
Perkemahan Budaya yang digelar kerjasama Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulawesi Sselatan kerjasama dengan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Baubau se Kepulauan Buton yang berlangsung di Bumi Perkemahan Samparona Kota Baubau, sabtu malam ini (13/10) resmi ditutup oleh Wali Kota Dr. H. AS. Tamrin, disaksikan kepala BPNB Sulsel, Drs. Faial, M.Si, Wakil Wali Kota La Ode Ahmad Monianse dan segenap pejabat lingkup Pemkot Baubau.
Dirilis Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, H. Idrus Taufiq Saidi, S.Kom., M.Si menyatakan jika perkemahan yang berlangsung sejak 10 Oktober lalu menghadirka beberapa Kwartir Cabang se wilayah Kepulauan Buton, diantaranya dari Kota Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Buton Utara dan Buton Selatan.
Di acara penutupan ini kata Idrus, Wali Kota AS Tamrin mengapresi pihak BPNB Sulawrsi Selatan yang cakupan wilayah kerjanya meliputi tiga provnsi yang disebut ‘Sultan Batara’ – akronim dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara. Paling tidak kata wali kota, kehadiran BPNB mampu memotivasi agar aspek-aspek budaya merasuk dalam diri kalangan pemuda khususnya anggota Pramuka, sehingga selalu mencintai sejarah dan budayanya.
“Budaya adalah tanggung jawab kita semua, karenanya perkemahan yang bertajuk Kemah Budaya Po-5 ini sangat sarat dengan nilai-nilai kebutonan yan juga menjadi falasafah hidup tidak hanya bagi masyarakat Buton secara universal, tetapi juga semua anak negeri. Apalagi Pramuka punya karakter yang sangat bersesuaian. Ini harus diapresiasi dan ke depan menjadi kegiatan agenda tahunan,” tandas Wali Kota dalam sambutannya.
Ia juga mengucap terima kasih dan apresiasi mendalam kepada segenap peserta yang datang dari berbagai daerah, dan sekiranya kata wali kota ada hal yang kurang berkenan, cukup sampai di bumi perkemahan ini.
Sementara itu Kepala BPNB, Drs. Faisal, M.Si juga mengapresiasi dukungan Pemkot Baubau serta jajarannya dengan terlaksananya agenda ini. Pihaknya juga berjanji akan meningkatkan kualitas kegiatannya di Kota Baubau, tidak saja di kegiatan kemah budaya tetapi dalam dimensi kebudayaan lainnya.
Ia dan jajarannya mengapresiasi Kota Baubau dengan tersedianya bumi perkemahan yang dinnilainya berkelas nasional sehingga mampu menjadi arena-arena kegiatan yang berstandar nasional pula.
Sebelum acara penutupan diumumkan pula hasil kejuaraan dari semua lomba yang dilaksanakan saat kemah budaya. Kendati acara telah ditutup, namun wali kota beserta rombongan mash mengikuti upacara pembakaran api unggun sekaligus bertindak sebagai pembina upacara, hingga seluruh kegitan ditutup pada pukul 23.00 wita.**