BUTONMAGZ---Soa-soa Layar begitu nama binatang melata ini, bentuknya mirip Kadal namun bersayap mirip Iguana. Nama latinnya Hydrosaurus Amboinensis, orang-orang di Pulau Sulawesi banyak menyebutnya dengan nama ‘Picara’. Dari nama Latinnya menunjukkan bila hewan ini pertama kali ditemukan di Pulau Ambon, namun sebarannya hanya ada di pulau-pulau Kawasan Timur Indonesia.
Data dari Mongabay.com menyebutkan sebaran terbesarnya ada di Pulau Sulawesi, Pulau Buton, Togian, Ambon, Seram, Bacan, Halmahera, Waigeu. Ia juga ada di Filipina.
Tahu Karena sering diburu, Soa-soa melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999, menjadikan kadal ini dalam status dilindungi. Ia terancam perburuan dan perubahan habitat lingkungan. Maklum hewan ini digemari karena harganya yang mahal.
Siady Hamzah yang meneliti soa-soa di Maros tahun 2011, dalam penelitian menulis, anakan satwa ini Rp300.000 per ekor. Untuk skala perdagangan internasional sekitar US$250 di Amerika dan 330 Euro di pasar Eropa.
“Saya baru sadar sekarang. Piccara ini memang sudah mulai tidak ada. Dulu kan (tahun 1990-2002) itu sampai samping tembok rumah bertelur,” kata Siady.
![]() |
Perburuan dan kerusakan habitat, membuat soa-soa makin sulit ditemukan. Foto: Eko Rusdianto/ Mongabay Indonesia |
Dalam beberapa literatur, kadal ini mampu hidup hingga usia 15 tahun. Soa-soa betina bertelur sekali dalam setahun, dengan 5-9 butir. Telur-telur itu kelak akan menetas hingga 65 hari.
Soa-soa memerlukan air yang baik, persediaan makanan, dan kondisi lingkungan tak terganggu. Sampah yang jadi gundukan di tebing-tebing sungai tentu membawa dampak buruk bagi satwa.
Mendekati binatang ini harus mengendap. Biasa suara berisik membuat sang kadal cepat berlari. Di jarak sekitar 10 meter, kadal itu menoleh dan mulai mengawasi. Kepalanya bergoyang naik turun, seolah mengangguk dan kerap menunjukkan atraksi yang memukau.
Ketika masih anakan, soa-soa tak ubahnya cicak air. Saat dewasa, soa-soa menampakkan perubahaan wujud yang menyeramkan. Badan kadang dominan hitam. Mulai kepala hingga ekor ditumbuhi duri kecil. Pada soa-soa jantan, bagian pangkal ekor bahkan tumbuh berbentuk layar. Tak salah jika soa-soa dijuluki pula miniatur dinosaurus. (ref)