Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

4 Ciri Minuman Kopi yang Sudah Tak Segar



BUTONMAGZ---Pernahkah kamu memesan secangkir kopi di coffee shop, tapi rasanya tak sesuai ekspektasi? Bisa jadi, kopi yang kamu minum dibuat menggunakan beans yang sudah tak lagi segar.

Sejatinya, menyesap kopi yang tak lagi segar memang tak akan menimbulkan dampak negatif pada kesehatan. Kadar kafein dan cita rasanya akan berbeda, hanya saja hal ini jarang disadari oleh banyak orang. Apalagi, kalau kopi tersebut sudah dicampur bersama susu dan bahan lainnya.

Tapi, bila ia disajikan dalam bentuk americano, tubruk, atau menggunakan metode filter, perbedaannya pasti akan sangat kentara. Nah, sebenarnya apa saja sih, ciri-ciri kopi yang sudah tidak segar?

Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

1. Aroma kopi

Menurut Imam, barista yang pernah bekerja di salah satu coffee shop di Bandung, salah satu tolak ukur kesegaran minuman kopi ada pada aromanya.

Kopi yang sudah tak segar aromanya tidak terlalu kuat. Sebelum menyesapnya, coba hirup dulu aroma kopi yang kamu pesan, ya!

2. Krema

Pada bagian permukaan kopi, biasanya terdapat lapisan menyerupai busa. Lapisan ini disebut krema. Nah, krema bisa kita jadikan acuan untuk menentukan kesegaran dari kopi, lho.

Minuman kopi yang menggunakan beans segar akan membentuk volume krema yang cukup tebal dengan warna keemasan atau gelap. Krema membantu menciptakan aftertaste yang lebih lama dan cita rasa yang lebih kuat.



"Kalau kopi yang dipakai sudah tidak segar, biasanya warna kremanya agak memudar dan ketebalannya berkurang jadi sedikit," jelas Imam.

3. Rasanya seperti air

Kopi yang kamu sesap rasanya hambar seperti air? Kemungkinan besar, beans yang dipakai sudah tak lagi segar. Biasanya, biji kopinya sudah disimpan terlalu lama --hingga berbulan-bulan-- atau disimpan secara kurang layak.

"Waktu itu saya pernah membuat kopi dari beans yang sudah disimpan selama enam bulan. Wah, rasanya ambyar, enggak karuan. Kayak air, sudah enggak enak sama sekali," kisah Imam.

Kalau kopinya dibuat dengan beans segar, kita seharusnya bisa merasakan tingkat kepekatannya; apakah ringan, lembut, creamy, atau heavy. Bila kita tak merasakan sensasi apapun dalam mulut, berarti kopinya sudah kurang bagus.

4. Terasa kering saat disesap

Dalam kopi, ada istilah bernama astringent, yang menggambarkan rasa yang tertinggal di dalam mulut dengan sensasi sepat di sisi lidah. Rasa astringent ini bisa bertahan dan menempel cukup lama di lidah, seperti saat kita minum teh pahit tanpa gula.

Kopi yang berkualitas baik punya sentuhan akhir yang bertahan selama beberapa menit (atau bahkan berjam-jam) di langit-langit mulut. Hasil akhir ini menciptakan sensasi rasa seperti mengemut cokelat di mulut.

Kalau kamu kerap menyeduh kopi sendiri di rumah, sebaiknya perhatikan masa simpan beans yang akan digunakan. Usahakan tak menyimpannya lebih dari tiga bulan, dan pastikan selalu menaruh biji kopi dalam stoples yang tertutup rapat. (Safira)

 Baca berita terkait : Kopi Kaongkeongkea, Kopi Asli Buton yang menjajal penikmat kopi Nusantara


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...