BUTONMAGZ---Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) RKPD Kota Baubau 2023 yang dilangsungkan di aula Palagimata Kota Baubau Jumat siang hingga sore (25/3) terbilang memukau dan mendapat apresiasi segenap peserta, yang dihadiri segenap elemen stakeholder di kota ini. Paling tidak performance acara yang dikemas kru Bappeda Kota Baubau telah memberi gambaran bila Baubau siap menyukseskan penyelenggaraan Musrembang tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara pada 28-30 Maret mendatang.
Secara kontent pun demikian, dimulai dari penyajian data Ka Bappeda Baubau Drs. Rahmat Tuta, M.Si, arah kebijakan pembangunan oleh Wali Kota La Ode Ahmad Monianse, penyampaian pokok pikiran dari Ketua DPRD H. Zahari, SE, kebijakan pembangunan Pemrop Sultra oleh Kepala Bappeda Sultra, dan pemateri khususnya dari Bappenas dan mantan Wali Kota Baubau 2 periode Dr. H.Mz. Amirul Tamim, M.Si telah memberi gambaran ‘rekonsiliasi pembangunan’ masa depan Kota Baubau sebagai sentral network di kawasan kepulauan Buton.
Pengantar Kepala Bappeda Kota Baubau Drs. Rahmat Tuta, M.Si menyebutkan sejak kick off pembangunan 2023, Forum OPD hingga Musrenbang tingkat Kecamatan, telah diperoleh 2180 usulan kegiatan di SIPD dimana 462 usulan masyarakat langsung ditujukan ke OPD strategis, 1780 usulan ke kecamatan, dengan 132 program dan 951 sub program.
Sementera pokok-pokok pikiran DPRD Kota Baubau diperoleh saran berdasarkan hasil reses sebanyak 289 usulan pada tahun 2023 mendatang.
Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse dalam sambutan pembukaannya kembali mengingatkan jajarannya bila indikator pencapaian pembangunan Kota Baubau masih harus di pacu di tahun depan untuk mencapai tema pembangunan Baubau yang sejahtera di tahun 2023, sebab baru 10 indikator yang tercapai, 5 indikator menuju pencapaian dan 5 indikator lainnya masih terbilang masih perlu diperbaiki dengan kerja keras, termasuk tingkat investasi yang masih harus diperhatikan.
“tahun terakhir RPJMD Kota Baubau butuh dukungan semua pihak, cermati 9 isu dan hal strategis, diantaranya indeks kebudayaan, kelestarian sumber daya alam, kesiapan Pemilu, kondisi fiskal daerah, pandemi Covid 19 dan daya saing daerah,” papar Monianse.
Berkaitan dengan tema pembangunan Kota Baubau sejahtera kata Monianse yang juga Ketua PDIP Kota Baubau ini memperhatikan 4 hal strategis yakni; pertumbuhan ketahanan ekonomi; daya saing sumberdaya manusia; tata kelola pemerintahan dan infrastruktur, ketahanan dan kebencanaan.
“harus lebih inovatif dan integratif, tahun 2023 jalannya pembangunan harus lebih terukur dan akuntabel dalam menjawab isu-isu strategis,” tegas Monianse.
Hal menarik lainnya adalah tampilnya Mz. Amirul Tamim sebagai pemateri di Musrenbang ini begitu mampu memaparkan pembangunan Kota Baubau sejak tahun 2021 dari hulu ke hilir dengan meneropong jauh ke depan arah pembangunan kota ini, di mana sejak lama Baubau dibangun dengan tata konsep dan target yang jelas sebagai persiapan ibukota calon provinsi Kepulauan Buton dengan sistem zonasi berdasarkan karakteristik dan topografi wilayah masing-masing; mulai dari penciptaan kota setalit di timur Baubau; kota mandiri di kawasan utara; sistem kasiba-lisiba di barat Baubau. demikian pula mengubah Baubau sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW) menjadi pusat kegiatan nasional (PKN) dengan memperbaiki sistem transportai darat, laut dan udaranya.
