Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Arie Kriting, Kekhasan Indonesia Timur


PANGGUNG stand up comedy tidak asing untuk Arie Kriting. Bahkan, kemampuannya itu sudah terasah sejak lama. "Saya dulu sudah aktif di kampus melakukan stand up, tapi sejak 2005 ke atas, panggung buat komika semakin sedikit," ungkap Arie.

Meskipun semakin sedikit, Arie bersyukur, semenjak memasuki 2012 panggung komika kembali marak. Mulai saat itulah ia kembali aktif lagi menjajakan ide-idenya melalui panggung stand up comedy.

Bagi Arie, panggung stand up comedy bukan sekadar untuk membagi kelucuan dan menghasilkan uang atau hanya pilihan berkarier. "Saya pikir panggung stand up comedy sudah menjadi media yang baik untuk menyalurkan aspirasi," ungkap Arie. Di tempat itulah, menurutnya, setiap orang bisa berbicara apa yang ada di dalam pikiran.

Ketika makin banyak komika tampil dengan gayanya masing-masing, Arie tak mau kalah unjuk gigi dengan ciri khasnya, yaitu keunikan ala Indonesia timur. "Kalau saya sih lebih cenderung observasi ya dengan background Indonesia timur saya," tutur Arie.

Pria bernama asli Satriaddin Maharinga Djongki ini lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 13 April 1985. Namun, pria asli Wakatobi tersebut lekat dengan kekhasan asli timur Indonesia. Rambutnya, logat berbicaranya, hingga materi lawakan untuk stand up comedy selalu lekat dengan nuansa Indonesia timur.

Tak hanya materi seputar daerah asal yang Arie gunakan untuk menjadi ciri khas sebagai komika, pekerjaan lamanya juga memudahkan ia mencari inspirasi. Arie mengungkapkan, sebelum menjadi komika, ia pernah bekerja di proyek pembangunan Indonesia timur sehingga ia merasa dekat dan mudah mendapatkan ide untuk stand up comedy. "Kerja di pedalaman membuat saya mengangkat isu seputar Indonesia timur. Ini malah menjadi wawasan juga bagi yang mendengarkan," kata Arie.

Salah satu cerita yang menarik mengenai Indonesia timur adalah ketika Arie melakukan survei di Kepi, Papua. Saat itu, Arie heran, tempat seperti itu hanya sedikit penjaga keamanan yang siap sedia. "Penjaga keamanan hanya empat orang polisi dan satu tentara. Situasi itu berlangsung lama lagi. Bisa bayangin kan tinggal di sana seperti apa," tutur Arie.

Kondisi itu memang bukan hal yang lucu, tapi Arie bisa menggunakan fakta pengalamannya tersebut menjadi materi inspirasinya saat melakukan stand up comedy. Terlebih, kondisi tersebut tidak banyak yang mengetahui jika tidak mendatangi lokasi itu secara langsung.
Begitu banyak pengalaman yang dekat dengan materi Indonesia timur membuat Arie tambah percaya diri. "Jadi kelebihan iya, karena punya pengalaman juga yang langsung bisa disampaikan," tutur Arie. Malah dia juga merasakan, jika membawakan tema Indonesia timur maka emosinya akan semakin tersampaikan.

Untuk semakin menambah ciri khasnya, ia sengaja menggunakan nama Arie Kriting karena sejak kecil sudah dipanggil seperti itu. "Padahal teman saya ada yang lebih keriting, tapi saya yang dapat nama itu. Biar nggak pasaran juga," ungkap Arie sambil tertawa.

Meskipun begitu, suka duka tetap ia alami sepanjang berkarier di panggung stand up comedy. Dukanya, ketika dia dalam kondisi tidak enak, Arie tetap harus membuat orang tetap tertawa. Kendati begitu, "Saya bersyukur bisa berkarier di dunia stand up comedy karena bisa mengaspirasikan apa yang ada lebih luas lagi. Hobi jadi pekerjaan rasanya menyenangkan," ungkap Arie.

Asyik di Film
Arie Kriting bersyukur peluangnya untuk berkarier sebagai komedian tak hanya melalui panggung stand up comedy. Mendapat kesempatan bermain di beberapa film, seperti film terbarunya Ngenest, membuat Arie merasakan ada peluang lain. "Sekarang saya merasa tak hanya jadi komika. Lewat akting juga bisa menjadi komedian, apalagi dengan cerita yang tidak biasa," ungkap Arie.

Selama menyentuh dunia akting, Arie merasa pengalamannya semakin bertambah. Sama halnya dengan stand up comedy, Arie tidak terlalu merasakan perbedaan karena tetap membaca skrip. Hanya, cara melakukannya yang berbeda karena ada alur cerita dan penegasan karakter.

Ia juga tak akan membuang kesempatan bermain film, apalagi jika harus bersanding dengan para komika. Arie merasa pekerjaannya bukan suatu hal yang melelahkan karena dilakukan karena hobinya dan kecintaannya di dunia komedi.

Sekarang, Arie mengaku optimistis sebagai komedian. Arie hanya berusaha untuk memberikan kualitas dalam sajian stand up comedy agar tidak membuat penontonnya merasa bosan. "Bukan hadir sesering mungkin di media massa, tapi justru harus hadir membawa kualitas," tutur Arie. (**)


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...