Kemarau berkepanjangan masih terasa di sebagian daerah di Sulawesi Tenggara (Sulra). Penjelasan Stasiun Klimatologi Ranomeeto Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari mencatat, ada empat daerah di Sultra yang dilanda kekeringan ekstrem, yakni
Baubau, Sorawolio, Poleang dan Batauga.
Prakirawan Stasiun Klimatologi Ranomeeto - Nur Wiryanti S.Antomo, menyebutkan, berdasarkan monitoring hari tanpa hujan, analisis dan prakiraan curah hujan dasarian Sulawesi Tenggara per 31 Oktober 2018, menunjukkan pada umumnya wilayah Sultra masih mengalami hari tanpa hujan kategori menengah (11-20 hari kering) hingga sangat panjang (31-60 hari kering).
“Sedangkan wilayah Baubau, Sorawolio, Poleang dan Batauga telah mengalami kekeringan ekstrem (>60 hari kering),” ungkap Nur Wiryanti Sih Antomo Jumat (2/11) kemarin.
Hasil analisis curah hujan 21 sampai 31 Oktober 2018 menunjukkan bahwa seluruh wilayah Sultra mengalami curah hujan kategori rendah yakni berkisar antara 0-50 mm.
Namun, awal November 2018, diprediksi beberapa wilayah di Sultra berpeluang tinggi mengalami hujan kategori rendah (<=50 mm/dasarian). Yakni, sebagian wilayah Konsel, sebagian wilayah Bombana, Muna, Mubar, Buteng, Butur, Buton, Baubau, Busel, Wakatobi, dan Konkep.
Sedangkan di wilayah Sultra bagian utara diprediksi berpeluang tinggi mengalami hujan kategori menengah (51 – 150 mm/dasarian) yakni di sebagian wilayah Kolaka, Kolut, Koltim, Konawe, dan Konut.
“Sementara itu, sangat kecil kemungkinan wilayah Sultra akan mengalami hujan kategori tinggi dan sangat tinggi,” jelasnya.
Baubau, Sorawolio, Poleang dan Batauga.
Prakirawan Stasiun Klimatologi Ranomeeto - Nur Wiryanti S.Antomo, menyebutkan, berdasarkan monitoring hari tanpa hujan, analisis dan prakiraan curah hujan dasarian Sulawesi Tenggara per 31 Oktober 2018, menunjukkan pada umumnya wilayah Sultra masih mengalami hari tanpa hujan kategori menengah (11-20 hari kering) hingga sangat panjang (31-60 hari kering).
“Sedangkan wilayah Baubau, Sorawolio, Poleang dan Batauga telah mengalami kekeringan ekstrem (>60 hari kering),” ungkap Nur Wiryanti Sih Antomo Jumat (2/11) kemarin.
Hasil analisis curah hujan 21 sampai 31 Oktober 2018 menunjukkan bahwa seluruh wilayah Sultra mengalami curah hujan kategori rendah yakni berkisar antara 0-50 mm.
Namun, awal November 2018, diprediksi beberapa wilayah di Sultra berpeluang tinggi mengalami hujan kategori rendah (<=50 mm/dasarian). Yakni, sebagian wilayah Konsel, sebagian wilayah Bombana, Muna, Mubar, Buteng, Butur, Buton, Baubau, Busel, Wakatobi, dan Konkep.
Sedangkan di wilayah Sultra bagian utara diprediksi berpeluang tinggi mengalami hujan kategori menengah (51 – 150 mm/dasarian) yakni di sebagian wilayah Kolaka, Kolut, Koltim, Konawe, dan Konut.
“Sementara itu, sangat kecil kemungkinan wilayah Sultra akan mengalami hujan kategori tinggi dan sangat tinggi,” jelasnya.
Secara umum, lanjut dia, wilayah Sultra pada November diprakirakan akan mengalami curah hujan kategori rendah hingga menengah (21-150 mm/dasarian). Sedangkan di awal Desember diprakirakan akan terjadi peningkatan curah hujan menjadi kategori menengah (51 150 mm/dasarian) di seluruh wilayah Sultra.
Cakupan wilayah yang diprakirakan mengalami curah hujan menengah akan terus meluas hingga awal Desember.
“BMKG UPT Stasiun Klimatologi Ranomeeto memprediksi wilayah Sultra akan memasuki musim hujan pada pertengahan November hingga Desember 2018. Untuk itu masyarakat diimbau untuk waspada terhadap kondisi cuaca pada masa peralihan seperti kejadian hujan tiba-tiba, angin kencang, kilat dan petir serta puting beliung. Diharapkan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca/iklim dari BMKG,” tuturnya. **(Gunar)
“BMKG UPT Stasiun Klimatologi Ranomeeto memprediksi wilayah Sultra akan memasuki musim hujan pada pertengahan November hingga Desember 2018. Untuk itu masyarakat diimbau untuk waspada terhadap kondisi cuaca pada masa peralihan seperti kejadian hujan tiba-tiba, angin kencang, kilat dan petir serta puting beliung. Diharapkan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca/iklim dari BMKG,” tuturnya. **(Gunar)