BUTONMAGZ—Sosoknya pendiam namun gesit dalam mengambil tindakan. Ia terbilang sosok yang pandai melihat peluang. (Mungkin) modal itulah yang membuat figur La Haruna, S.P., M.Si., melejit dalam pusaran kepemimpinan pemerintahan di Sulawesi Tenggara.
Ia kini dipercaya oleh Gubernur H. Ali Mazi, S.H., sebagai penjabat sementara (Pjs) Bupati Kolaka Timur sembari tetap menjalankan tugas sebagai Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tenggara.
Disebut melejit, sebab lelaki kelahiran Takimpo Kabupaten Buton, 31 Desember 1972 ini, empat tahun lalu, tepatnya di tahun 2015-2016 masih wara-wiri sebagai sebagai pejabat eselon III di Kota Baubau, menduduki posisi sebagai Kabag SDA Setda Kota Baubau, setelah itu dimutasi menjadi Sekretaris Badan Litbang Kota Baubau, 2016-2017.
Masih di tahun 2017, alumni Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Gowa (1991) ini memilih pindah ke Kabupaten Buton Selatan, di sana ia dilantik sebagai Kadis Pertanian yang dijabatnya hingga medio tahun 2019.
![]() |
La Haruna, S.P., M.Si. |
Masih di tahun 2019, La Haruna kembali berspekulasi pindah ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Posisinya sebagai pejabat eselon IIb di Kabupaten Buton Selatan tak membuatnya berpuas diri. Namun data resmi yang diperoleh Butonmagz, menyebutkan Gubernur Ali Mazi kepincut dengannya, karena mampu memperlihatkan kerja kerasnya saat Sulawesi Tenggara dipercaya sebagai tuan rumah Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 di bulan November 2019. Modal yang membuatnya terlantik sebagai Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura yang dijabatnya hingga sekarang.
Karir La Haruna membuat banyak ASN berdecak kagum, sebab di pangkat Pembina Tingkat I, IV/b, namun telah menduduki jabatan eselon II/a di Pemprov. Sutra, dan setara dengan eselon Sekretaris Daerah (Sekda) di kabupaten/kota. Bahkan kini Sarjana Pertanian dari STP Wuna jurusan budidaya pertanian di tahun 2004 dan kemudian menyelesaikan Magister Ilmu Administrasi di Universitas Terbuka tahun 2010 ini, telah dipercaya gubernur ‘merangkap’ posisi sebagai penjabat sementara Bupati Kolaka Timur, yang dilantik Jumat, 25 September 2020, bersama tiga Pjs. Bupati lainnya di Sulawesi Tenggara.
Sekda Kota Baubau, Dr. Roni Muhtar, M.Pd bahkan mengomentari sosok karir La Haruna sebagai inspirator bagi ASN pada umumnya. “Siapapun Pak La Haruna, saya pribadi angkat topi, beliau sosok ASN pekerja keras dan mampu menjadi figur yang dipercaya pimpinan. Beliau inspirator bagi kita semua ASN,” kata Dr. Roni Muhtar kepada Butonmagz.
Menyelami perjalanan karir La Haruna memang dimulai dari negeri kelahirannya, Buton. Ia diangkat CPNS di Kabupaten Buton tahun 2002 dan setelah resmi berstatus PNS ditempatkan sebagai staf BKPPP Kabupaten Buton. kemudian ditempatkan sebagai Kepala Seksi Trantib di kelurahan di tahun 2006, setahun kemudian naik posisi sebagai Kasi Tata Laksana Produksi Ternak pada Dinas Pertanian Kabupaten Buton, dan berkutat di sana hingga tahun 2010.
Masih di tahun 2010 La Haruna di mutasi menjadi Kasubdin Perikanan Tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton hingga tahun 2011. Dari posisi itu kemudian menjadi Kepala Bidang Perikanan pada dinas yang sama hingga tahun 2013.
Di tahun 2013, La Haruna memilih pindah dan masuk ke Kota Baubau. Di Baubau ia di percaya menduduki jabatan Kepala Bidang Tanaman pangan Dinas Pertanian Kota Baubau (2013-2015). Kemudian di promosi menjadi Kabag SDA Setda Kota Baubau (2015-2016), lalu menjadi sekraris Badan Litbang Kota Baubau (2016-2017).
Dari Baubau ia ‘menyebrang’ ke Kabupaten Buton Selatan dan dipercaya sebgai Kadis Pertanian (2017-2019) lalu kemudian hijrah ke level lebih tinggi di Pemprov Sultra, dan dipercaya sebagai Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (2019-sekarang).
Dilantiknya La Haruna sebagai Penjabat Sementara Bupati Kolaka Timur (Koltim) tentu sangat beralasan, sebab wilayah eks pemekaran Kabupaten Kolaka dikenal sebagai kawasan pertanian dan perkebunan yang sangat dekat dengan karakternya.
Kendati masa jabatannya sebagai Bupati hanya berbilang bulan, namun La Haruna tentu memiliki tugas berat, sebab tentu ia harus mampu menjadi kemudi wilayah Koltim di situasi politik jelang Pilkada 2020 di sana.
Wilayah Kolaka Timur yang menjadi ranah pertarungan politik ‘head to head’ antara Toni Herbiansyah (Bupati petahana) berpasangan Baharuddin – berhadapan dengan Syamsul Bahri Madjid (mantan Sekda Koltim) yang berpasangan dengan Andi Meruya Nur (Wabup Petahana).
La Haruna tentu dituntut bekerja secara profesional dan independen di tengah persaingan ketat kedua pasangan itu. (zah)