BUTONMAGZ--- Setelah sekian tahun tersedot perhatiannya dengan kehadiran penggunaan huruf hanggeul – aksara khas Korea bagi warga Cia-cia di Sorawolio Kota Baubau Sulawesi Tenggara, yang kemudian melahirkan ‘kampung Korea’ di sana. Korea Selatan tampaknya memiliki perhatian tersendiri dengan kota ini.
Korea melirik sektor yang lebih besar yakni keinginan untuk membuka investasi di sektor ‘power plan’ berupa penggunaan energi matahari untuk rencana pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) juga sektor dan hasil-hasil kelautan.
Rencana itu terungkap dalam pertemuan khusus sejumlah pengusaha Korea dengan Wali Kota Baubau yang berlangsung Rabu kemarin (20/2) di kediaman pribadi wali kota AS. Tamrin di Melai - kawasan benteng Keraton Buton. Pengusaha Korea yang hadir adalah Kim Taehwa dan Jang Kyeongho, difasilitasi Kadis Kelautan dan Perikanan Baubau, Sadidi dan Sekretaris Dinas Pariwisata Baubau, Ibnu Wahid, ST., MM.
Wali Kota Dr. H. AS. Tamrin, MH pada pertemuan itu memberi apresiasi, karena kebutuhan energi matahari dengan PLTM tersebut akan saling mendukung dengan investasi hasil-hasil kelautan lainnya.
“Intinya kita sambut dengan baik sekali, karena investasi ini juga akan mendukung hadirnya pembangunan cold storage standar ekspor. Energi listrik juga yang dihasilkan akan berdampak lebih besar pada industri lainnya, termasuk perhotelan dan sebagainya. Kalau ini terwujud Kota Baubau bakal tidak kekurangan pasokan energi listrik,” ujar wali kota saat memberi pengantar pada pertemuan itu.
Wali Kota AS Tamrin juga menyebutkan dampak besar dari investasi ini seperti kesiapan Baubau sebagai calon ibu kota Provinsi Kepulauan Buton, sehingga investor lainnya tak perlu ragu berinvestasi ke Baubau.
“Dari sisi pabrikasi hasil laut juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan bagi nelayan rumput laut demikian juga untuk peremajaan cold storage di TPI Kota Baubau yang berstandar ekspor sehingga dapat menampung ribuan ton ikan untuk bisa di pasarkan ke Korea, Cina dan Jepang. Sisi lainnya berdampak pula pada serapan tenaga kerja’ imbuh wali kota. (ref)
Korea melirik sektor yang lebih besar yakni keinginan untuk membuka investasi di sektor ‘power plan’ berupa penggunaan energi matahari untuk rencana pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) juga sektor dan hasil-hasil kelautan.
Rencana itu terungkap dalam pertemuan khusus sejumlah pengusaha Korea dengan Wali Kota Baubau yang berlangsung Rabu kemarin (20/2) di kediaman pribadi wali kota AS. Tamrin di Melai - kawasan benteng Keraton Buton. Pengusaha Korea yang hadir adalah Kim Taehwa dan Jang Kyeongho, difasilitasi Kadis Kelautan dan Perikanan Baubau, Sadidi dan Sekretaris Dinas Pariwisata Baubau, Ibnu Wahid, ST., MM.
Wali Kota Dr. H. AS. Tamrin, MH pada pertemuan itu memberi apresiasi, karena kebutuhan energi matahari dengan PLTM tersebut akan saling mendukung dengan investasi hasil-hasil kelautan lainnya.
“Intinya kita sambut dengan baik sekali, karena investasi ini juga akan mendukung hadirnya pembangunan cold storage standar ekspor. Energi listrik juga yang dihasilkan akan berdampak lebih besar pada industri lainnya, termasuk perhotelan dan sebagainya. Kalau ini terwujud Kota Baubau bakal tidak kekurangan pasokan energi listrik,” ujar wali kota saat memberi pengantar pada pertemuan itu.
Wali Kota AS Tamrin juga menyebutkan dampak besar dari investasi ini seperti kesiapan Baubau sebagai calon ibu kota Provinsi Kepulauan Buton, sehingga investor lainnya tak perlu ragu berinvestasi ke Baubau.
“Dari sisi pabrikasi hasil laut juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan bagi nelayan rumput laut demikian juga untuk peremajaan cold storage di TPI Kota Baubau yang berstandar ekspor sehingga dapat menampung ribuan ton ikan untuk bisa di pasarkan ke Korea, Cina dan Jepang. Sisi lainnya berdampak pula pada serapan tenaga kerja’ imbuh wali kota. (ref)