak..hehehe.. mungkin karena kandungan proteinnya terlalu banyak, tetapi memang enak kok, recomended banget,” timpalnya.
Pada acara Mataa di Gonda Baru, Benu kembali berhadapan dengan sejumlah panganan yang mengundang selera makannya. Tapi kali ini hanya melahap aneka buah, khususnya pisang Ambon. Ia mulai menghindari kenikmatan panganan ketan. Alasannya, Benu masih terapi pengobatan penyakit mag.
Memang beberapa waktu lalu, pria Aceh yang juga eks wartawan ini empat absen di beberapa acara kuliner di sebuah stasiun TV, karena sakit mag akut yang dideritanya. “tapi belum tobat-tobat, maunya mengunyah terus, apalagi kuliner Buton begini, sayang jika dilewatkan,” kata Benu yang berdomisili di kawasan Mampang – Jakarta Selatan ini.
Benu Buloe, bernama asli Ibnu Syahdan, tetapi populer dengan sematan ‘Benu’. Sementara tambahan nama Boloe dalam bahasa Aceh berarti ‘sangat gemar makan;. Hehehe..ada ada saja!. (aco)