PROSENTASE perkembangan sejumlah barang komoditi ekspor, khususnya di bidang tambang melonjak tajam dalam kurun waktu setahun terakhir, kenaikan itu mencapai 394,4 persen atau empat kali libat dibanding setahun sebelumnya di periode November 2017 - November 2018. pernyataan ini diutarakan langsung Gubernur Sultra, H. Ali Mazi di Kendari Kamis ini (8/11). peningkatan tajam ekpor ini berasal dari sektor pertambangan.
"Prosentase kenaikannya mencapai 393,4 persen, peningkatan itu tentunya dipicu adanya pemberian kuota ekspor orenikel terhadap beberapa perusahaan yang komitmen untuk membangun smelter di daerahnya," kata Ali Mazi. sembari menyebutkan kenaikan ekspor ini dipicu oleh perusahaan yang telah mengekspor hasil olahannya.
Bertalian dengan itu Gubernur Ali Mazi mengingatkan perusahaan terkait untuk tetap berkomitmen untuk memparalelkan komitmen membangun smelter dengan realisasi ekspor berdasar pada kuota yang diberikan, dengan catatan penting barang ekspor bukan bahan baku murni.
"Ekspor tambang kita harus diolah terebih dahulu menjadi barang jadi atau setengah jadi baru di ekspor, bukan bahan baku murni," tandasnya, sembaru menyebut hasil tambang berupa ore yang diperdagangkan antar pulau ke daerah lain juga perlu mendapat pemantauan pemantauan dan pengaturan.
"Prosentase kenaikannya mencapai 393,4 persen, peningkatan itu tentunya dipicu adanya pemberian kuota ekspor orenikel terhadap beberapa perusahaan yang komitmen untuk membangun smelter di daerahnya," kata Ali Mazi. sembari menyebutkan kenaikan ekspor ini dipicu oleh perusahaan yang telah mengekspor hasil olahannya.
Bertalian dengan itu Gubernur Ali Mazi mengingatkan perusahaan terkait untuk tetap berkomitmen untuk memparalelkan komitmen membangun smelter dengan realisasi ekspor berdasar pada kuota yang diberikan, dengan catatan penting barang ekspor bukan bahan baku murni.
"Ekspor tambang kita harus diolah terebih dahulu menjadi barang jadi atau setengah jadi baru di ekspor, bukan bahan baku murni," tandasnya, sembaru menyebut hasil tambang berupa ore yang diperdagangkan antar pulau ke daerah lain juga perlu mendapat pemantauan pemantauan dan pengaturan.
Data yang diperoleh dari kantor berita Antara menyebutkan alasan Gubernur berkait ekspor barang jadi atau setengah jadi tersebut dimaksudkan agar tidak mengganggu komitmen investasi pembangunan smelter di daerah akibat persoalan bahan baku. Selain melindungi sumber day adan industri yang ada di daerah, juga agar ada kejelasan kontribusi dari kegiatan tersebut bagi daerah dan masyarakat," ujar suami Agista Ariani ini.
Gubernur juga menjelaskan persoalan diversifikasi ekspor, yang selama ini hanya didominasi sektor tambang belaka, karena itu ia mendorong peninbgkatan ekspor di luar produk pertambangan, sebab dominasi juga jerlu terus dilakukan, karenapada produk tertentu angat rentan terhadap gejolak eksternel di luar negeri terkait komoditas tersebut.
Namun begitu Ali Mazi mengakui jika sektor tambang Sultra sangat menjadi primadona dalam berkonstribusi pada pertumbuhan ekonomi daearah, yakni sebesar 87,84 persen di tahun 2017. (ref)