Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Momentum Napak Tilas dan Mattompang Arajang, Menautkan Kembali Hubungan Bone-Buton di Era Millenial



BUTONMAGZ---Orang Bone, Sulawesi Selatan lebih kerap menyebut dirinya sebagai ‘Tanah Ugi’ atau Tanah Orang Bugis sejati, karena di sanalah peradaban Bangsa Bugis membesar dengan pemimpin kesatria di masa lalu, seperti La Tenri Tatta Daeng Serang Petta Malampe’e Gemme’na bergelar Arung Palakka dengan nama ke-Islaman, Sultan Saaduddin.

Bagi orang Buton, Arung Palakka tidak sekadar pembesar sekaligus Raja Bugis yang kemudian dikenal sebagai tokoh ‘sang pembebas’, tetapi diyakini memiliki hubungan emosional kuat dengan Buton. Itu sebab pelariannya ke Buton tahun 1660-an, diyakini ‘kembali’ ke negeri leluhurnya. Karenanya di Buton ia tak sekadar menperoleh suaka politik tetapi diberi pula gelar kebangsawanan ‘Lakina’, dan bertahta di sebuah negeri dalam wilayah Kesultanan Buton yakni Holimombo, sebuah kawasan pesisir di sekitar Pasarwajo saat ini.

Maka di Buton  Arung Palakka dihormati dengan nama ‘Lakina Holimombo’ – gelar yang tak hanya menunjukkan dirinya sebagai bangsawan sejati tetapi juga kuatnya ikatan persaudaraan Bone dan Buton di masa silam. Maka semaian romantisme hubungan itu dikenal dengan mutiara kalimat ‘Bone Riaja Buton Rilau – Buton Riaja Bone Rilau’, dengan makna sederhana, Bone dan Buton adalah saudara yang tak berjarak.

Romantika itu tersemai hingga sekarang, kedua pemimpin wilayah yakni Bupati Bone – Dr. H. Andi Fashar M. Padjallangi dan Wali Kota Baubau, Dr. H. AS. Tamrin, MH begitu akrab. Sebegitu akrabnya Wali Kota Baubau, sebagai pemimpin di wilayah pusat peradaban Buton masa lalu ‘mengirim’  60-an orang utusan ke Bone, untuk ikut merasakan ulang tahun Bone ke 689 di tahun 2019 ini.

Menurut Kadis Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, Drs. Sadarman, M.Si dalam rilisnya ke media massa, Sabtu 6 April 2019– rombongan Kota Baubau dipimpin langsung Dr. Roni Muhtar, M.Pd – Sekretaris Daerah Kota Baubau, bersama sejumlah pimpinan OPD Baubau.

“Ini bentuk kekerabatan dan kuatnya hubungan sejak dulu hingga era millenial ini, Bapak Wali Kota mengirim rombongan ke Bone sebagai tanda takzim dan ikatan persaudaraan, sebab Bone dan Buton adalah dua negeri yang tak berjarak, dan dalam otonomi daerah saat ini, sama-sama memiliki visi besar dalam membesarkan budaya lokal,” ujar Roni Muhtar pada rilis tersebut.

Rombongan Baubau bertolak ke Bone sejak 3 April 2019 lalu, dua hari berselang  tepatnya Jumat 5 April 2019 ‘utusan Buton’ tersebut bersama-sama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bone mengikuti acara napak tilas Arung Palakka yang dimulai  dari Desa Campalagi Kecamatan Awangpone, sampai Tanjung Palette Kecamatan Tanete Riattang.

Tanjung Pallette, adalah sebuah kawasan pesisir di Teluk Bone yang merupakan titik star perjalanan Arung Palakka melintas lautan menuju Buton, kerajaan kerabatnya. Sepanjang proses napak tilas, suasana kebatinan ‘Buton-Bone’ begitu terasa bagi rombongan Kota Baubau dan Bone, sebab hujan mengguyur sepanjang rute.

Peserta bergeming, hujan bukan penghalang, malah antusiasme begitu tampak dari warga Bone menyaksikan utusan Buton yang datang dengan kebesaran adatnya pula, hinga di akhir acara.

Esoknya, Sabtu 6 April 2019, penghormatan bagi rombongan Kota Baubau pun begitu besar diberikan oleh elite-elite Bone dengan dilibatkannya di acara ‘mattompang arajang’ – sebuah puncak peringatan HUT Bone dengan penyucian benda-benda pusaka Kerajaan Bone. Acara berpusat di Alun-Alun Taman Arung Palakka – Lapangan Merdeka Watampone – ibukota Kabupaten Bune.

Hadir sejumlah pembesar, diantaranya Menteri Pertanian RI – Andi Amran Sulaiman, Gubernur Sulsel – Prof. Dr. Nurdin Abdullah, Rektor IPDN Prof. Dr. Murtir Jeddawi, Bupati Bone Dr. A.Fashar M. PadJallangi, Wakil Bupati Bone-Ambo Dalle, Sekda Baubau Dr. Roni Muhtar dan tokoh tokoh adat Kerajaan Bone.

Atas kehadiran rombongan Kota Baubau ini, Bupati Bone Andi Fashar Padjallangi memberi apresiasi besar, yang dalam sambutannya menyatakan ‘datang dari jauh menyambung silaturrahim, dan kembali menguatkan persaudaraan leluhur Bone dan Buton’.

Acara ini tak sekadar di hadiri Pemkab Bone dan Pemkot Baubau tetapi sejumlah perantau Bugis dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, dan Philipina serta utsan Pemprop Sulawesi Selatan dan Pemerintah Pusat tampak antusias mengikuti acara sakral ini, sebagai ritus sejarah yang senantiasa terpelihara. Apalagi usai ritual Mattompang Arajang, Bone kemudian mendapat ‘oleh-oleh’ dari pemeritah pusat, dengan ditetapkannya ‘Songkok To Bone’ warsan budaya dunia tak benda dari Indonesia.

Pastinya, Napak Tilas Arung Palakka dan ritual Mattompang Arajang menjadi momentum menautkan hubungan Bone-Buton di era Millenial.

Beberapa tambahan acara ikut menyemarakkan HUT Bone kali ini, seperti kontes Sapi ternak se Sulawesi Selatan, pula ada Pemilihan Ana Dara Kallolo Bone 2019, yang dikemas dalam tema besar bertajuk ‘Bone Culture Festival’. (ref)


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...