Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Pantai Tengkera yang tersembunyi di Sulawesi Tenggara


Pantai Tengkera merupakan salah satu pantai dengan potensi wisata bahari tinggi. Namun sayang, sulitnya akses membuat pantai ini tersembunyi, nyaris tak dilirik.

Pantai ini terletak di Pulau Wawonii, atau sering disebut juga Pulau Wowoni. Pulau Wawonii termasuk ke dalam wilayah Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan keterangan laman pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan, Pantai Tengkera terletak di Desa Nambo Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara.

Dari Langara, ibu kota Kabupaten Konawe Kepulauan, pantai ini berjarak sekitar 50 kilometer. Anda bisa menumpang kapal feri dari Pelabuhan Ferry Kendari Wawonii, sekitar 30 menit dari pusat kota Kendari.

Menurut laman tersebut, Pantai Tengkera merupakan salah satu objek wisata bahari dengan hamparan pasir putih dan wisata alam bawah laut yang indah. Tentu saja, dilihat dari struktur wilayahnya lokasi Pantai Tengkera terbilang strategis. Baik untuk potensi wisata, pun perekonomian.

Perairan Wawonii di Pantai Tengkera dilalui oleh jalur pelayaran kawasan timur dan barat Indonesia. Kawasannya pun sangat istimewa karena merupakan pertemuan tiga arus laut yang berasal dari Selat Wawonii, Selat Buton dan Laut Banda.

Menariknya, ini jarang ditemukan di tempat lain. Dengan demikian, Pantai Tenggera kaya akan keragaman hayati laut dan perikanan.

Panorama bawah lautnya pun unggul dengan terumbu karang nan indah. Apalagi ikan duyung (dugong) yang langka telah berkembang biak sejak lama di perairan tersebut.

Dari atas bukit. Pengendara yang melintasi jalan lingkar Wawonii bisa melihat keindahan pantai Tengkera secara langsung.

Pantai Tengkera belum terjamah dan masih terjaga kebersihannya. Meski berada di sekitar permukiman warga, masyarakat setempat memiliki kesadaran tinggi untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sebab bagi penghuninya, laut adalah penopang kelangsungan hidup.

Komoditas utama dari pulau Wawonii adalah hasil perkebunan (kopra dan cengkih) dan perikanan laut. Sementara di sekitar Pantai Tengkera, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan dengan berbagai macam etnis suku.


Untuk mencapai pantai. Pelancong bisa memarkirkan kendaraan di desa dan berjalan sekitar 30 meter. Tak hanya hamparan pasir putih, di sebelah selatan ada kumpulan bebatuan cantik yang timbul di antara pasir pantai sehingga memberi warna tersendiri.

Selain cocok dijadikan tempat bersantai, kecantikan pantai Tengkera juga tepat dijadikan lokasi untuk berfoto. Pada musim tertentu Anda bisa menjumpai puluhan penyu yang bertelur di sekitar pantai.

Ya, banyak potensi terpendam di Pantai Tengkera. Sayang, selain letaknya yang sulit dijangkau dan belum difasilitasi dengan baik. Belum banyak yang tahu akan potensi yang ada di pantai tersebut. Jangankan masyarakat luar, masyarakat lokal pun belum banyak yang mengeksplorasi keindahan Pantai Tengkera.

Satu-satunya akses menuju Pulau Wawonii dari Kota Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara hanyalah kapal feri. Walau kapasitas dan jangkauan kapal diperbesar, tetapi itu mungkin hanya berfungsi optimal untuk mengangkut komoditas utama dari pulau tersebut.

Memang, sejak pemekaran dari Kabupaten Konawe pada 2013, Kabupaten Konawe Kepulauan sejauh ini telah menunjukkan perkembangan. Pulau Wawonii yang tercakup di dalamnya, semenjak itu menjadi daerah otonom baru yang juga memperlihatkan kemajuan daerah, terutama setelah pembaruan jalan lingkar Wawonii dibuka.

Untuk menemukan lokasi tepat Pantai Tengkera misalnya. Jika membuka peta google, Anda mungkin akan kesulitan melakukan pencarian. Tak heran karena memang potensi wisata di pantai tersebut belum digali, apalagi dikembangkan.

Beda halnya dengan Pantai Kampa di barat laut Pulau Wawonii yang telah lebih dulu dibenahi. Pantai yang tadinya juga tersembunyi ini sekarang memiliki akses jalan yang terbilang bagus.

Tak kalah cantik dari Pantai Tengkera, Pantai Kampa unggul dengan wisata bahari pasir putih yang membentang panjang, terumbu karang unik, tebing terjal di bagian barat, laut jernih dan pohon kelapa yang berderet rapi. Anda juga bisa menikmati matahari terbit dan terbenam dari pantai ini.

Tak hanya itu, Pantai Kampa juga unik dengan arsitektur budaya rumah masyarakat suku Bajo yang berjejer di tengah laut. Di tempat itu suku Bajo juga membudidayakan ikan di dalam karamba serta budi daya rumput laut, ditambah budi daya mutiara yang tak jauh dari pantai. (dari berbagai sumber) 


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...