BUTONMAGZ--Universitas Muhammadiyah Buton (UM-Buton) terus memacu diri dan ingin masuk dalam jajaran patron kampus terbaik di regional Sulawesi, karenanya kampus ini secara totalitas menarget akreditasi perguruan tingginya minimal dengan status ‘B’.
Hal ini diungkap Ketua LPM Safrin Salam S.H., M.H di pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Satuan Tugas Pengendali Mutu Program Studi, 11 Februari 2019 kemarin yang dirilis Humas kampus itu.
Hal senada ditegaskan Rektor UM.Buton, Wa Ode Alzarliani, SP,MM yang sangat mengharapkan kampusnya bisa menjadi Universitas yang minimal terakreditasi B.
“Kalau bisa akreditasi A. Kita harus melakukan perbaikan-perbaikan, karena ini merupakan dari hasil evaluasi dari tahun ke tahun sehingga kita harus serius menjalankan tugas dari penjaminan mutu internal oleh satuan tugas pengendali mutu Program Studi di UM.Buton." tandas sang rektor wanita ini
Rektor mengaskan SPMI harus bisa menjawab kualitas mutu pendidikan, harus memelihara dan memperbaiki mutu sesuai dengan visi misi universitas ini harus terimplementasi.
Berkait pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Satuan Tugas Pengendali Mutu Program Studi di UM-Buton, digelar untuk memastikan bahwa perguruan tinggi ini dapat memenuhi standar nasional pendidikan tinggi (SN Dikti), sekaligus sebagai usaha memenuhi ekspektasi stakeholder terhadap proses pendidikan yang dilaksanakan.
Kewajiban perguruan tinggi untuk melaksanakan sistem penjaminan mutu tercantum dalam UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 53 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi, yang menjelaskan bahwa setiap perguruan tinggi harus menjalankan sistem penjaminan mutu khususnya sistem penjaminan mutu internal (SPMI) yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan visi misi masing-masing perguruan tinggi.
Pelaksanaan SPMI selain untuk menjamin pemenuhan SN Dikti yaitu untuk melaksanakan sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) yang akan menentukan akreditasi dari perguruan tinggi yang bersangkutan. (ref)