Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Penanggulangan Sampah Laut Plastik jadi Persoalan Serius.


BUTONMAGZ---Sampah laut saat ini masih menjadi isu strategis penggiat maritim di Indonesia, oleh karena itu dua lembaga non pemerintah yakni Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia dan Greeneration Foundation Indonesia (GFI), saat ini dipercaya menjadi mitra dalam pelaksanaan proyek percontohan berkaitan penanganan sampah plastik di laut . program ini disebut sebagai bagian dari proyek Rethinking Plastics.

Demikian rilis Moh Abdi Suhufan, Koordinator nasional DFW Indonesia kepada Butonmagz Minggu siang ini (2/4). Disebutkan Proyek Rethinking Plastics bertujuan untuk mendorong percepatan penerapan konsumsi dan produksi plastik yang berkelanjutan dalam rangka menanggulangi sampah plastik di laut, di Kawasan Asia Timur dan Tenggara.

“Proyek ini didukung oleh Uni Eropa dan Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), dan dilaksanakan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, pemerintah, organisasi kemasyarakatan dan swasta,” kata Abdi, penggiat maritim asal Kota Baubau ini dari Jakarta.

Untuk mensosialisasikan dan berbagi pembelajaran dari pelaksanaan proyek percontohan Clean Fishing Port Pelabuhan Perikanan Tegalsari Kota Tegal and EcoRanger- Fishing For Litter di Kabupaten Bayuwangi,  kepada para pengambil kebijakan dan masyarakat luas, DFW dan GFI menyelenggarakan talkshow pada tanggal 30 Maret 2022. Talkshow bertujuan untuk menggali potensi sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya sebagai upaya untuk mengoptimalkan dan meningkatkan inisiatif dalam penanganan sampah plastic di laut.

GIZ Advisor, Rocky Pairunan, mewakili Henriette Faergemann, Konselor bidang Lingkungan Hidup, Iklim dan ICT, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, menyampaikan sebagian besar sampah laut berasal dari darat dan menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan pada ekosistem laut.

“Untuk menangani ini, Uni Eropa telah menyiapkan strategi dan kebijakan yang menargetkan penggunaan plastik yang bisa didaur ulang di 2030 untuk negara Uni Eropa yang telah disetujui PBB” kata Rocky.

Sementara Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Rofi Alhanif, mengatakan bahwa sampah laut yang bersumber dari daratan relatif lebih mudah dihitung untuk memperoleh datanya. Sementara data sampah laut yang bersumber dari aktivitas di laut misalnya sektor perikanan atau perhubungan laut, masih sangat minim.

“Sampah laut dari sektor perikanan banyak ditemukan, sehingga perlu terus memberikan edukasi serta mengembangkan inisiatif skema insentif bagi nelayan sehingga dapat mengurangi kebocoran sampah di laut khususnya sampah plastic dari aktivitas perikanan tangkap” kata Rofi.

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia telah mengembangkan Dokumen Standar Prosedur Operasional (SOP) yang menjadi panduan bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan untuk menangani sampah dari aktivitas perikanan dalam pelaksanaan proyek percontohan di Pelabuhan Perikanan Tegalsari.

Koordinator Program DFW, Hartono, Indonesia menyampaikan bahwa dokumen SOP yang disusun memastikan setiap kapal perikanan telah menyediakan tempat pewadahan sampah serta kewajiban untuk  membawa kembali sampah yang dikumpulkan selama operasi penangkapan ikan ke kawasan pelabuhan perikanan. “Jika SOP ini diberlakukan dan kemudian terintegrasi dalam regulasi yang berlaku di kesyahbandaran pelabuhan perikanan, serta diterapkan pada seluruh pelabuhan perikanan di Indonesia maka akan berkontribusi upaya pengurangan sampah laut di di Indonesia” kata Hartono.

Sementara itu Nur Almira project leader untuk Fishing for litter Greeneration Foundation Indonesia (GFI) turut berbagai mengenai pembelajaran, pencapaian, peluang, dan tantangan kegiatan Ecoranger Fishing for Litter di Banyuwangi. Almira Nur Radyant menyampaikan proyek fishing for Litter di Banyuwangi melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekitar khususnya nelayan untuk terlibat dalam berbagai aktivitas penanggulangan sampah. “Kami berharap kedepan proyek akan terus berjalan dan  berkelanjutan dengan dampak yang lebih luas dan lebih banyak masyarakat yang terlibat” kata Almira.

Koordinator Nasional, Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Moh Abdi Suhufan mengatakan bahwa inisiatif berbagai pihak dalan penanganan smapah plastic di laut mesti dapat dikoordinasikan dengan baik oleh pemerintah.

“Kemenkomarvest perlu menunjukan leadership dan aksi koordinasi yang lebih nyata  dalam mengawal Perpres 83/2018 tentang penangangan sampah plastic dilaut” kata Abdi.

Hal ini dimaksudkan agar perkembangan pelaksanaan perpres tersebut dapat terpantau dengan baik, bukan saja secara paper base tapi berdasarkan data, laporan dan perkembangan nyata di lapangan oleh berbagai pihak di pusat dan daerah serta aksi dari berbagai pihak yang terlibat. (red)



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...