Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Studi: Hiu ‘Telah Menghilang’ di Banyak Ekosistem Karang Dunia

Hiu karang di perairan Karibia. Foto: Global FinPrint

BUTONMAGZ--Hiu mengambil peran penting dalam sistem terumbu karang. Sebagai predator puncak, mereka memangsa ikan yang sakit dan lemah, meninggalkan ikan yang lebih kuat untuk bereproduksi, dan membantu menjaga kesehatan dan vitalitas ekosistem laut.
--------------------------------------------------
oleh : Elizabeth Claire Alberts, Mongabay
-------------------------------------------------
Ironisnya, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan jurnal Nature, hiu telah menghilang dari banyak terumbu karang di seluruh dunia. Indikasi yang  menandai adanya penurunan jumlah hiu global secara luas. Survei dilakukan pada  371 ekosistem terumbu karang di 58 negara.

Studi ini melibatkan 121 ilmuwan dan 731 sukarelawan, dan membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan survei populasi hiu di wilayah pesisir di seluruh dunia. menggunakan kamera video yang dipasang di terumbu karang. Proyek ini didukung oleh sejumlah lembaga dan organisasi, termasuk Global FinPrint, sebuah program yang menilai kesehatan populasi hiu melalui sensus bawah air.

Jika sebelumnya survei cenderung mengandalkan penyelam untuk menghitung hiu secara visual, – yang menyebabkan ketidakakuratan karena hiu cenderung bergerak berkeliaran, studi ini “camera trap bawah laut” yang disebut BRUVS (Baited Remote Underwater Video Stations) atau dikenal dengan sebutan “Chum Cams”.

Kamera BRUVS selalu ditempatkan pada siang hari, dan diposisikan di terumbu karang selama kurang lebih satu jam setiap kalinya.

--------------------------------------

  • Sebuah studi baru yang melakukan survei di 371 lokasi terumbu karang di 58 negara, menyebutkan hiu hampir tidak ada di 20 persen terumbu yang disurvei, ini menunjukkan hiu telah punah secara fungsional dari ekosistem ini.
  • Tim peneliti mengumpulkan 15.165 jam video melalui video camera underwater (BRUVS), dan menggunakan data ini untuk menganalisis keberadaan populasi hiu di sistem terumbu karang global.
  • Ketiadaan hiu biasanya terkait dengan “kondisi sosial-ekonomi”, dimana lokasi perairan jaraknya dekat dengan pemukiman manusia, kepadatan populasi manusia di pesisir, dan tata kelola perikanan yang buruk.
  • Sementara hiu hilang dari banyak terumbu karang di seluruh dunia, namun di lokasi lain memiliki populasi hiu yang sehat, dikarenakan upaya konservasi yang ketat.

-----------------------------------------

 Dalam tiap lokasi yang diteliti, para peneliti melakukan survei di dua jenis situs terumbu karang, satu di lokasi yang dilindungi, dan satu lagi di lokasi yang terbuka untuk area pemancingan.

Setelah mengumpulkan 15.165 jam video, tim peneliti menemukan bahwa hiu tidak terlihat kehadirannya di 20 persen terumbu yang disurvei.

Di 38 negara yang disurvei, termasuk di perairan Fiji, Madagaskar dan Indonesia, sejumlah kecil kelompok hiu dijumpai oleh tim peneliti. Di enam lokasi, termasuk di perairan Republik Dominika, Hindia Barat Perancis, Kenya, Vietnam, Kepulauan Antillen dan Qatar, hanya tiga hiu diamati dalam sekitar 800 jam rekaman.

“Jika negara-negara ini tidak melakukan tindakan konservasi ekosistem, populasi hiu akan benar-benar hancur menuju kepunahan,” jelas Demian Chapman, peneliti studi tersebut, yang juga profesor di Florida International University (FIU).

Dalam kebanyakan kasus, ketiadaan hiu disebabkan “kondisi sosial-ekonomi”, dimana lokasi perairan jaraknya dekat dengan pemukiman manusia, kepadatan populasi manusia di pesisir, dan tata kelola perikanan yang buruk. Penggunaan alat tangkap seperti rawai dan jaring, dapat memusnahkan populasi hiu lokal.

“Penelitian ini menjadi sinyal bahwa suatu daerah perlu menjadi perhatian dan dipulihkan ekosistemnya,” jelas Michael Berumen, peneliti studi ini, yang juga profesor ilmu kelautan di King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) Arab Saudi, kepada Mongabay.

Tapi tidak semuanya adalah berita buruk. Tim peneliti juga menemukan bahwa hiu berkembang biak di terumbu karang di tempat-tempat seperti Bahama, perairan Australia, Kepulauan Solomon, Negara Federasi Mikronesia, dan Polinesia Prancis.

Keberhasilan ini biasanya disebabkan oleh larangan penuh terhadap penangkapan hiu, atau pengelolaan perikanan berbasis sains yang dikelola dengan baik, menurut penelitian tersebut.

 Banyaknya hiu di tempat-tempat tertentu, tentunya menjadi kabar menggembirakan bagi Chapman.  “Masih ada beberapa tempat bagus yang masih tersisa di Samudra Pasifik Tengah,” sebutnya.

Studi tersebut juga menyoroti bahwa populasi hiu dapat dengan mudah dipertahankan dengan praktik konservasi yang kuat, seperti pengelolaan perikanan dan penerapan kawasan lindung laut. Ini akan membantu upaya konservasi global untuk pemeliharaan populasi hiu yang sehat, dan membantu pemulihan populasi hiu yang berkurang jumlahnya di lokasi-lokasi tertentu.

“Hiu dapat menyebar dari tempat-tempat itu [dengan populasi yang sehat] ke tempat lain, setelah lokasi tersebut menerapkan beberapa tindakan konservasi,” lanjutnya.

Studi ini juga menjumpai, sementara populasi hiu di dekat sistem terumbu karang terdegradasi di beberapa bagian dunia, namun di bagian lain belahan dunia memiliki potensi konservasi yang besar.

“Hiu membutuhkan bantuan dan mereka membutuhkan perhatian kita,” tutup Berumen.(**)
-----------
Referensi:
MacNeil, M. A., Chapman, D., Heupel, M., Simpfendorfer, C. A., Heithaus, M., Meekan, M., … Cinner, J. E. (2020). Global status and conservation potential of reef sharks. Nature. doi:10.1038/s41586-020-2519-y



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...