BUTONMAGZ---Sebagai ‘kota tua’ di kawasan selatan menenggara Pulau Sulawesi, Kota Baubau tentu diwariskan banyak peninggalan sejarah, dari zaman kerajaan Buton, kesultanan Buton, pergerakan kemerdekaan, hingga bergabung dengan NKRI. Peninggalan sejarah plus potensi keindahan alamnya yang memesona ini dilirik pariwisata dunia sebagai kota dengan potensi wisata yang luar biasa.
Bentuk kongkrit keberadaan Kota Baubau sebagai aset wisata dunia, diwujudkan dalam bentuk pendeklarasian kota terbesar kedua di Sulawesi Tenggara ini sebagai anggota dari Tourism Promotion Organization (TPO) Cities of Asia Fasific – atau organisasi kota pariwisata Asia Fasifik, yang sekretariatnya berkedudukan di Korea Selatan.
Proses deklarasi degelar di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Rabu 29 Mei 2019 yang dihadiri langsung Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, MH didampingi Kadis Pariwisata Kota Baubau, Drs. Ali Arham, M.Si dan Kabag Pembangunan Setda Kota Baubau, Ibnu Wahid, ST., MM.
Dirilis Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, Drs. Sadarman, M.Si menyebutkan, tak hanya Kota Baubau yang ikut dalam deklarasi, tetapi bersama 3 kota lainnya di Indonesia sebagai anggota baru, masing-masing; Kota Bogor – Jawa Barat, Kota Pulau Taliabu-Maluku Utara, dan Kota Pariaman – Sumatera Barat.
“Pendeklarasiannya bersamaan dengan acara “the 33rd TPO executive committe meeting” yang dibuka langsung Sekretaris Jenderal TPO Asia Pasifik,” ujar Sadarman mengutip pernyataan Ibnu Wahid.
Bentuk kongkrit keberadaan Kota Baubau sebagai aset wisata dunia, diwujudkan dalam bentuk pendeklarasian kota terbesar kedua di Sulawesi Tenggara ini sebagai anggota dari Tourism Promotion Organization (TPO) Cities of Asia Fasific – atau organisasi kota pariwisata Asia Fasifik, yang sekretariatnya berkedudukan di Korea Selatan.
Proses deklarasi degelar di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Rabu 29 Mei 2019 yang dihadiri langsung Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, MH didampingi Kadis Pariwisata Kota Baubau, Drs. Ali Arham, M.Si dan Kabag Pembangunan Setda Kota Baubau, Ibnu Wahid, ST., MM.
Dirilis Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, Drs. Sadarman, M.Si menyebutkan, tak hanya Kota Baubau yang ikut dalam deklarasi, tetapi bersama 3 kota lainnya di Indonesia sebagai anggota baru, masing-masing; Kota Bogor – Jawa Barat, Kota Pulau Taliabu-Maluku Utara, dan Kota Pariaman – Sumatera Barat.
“Pendeklarasiannya bersamaan dengan acara “the 33rd TPO executive committe meeting” yang dibuka langsung Sekretaris Jenderal TPO Asia Pasifik,” ujar Sadarman mengutip pernyataan Ibnu Wahid.
Sekretaris Jenderal TPO Asia Pasifik - Kim So-il merespon positif kehadiran Kota Baubau sebagai anggota TPO, apalagi Baubau sendiri telah dikenal di publik Korea Selatan. Demikian pula anggota TPO yang hadir dalam pertemuan tersebut, diantaranya berasal dari Jepang, Ho Ci Min-vietnam, Busan-Korea, Nepal, China, dan Rusia.
Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, berkesempatan memaparkan presentasi potensi pariwisata Kota Baubau lebih khusus mempromosikan Benteng Keraton Buton sebagai benteng terluas di dunia.
“Bila hendak melangkah maju, kita harus mampu bergaul dengan masyarakat dunia, Kota Baubau adalah salah satu Kota di Indonesia yang berkomitmen untuk itu,” papar AS. Tamrin.
Memang Kota baubau ‘bermain’ di area pergaulan dunia bukan hal baru, sebelumnya ditahun 2009 telah menggelar Memorandum of Understanding (Mou) dengan Pemerintah Kota Seoul – Kora Selatan. Sebelumnya di tahun 2005 menjadi anggota World E-Goverment Organization. Di tahun 2012 bekerasama dengan NGO-Yayasan Ciacia Hangaeul Indonesia Kota Busan Korea, dan awal Mei 2019 juga telah menjdi anggota World Heritage Cultural Cities EuroAsia yang dihelat di Bali awal Mei 2019 lalu. (ref)
Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, berkesempatan memaparkan presentasi potensi pariwisata Kota Baubau lebih khusus mempromosikan Benteng Keraton Buton sebagai benteng terluas di dunia.
“Bila hendak melangkah maju, kita harus mampu bergaul dengan masyarakat dunia, Kota Baubau adalah salah satu Kota di Indonesia yang berkomitmen untuk itu,” papar AS. Tamrin.
Memang Kota baubau ‘bermain’ di area pergaulan dunia bukan hal baru, sebelumnya ditahun 2009 telah menggelar Memorandum of Understanding (Mou) dengan Pemerintah Kota Seoul – Kora Selatan. Sebelumnya di tahun 2005 menjadi anggota World E-Goverment Organization. Di tahun 2012 bekerasama dengan NGO-Yayasan Ciacia Hangaeul Indonesia Kota Busan Korea, dan awal Mei 2019 juga telah menjdi anggota World Heritage Cultural Cities EuroAsia yang dihelat di Bali awal Mei 2019 lalu. (ref)
0 Komentar