Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

H. Idrus Taufiq Saidi : Pers di Kepulauan Buton harus kuat, peka untuk songsong revolusi media digital



BUTONMAGZ--Menyambut Hari Pers Nasional (HPN), 9 Pebruari 2019 pemerintah pusat menetapkan tema utama yakni ‘Pers menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis digital’. Pada perspektif ini, profesionalisme Pers menjadi hal utama. Terkait hal itu, H. Idrus Taufiq Saidi, S.Kom., M.Si (ITS) punya catatan tersendiri bagi insan pers di daerahnya. Sekelumit harapan diungkap Kepala Dinas   Komunikasi dan Informatika Kota Baubau ini, pada wawancaranya dengan Butonmagz (BM)– Kamis siang ini, 7 Pebruari 2019.

BM : HPN disambut meriah kalangan Pers Indonesia, apa pesan untuk di daerah Anda?
ITS : Dinamika perusahaan dan pekerja Pers di Kota Baubau dan umumnya Kepulauan Buton semakin membaik, berkualitas, itu karena lembaga Pers punya perhatian khusus dalam tataran profesionalitas, sementara pemerintah daerah juga memahami pentingnya keberadaan Pers itu sendiri, jadi intinya ada kesamaan persepsi. Sebagai mekanisme, tentu telah berjalan dengan baik.

BM : Anda melihat peran Pers sudah berjalan sebagaimana mestinya?
ITS : Pada kacamata pemeritah daerah tentu banyak hal yang diinginkan dengan hadirnya Pers itu. setidaknya informasi-informasi pemerintah bisa tersalur dengan baik ke publik, bagaimanapun Pers adalah ruang besar dalam menciptakan Opini yang kuat ke masyarakat. Itu sebab keberadaan mereka sangat kami butuhkan. Tentu, banyak pula catatan lain yang perlu dipikirkan bersama.

BM : Anda menyimpan ‘catatan’ lain yang pelu dipikirkan, kongkritnya?
ITS : Lagi-lagi dalam perspektif pemerintah daerah, kalau semua elemen di Kepulauan Buton ini memliki profesionalisme dalam bekerja, seperti halnya Pers – maka daerah-daerah akan berdinamika, dalam arti yang positif. Pers di daerah harus memiliki kepekaan yang tinggi, bertanggung jawab dengan dlam menjaga stabilitas, berpihak pada kepentingan pembangunan, berpihak pada kepentingan umum. Dan ingat sekarang era revolusi teknologi digital, Pers tentu dituntut bisa menyesuaikan dengan zaman itu, harus kuat. Pers di Kota Baubau telah bergerak ke arah itu. sebagai mitra, kami sangat mengapresiasi.

BM : lalu berkait HPN di kota ini, apa hal yang penting dibuat dalam perspektif Pemerintah Daerah.
ITS : Hal yang utama, kami ingin memberi ucapan selamat Hari Pers Nasional, yang Sabtu lusa, 9 Pebruari 2019 diperingati secara nasional. Momentum peringatan ini tentu penuh rasa kegembiraaan. Pemkot Baubau dan Pers di daerahnya adalah dua lembaga kemitraan yang saling mengisi satu sama lain. Itu sangat kami apresiasi. Kepemimpinan Bapak Wali Kota AS. Tamrin, Bapak Wakil Wali Kota La Ode Ahmad Monianse, dan Bapak Sekda Roni Muhtar, juga telah memberi contoh besar bahwa lembaga Pers itu dihargai keberadaannya, dan menjadi mitra besar sebagai penyalur informasi-informasi pemerintahan, pembangunan, dan sosial kemasyarakatan.

H. Idrus Taufiq Saidi bersama insan Pers Kota Baubau di sebuah acara di Sumatera Barat

BM : hal lain?
ITS : Siapapun di daerah ini, hal terbaik adalah berpartisipasi dalam pembangunan. Kota Baubau, pada Juli 2019 menjadi tuan rumah even Internasional yakni diselenggarakannya Festival Masyarakat Adat ASEAN (FKMA-ASEAN). Ini momentum besar menunjukkan kreativitas, inovasi agar Kota Baubau semakin dikenal publik Internasional, dan bukan hanya Kota Baubau semua kawasan Kepulauan Buton akan mendapat dampak dari kegiatan ini. Sebagai lembaga Pers tugas kita mempromosi, memberitakan kepada publik, agar hadir kepekaan di semua pihak, sebab menuju even itu masyarakat harus bisa merasakannya secara langsung, bukan sekadar seremonial belaka. Jika Kota ini maju, kita semua akan merasakan kemajuannya.

Kepekaan yang kami maksud, adalah partisipasi semua pihak. Pers harus mengambil peran besar pada momentum itu, agar semua bisa bergerak menyambut FKMA-ASEAN. Jarang-jarang kita mendapatkan momentum internasional seperti itu.

BM : (Mungkin) ada kritik yang ingin disampaikan ke Pers di daerah ini.
ITS : Kita tidak lagi atau sedang berada di ruang untuk mencari kekurangan, bukan saatnya lagi. Tugas kita bersama adalah mewujudkan pers yang berkualitas, profesional, peka dengan keadaan, dan inovasi dalam revolusi teknologi media. Konten-konten tentu harus lebih bisa menyerap aspirasi semua pihak, menjadi ruang informasi yang menambah pengetahuan bukan sekedar memindahkan berita dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Kekuatan dan fungsi Pers saat ini sudah di area yang lebih besar lagi. Ikut bertanggung-jawab pada proses-proses terciptanya kesjahteraan masyarakat. Silakan dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk tanggungjawab sesuai dengan koridornya.

BM : Terakhir, ada pesan untuk Pers di hari ulang tahunnya?
ITS : Semoga berbahagia!  (ref)


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...