Acara berklangsung hingga jelang magrib, dan segenap peserta antusias mengikuti kegiatan ini. Beberapa tokoh Baubau yang hadir diantaranya, mantan Wakil Wali Kota dan Ketua DPRD Baubau Wa Ode Maasra Manarfa, mantan Ka Bappeda Baubau Dr. H. Sudjiton, M.M, dan beberapa tokoh masyarakat, unsur aktivis kepemudaan hingga kalangan akademisi. (ref)
Secara kontent pun demikian, dimulai dari penyajian data Ka Bappeda Baubau Drs. Rahmat Tuta, M.Si, arah kebijakan pembangunan oleh Wali Kota La Ode Ahmad Monianse, penyampaian pokok pikiran dari Ketua DPRD H. Zahari, SE, kebijakan pembangunan Pemrop Sultra oleh Kepala Bappeda Sultra, dan pemateri khususnya dari Bappenas dan mantan Wali Kota Baubau 2 periode Dr. H.Mz. Amirul Tamim, M.Si telah memberi gambaran ‘rekonsiliasi pembangunan’ masa depan Kota Baubau sebagai sentral network di kawasan kepulauan Buton.
Pengantar Kepala Bappeda Kota Baubau Drs. Rahmat Tuta, M.Si menyebutkan sejak kick off pembangunan 2023, Forum OPD hingga Musrenbang tingkat Kecamatan, telah diperoleh 2180 usulan kegiatan di SIPD dimana 462 usulan masyarakat langsung ditujukan ke OPD strategis, 1780 usulan ke kecamatan, dengan 132 program dan 951 sub program.
Sementera pokok-pokok pikiran DPRD Kota Baubau diperoleh saran berdasarkan hasil reses sebanyak 289 usulan pada tahun 2023 mendatang.
Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse dalam sambutan pembukaannya kembali mengingatkan jajarannya bila indikator pencapaian pembangunan Kota Baubau masih harus di pacu di tahun depan untuk mencapai tema pembangunan Baubau yang sejahtera di tahun 2023, sebab baru 10 indikator yang tercapai, 5 indikator menuju pencapaian dan 5 indikator lainnya masih terbilang masih perlu diperbaiki dengan kerja keras, termasuk tingkat investasi yang masih harus diperhatikan.
“tahun terakhir RPJMD Kota Baubau butuh dukungan semua pihak, cermati 9 isu dan hal strategis, diantaranya indeks kebudayaan, kelestarian sumber daya alam, kesiapan Pemilu, kondisi fiskal daerah, pandemi Covid 19 dan daya saing daerah,” papar Monianse.
Berkaitan dengan tema pembangunan Kota Baubau sejahtera kata Monianse yang juga Ketua PDIP Kota Baubau ini memperhatikan 4 hal strategis yakni; pertumbuhan ketahanan ekonomi; daya saing sumberdaya manusia; tata kelola pemerintahan dan infrastruktur, ketahanan dan kebencanaan.
“harus lebih inovatif dan integratif, tahun 2023 jalannya pembangunan harus lebih terukur dan akuntabel dalam menjawab isu-isu strategis,” tegas Monianse.
Hal menarik lainnya adalah tampilnya Mz. Amirul Tamim sebagai pemateri di Musrenbang ini begitu mampu memaparkan pembangunan Kota Baubau sejak tahun 2021 dari hulu ke hilir dengan meneropong jauh ke depan arah pembangunan kota ini, di mana sejak lama Baubau dibangun dengan tata konsep dan target yang jelas sebagai persiapan ibukota calon provinsi Kepulauan Buton dengan sistem zonasi berdasarkan karakteristik dan topografi wilayah masing-masing; mulai dari penciptaan kota setalit di timur Baubau; kota mandiri di kawasan utara; sistem kasiba-lisiba di barat Baubau. demikian pula mengubah Baubau sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW) menjadi pusat kegiatan nasional (PKN) dengan memperbaiki sistem transportai darat, laut dan udaranya.
Acara berklangsung hingga jelang magrib, dan segenap peserta antusias mengikuti kegiatan ini. Beberapa tokoh Baubau yang hadir diantaranya, mantan Wakil Wali Kota dan Ketua DPRD Baubau Wa Ode Maasra Manarfa, mantan Ka Bappeda Baubau Dr. H. Sudjiton, M.M, dan beberapa tokoh masyarakat, unsur aktivis kepemudaan hingga kalangan akademisi. (ref)
0 Komentar