BUTONMAGZ---Senin pagi, 12 April 2022 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Baubau memberi kejutan di sepertiga Ramadan ini. Lembaga ini menyalurkan uang tunai Rp. 200 juta dan 700 paket sembako dengan kemasan ‘Santunan ramadan’ kepada kaum mustahiq (penerima zakat) dan kaum miskin kota.
Muhadi Ilimi, Ketua Baznas Kota Baubau mengemukakan santunan ramadan ini adalah hasil pengumpulan zakat, infak dan sedekah (ZIS) dari unsur masyarakat, ASN, dan pendidik lingkup Pemkot Baubau. Baznas hanya menyalurkan. Namun begitu pengumpulan ZIS dimaksud belum berjalan maksimal.
“Bila berjalan dengan baik, Baznas Baubau bisa mengumpulkan dana keagamaan Rp. 200 juta per bulan. Sayangnya belum tetapi ZIS yang masuk sudah banyak kegunaan,” kata Muhadi.
Kegunaan itu diantaranya santunan ramadan, bantuan usaha, dana support LPTQ, hingga support beasiswa kepada mahasiswa. Soal bantuan usaha, Baznas juga menyelenggarakan sistem dana bergulir. Tetapi yang dibangun logika usaha dan kesadaran. Usaha maju, dana bisa dialihkan. Tetapi bila sesuatu terjadi dan tak bisa kembali, Baznas mencari solusi terbaik bagi penerima, tidak perlu mengembalikan, di situ logika kesadarannya.
Basnas juga mencatat terjadi kenaikan angka kemiskinan Kota Baubau. sebelum pandemi Covid-19 sekitar 9 rubuan waega Baubau tercatat miskin. Di era Covid terjadi kenaikan hingga 11-12 ribu warga miskin.
Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse saat memberi sambutan memberi respon besar dengan kehadiran Baznas Kota Baubau yang merupakan satu-satunya lembaga pengumpul zakat terakreditasi terbaik di Sulawesi Tenggara. Kendati nilainya ‘B’, tapi ini yang terbaik dari kabupaten kota bahkan tingkkat Prov. Sultra sekalipun.
Monianse paham dengan posisi strategis Baznas. Ia ingin kelembagaan pengumpul zakat yang ada di OPD-OPD berjalan maksimal, sebab telah ada Skep Wali Kota berkaitan dengan itu. “bagaimana bila pengumpul ZIS ini nantinya berhadiah umroh?” ungkapnya. Pertanyaan yang sepertinya akan bersambut bila 121 Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Kota Baubau telah berjalan maksimal
Apalagi kata Monianse, Zakat memiliki 2 hal strategis bagi ummat Islam, yakni kewajiban sebagai warga negara dan kewajiban sebagai ummat Islam. Pertumbuhan 11-12 % kemiskinan Kota Baubau pasca-Covid memang harus di tangani dengan baik. Bahkan kata Monianse, di beberapa negara yang bukan berpenduduk Muslim justru membuat komitmen untuk membantu sesama dan antar warga, termasuk pengaturan pajaknya.
“Ummat Islam harus lebih baik, karena ada ZIS di sana. Kalau ini bisa dgerakkan, maka kemiskinan juga bisa di tekan, hubungan antar warga juga akan lebih membaik itu sebab Wali Kota Monianse mendorong Baznas Kota Baubau untuk terus mematangkan program strategis yang telah dibuat sesuai visi Basnas itu sendiri, “dengan Zakat Baubau Makmur, dengan zakat Baubau bertaqwa. (zah)
0 Komentar