Gencarnya pembangunan infrastruktur di Kabupaten Buton Tengah oleh kepemimpinan Bupati H. Samahuddin, SE menjadi inspirasi masyarakatnya untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan itu, namun di sektor yang lain yakni di perkebunan, peternakan dan perikanan.
Adalah lembaga pemerhati pekarangan tanaman, ternak dan nelayan (LP2T2N) Buton Tengah yang dipimpin Drs. Andy Nursin, M.Si menggagas kabupaten pemekaran dari Buton ini sebagai ‘kawasan hidroponik’. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
![]() |
Andy Nursin |
“LP2T2N menggagas daerah kami Buton Tengah sebagai kawasan Hidroponik, ini agar pemuda-pemuda kami mencintai dunia pertanian, juga pertanian dan sektor perikanan. Sementara fokus dulu di hidroponik, sebagai terobosan hadirnya kawasan agro I Buton Tengah” ujar Andy Nursin kepada Butonmagz, Jumat 30 November 2018.
Nursin mengemukakan dari kawasan hidroponik sangat multi dimensi, dari berkebun, berekreasi, bisa membeli sayur, ayam kampung, ikan segar dan juga media pembelajaran di bidang agro.
Untuk konsep hidroponik itu telah diajukan proposal untuk bulan Desember 2018 bertajuk proposal pemberdayaan masyarakat bidang perternakan dan pertanian sistem GH. hidroponik dari
Bang Indonesia. “kegiatan kami mendapat dukungan dari Pemda Buton Tengah, juga kunjungan dari anggota DPR-RI – Bapak Amirul Tamim beberapa waktu lalu.
Beberapa lembaga binaan GH. Hidroponik ini antaranya GH. Hidroponik Lombe, Lakapera, yaysan Nur Jihad Lolibu, LKSA Al Amin Lantongau, dan yayasan Al Dhafa Lolibu.
Dari data yang terhimpun di LP2T2N Buton Tengah menyebutkan bahwa pada musm lebaran lalu, sejumlah mitra LP2T2N di bidang peternakan menyebutkan telah terjual 1000 ekor ayam di Desa Lasori Mawasangka Timur bersumber dari dana desa; Desa Polindu sebanyak 600 ekor dari dana pibadi; Yayasan Nurul Jihad sebanyak 800 ekor; di Lombe sebanyak 400 ekor; di Baruta sebanyak 600 ekor.**
0 Komentar