Salah satu atlet yang ikut berlaga di Asian Games membela Indonesia adalah Ali Buton (19). Pria asal Kampung Bajo Sampela, Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara itu berhasil meraih Medali Emas dalam cabang olahraga dayung di Regatta Course, Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 23 Agustus 2018.
Usai menjalankan tugasnya, Ali Buton memilih pulang kampung ke Wakatobi. Saat tiba di Bandara Matahora ia disambut antusias masyarakat yang telah menunggunya. Hadir pula Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Wakatobi, Laode Adili yang mengapresiasi prestasi itu.
Kata Adili, itu menjadi motivasi guna mengikuti jejak para senior bagi pemuda lainnya untuk membanggakan Wakatobi. Pemerintah akan lebih serius mendukung mengembangkan program olahraga lainnya di Kabupaten Wakatobi.
Ketika ditemui di Bandara Matahora, Ali Buton mengatakan, pada hari Rabu 22 Agustus 2018, mengikuti lomba dayung putra Indonesia dari disiplin rowing nomor Mens Lightweight Four (LM4-) atau kelas ringan 4 putra pada Asian Games 2018 di Venue Rowing Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan.
Sedangkan dengan tim yang beranggotakan tiga lainnya yakni Ferdiansyah, Ihram dan Ardi Isadi, berhasil menyumbangkan medali perak setelah membubukan catatan waktu 6 menit 31,08 detik di bawah pedayung Cina (6 menit 28.07 detik).
Sedangkan di kelas ringan, satu medali emas kelas ringan delapan putra bersama Tanzil Hadid, Muh. Yakin, Rio Rizki, Jefri Ardianto, Ferdiansyah, Ihram dan Ardi Isadi, dengan menembus waktu tercepat 6,08,88 detik, mereka mengalahkan pedayung Uzbekistan dan Hong Kong, Kamis 23 Agustus 2018.
Di tempat yang sama, Sekretaris Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Wakatobi, La Salama menambahkan, Wakatobi layak berbangga punya atlet tangguh seperti Ali Buton.
Tentunya atlet yang memiliki prestasi yang gemilang serta membanggakan Indonesia, baik itu di level Nasional maupun Internasional, pengurus PODSI sangat serius dalam melakukan pembinaan. Dalam beberapa bulan kedepan telah menyusun jadwal latihan dalam rangka menghadapi kejuaraan mendatang, baik itu di level daerah maupun di level Nasional.
"Ketika mendapat medali emas, maka bonusnya adalah uang senilai Rp 1,5 Miliar. Dan kami sebagai pelatih atlet Indonesia kedepannya akan berusaha semaksimal mungkin, kita harapkan kepada Pemerintah agar bagaimana Wakatobi bisa maju lagi kedepannya," terangnya. (Repro sumber : ali hanafi/kabarbuton.com)