Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara yang saat ini menjadi salah satu dari 10 prioritas destinasi pariwisata Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan ‘Bali Baru’ tak lelah berinovasi untuk terus menggaet kehadiran wisatawan mancanegara maupun nusantara. Buktinya, Jumat kemarin, 12 Oktober 2018, seni tari mereka yang disebutnya Senam Posa’asa, sukses mencatat rekor pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang dipusatkan di Pantai Marina Wangi-wangi.
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Itu majas yang tepat untuk Wakatobi dengan pemecahan rekor MURI-nya, sebab pemerintahnya memanfaatkan even Kirab Remaja Nusantara 2018 di mana wilayah yang dulu bernama ‘kepulauan Tukang Besi ini’ menjadi salah satu daerah titik singgahnya di Indonesia, sebagaimna penetapan pihak kementerian teknis, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI.
Paling tidak senam Posa’asa merupakan senam penyambutan peserta Kirab Remaja Nasional 2018, kemudian dikemas menjadi senam kolosal dengan jumlah 5 ribu orang penari, namun pada pelaksanaannya menjadi 7.500 orang penari. “Ini yang membuat MURI kemudian mencatatnya sebagai rekor baru, bukan saja rekor nasional tetapi juga rekor dunia, alhamdulillah” ujar Ilyas Abibu, Sekretaris Daerah Wakatobi kepada ButonMagz mengutip pernyataan dari pihak Yayasan MURI Indonesia.
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Itu majas yang tepat untuk Wakatobi dengan pemecahan rekor MURI-nya, sebab pemerintahnya memanfaatkan even Kirab Remaja Nusantara 2018 di mana wilayah yang dulu bernama ‘kepulauan Tukang Besi ini’ menjadi salah satu daerah titik singgahnya di Indonesia, sebagaimna penetapan pihak kementerian teknis, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI.
Paling tidak senam Posa’asa merupakan senam penyambutan peserta Kirab Remaja Nasional 2018, kemudian dikemas menjadi senam kolosal dengan jumlah 5 ribu orang penari, namun pada pelaksanaannya menjadi 7.500 orang penari. “Ini yang membuat MURI kemudian mencatatnya sebagai rekor baru, bukan saja rekor nasional tetapi juga rekor dunia, alhamdulillah” ujar Ilyas Abibu, Sekretaris Daerah Wakatobi kepada ButonMagz mengutip pernyataan dari pihak Yayasan MURI Indonesia.

Senam Posa’asa ini dalam diksi Bahasa Indonesia berarti ‘senam kebersamaan’, semangatnya membangun etos antara pemerintah, elemen terkait dan segenap warga Wakatobi. Karenanya peserta senam ini datang dari berbagai kalangan, diantaranya Pimpinan Daerah, OPD se Kab. Wakatobi, Instansi Vertikal BUMN/Perbankan, Mahasiswa, Siswa SD sampai dengan SMA Se Wakatobi, masyarakat dan peserta Kirab Remaja Nusantara 2018 dari 34 Provinsi Se Indonesia.
Sertifikat Rekor MURI ini diserahkan pada hari itu juga oleh pihak terkait ke Bupati Wakatobi H. Arwahi, dan disaksikan langsung Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Ali Mazi, SH, yang dalam sambutannya mewakili Menteri Pemuda dan Olah Raga RI menjelaskan tentang kegiatan Kiran remaja ini, juga makna harfiah senam ini.
“Secara umum kegiatan ini memupuk.kebersamaan dan persatuan dalam memperkokoh bingkai NKRI, memperkuat jati diri Kabupaten Wakatobi sebagai salah satu dari 10 TOP destinasi Prioritas Nasional yg ditetapkan oleh Presiden RI atau yang dikenal dengan ‘New Bali’ (Bali Baru), sekaligus mencatatkan senam khas Wakatobi sebagai salah satu aset nasional dalam bidang keolahragaan, serta membangun kreatifitas dan inovasi pemuda Wwakatobi menyongsong persaingan abad 21,” ujar Gubernur. (ref)