Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Kambewe, Kuliner Kepulauan Buton yang khas dan unik


Tak hanya padi, jagung juga menjadi salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Bahkan biji – bijian yang satu ini juga termasuk komoditi yang mempengaruhi perekonomian masyarakat. Jenisnya sendiri beragam, mulai jagung yang dikhususkan untuk pakan ternak, bahan untuk aneka macam camilan hingga jagung manis. Tentunya jenis yang terakhir cukup populer bagi kita, mengingat jagung manis banyak dijadikan sebagai bahan beberapa jenis olahan mulai dari makanan ringan hingga dikonsumsi sebagai lauk.

Nah salah satu daerah yang terkenal sebagai penghasil jagung manis adalah, Kepulauan Buton, Sulawesi Tenggara. Bahkan bisa dikatakan bahwa daerah ini mayoritas penduduknya menjadikan jagung sebagai makanan pokok selain beras, apalagi saat musimnya tiba. Maka jika kamu bertandang ke sana akan ada banyak sekali jenis makanan yang terbuat dari bahan jagung manis. Penasaran untuk mencobanya? Salah satu menu andalan yang patut untuk dicoba adalah Kambewe, masakan yang satu ini 90 persen terbuat dari jagung muda asli dengan tambahan beberapa bumbu.

Kambewe ini sekilas mungkin tampak seperti jagung rebus biasa, namun ada yang membedakannya yaitu cara memakannya. Jika jagung rebus pada umumnya bisa langsung disantap setelah makan maka kambewe berbeda, setelah kulitnya di buka bagian dalam bukan berupa jagung rebus yang masih menempel dalam tongkolnya melainkan sudah berupa makanan yang siap santap. Sebenarnya Anda sendiri tak perlu jauh – jauh datang ke Sulawesi Tenggara untuk mencoba makanan yang satu ini karena bisa dibuat di rumah dan sangat mudah, berikut ini caranya:

1. Siapkan bahan – bahan yang dibutuhkan, tak banyak bahan yang kamu butuhkan untuk membuat Kambewe karena bahan – bahannya terbilang bisa ditemui dengan mudah dan harganya pun cukup murah, diantaranya adalah jagung manis muda, gula merah dan juga kelapa. Namun dalam proses pembuatannya kamu tak harus membuang kulit jagung tersebut, simpan kulitnya karena nanti bisa digunakan kembali.

2. Kulit jagung akan digunakan sebagai cetakan alami, selain itu juga akan menghasilkan aroma yang lebih khas. Jadi kamu hanya perlu memisahkan jagung dengan bagian tongkolnya saja.

3. Setelah bagian biji – bijinya terpisah dari tongkol, langkah selanjutnya adalah kamu bisa memarut atau menggunakan blender untuk menghancurkan. Intinya harus tercipta adonan jagung yang halus.

4. Adonan halus sudah jadi sekarang kamu bisa mencampurkan dengan gula merah dan parutan kelapa, aduk hingga semuanya tercampur rata setelah itu kamu masukkan kembali dalam kulit jagung dan kukus hingga matang.

Makanan yang satu ini sekilas akan tampak sama dengan jagung rebus biasa, namun setelah dikupas kamu bisa langsung menikmati rasanya yang empuk dengan perpaduan beberapa jenis bumbu. Sebenarnya tak hanya Sulawesi Tenggara saja yang memiliki panganan khas semacam ini, di daerah Pulau Jawa sendiri ada dan hampir serupa hanya saja tidak menggunakan kulit jagung sebagai pembungkusnya melainkan menggantinya dengan daun pisang agar lebih praktis.

Makanan yang satu ini sangat cocok disantap selagi masih hangat, karena saat sudah dingin maka dagingnya akan terasa lebih keras. Tak hanya pada saat musim panen jagung saja kamu bisa menjumpai penjual Kambewe, melainkan setiap hari, umumnya mereka menjajakannya di sepanjang jalan, masih hangat dan bisa langsung disantap. Harga per buahnya juga terbilang murah, kamu tak perlu merogoh kocek dalam – dalam cukup dengan 5000 rupiah saja satu buah Kambewe bisa langsung dibawa pulang. Cocok juga dijadikan sebagai oleh-oleh untuk kamu bawa pulang.(sumber : kuliner nusantara)


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...