LIPUTAN KHUSUS (2). Pemerintahan Dr. H. AS.Tamrin, MH – La Ode Ahmad Monianse masa bakti tahun 2018-2023 memiliki komitmen kuat mempertahankan predikat sebagai Kota Baubau sebagai “kota sehat”. Komitmen ini ia wujudkan dengan mengajak pihak berkompeten untuk selalu menjaga Baubau dari berbagai aspek penunjang predikat sehat itu.
Dijelaskan wali kota AS Tamrin dalam beberapa kesempatan, bahwa program kota sehat merupakan program unggulan dari Kementerian kesehatan RI. “Kota sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan masing-masing desa,” ujar wali kota.
Mengakhiri tahun 2018 ini, pemerintahan ‘Tampil Manis’ bekerja keras dengan agar predikat kota sehat menjadi salah satu sentral point pembangunannya, dengan menciptakan kawasan-kawasan sehat di berbagai tempat di Kota Baubau.
Defenisi Kawasan sehat menurut Kementerian Kesehatan adalah kondisi wilayah tertentu yang bersih, nyaman, aman dan sehat bagi pekerja dan masyarakat dikawasan tersebut dengan mengoptimalkan potensi masyarakat dan pekerja, melalui pemberdayaan pelaku pembangunan yang terkait, difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan wilayah.
“Ini yang harus dipedomani oleh masing-masing camat dan lurah, termasuk kehadiran Forum Kota Sehat sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan berpatisipasi turut menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayahnya yang mengintegrasikan berbagai aspek sehingga dapat mewujutkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni oleh warganya,” imbuh wali kota.
Sebagai langkah kongrit mewujudkan itu, pada kamis 9 November 2018 lalu, wali kota mencanangkan program ini sekaligus melantik dan mengukuhkan kepengurusan Forum Kota Sehat yang dipimpin Drs. H. Masri, M.Pd yang dipusatkan di Aula Palagimata. Pada kesempatan yang sama dilaunching pula Logo Kota Sehat, sekaligus penanda-tanganan komitmen.
Wali Kota dalam sambutannya mengajak semua pihak untuk melakukan proses perbaikan dari berbagai bidang sehingga berdampak positif terhadap kesehatan mealui partisipasi masyarakat yang terorganisir dan telah mengantarkan Kota Baubau memperoleh penghargaan Swastisaba Padipa di tahun 2017 lalu.
“Pembentukan forum kota sehat adalah jembatan mengubah pola pikir dan prilaku masyarakat, menuju hidup sehat, sehingga proses menjadi kota sehat tidak semata-mata mengejar penghargaan tetapi lebih mengedepankan pembangunan hidup sehat bagi masyarakat di kota ini,” tandas AS. Tamrin.
Karena itu wali kota berharap dukungan besar dan parisipasi aktif dari Forum Kota Sehat yang bersinergi dengan tim pembina, agar benar-benar dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat sebagaimana telah digambarkan dalam logo yang juga dilounching penggunaanya.
Menurut wali kota, faktor kesehatan merupakan aspek pembangunan yang sangat menentukan peningkatan kualitas SDM, yang telah dituangkannya dalam visi-misi kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota periode 2018-2023. (Ref- Liputan Khusus akhir tahun 2018- seri 2)
Dijelaskan wali kota AS Tamrin dalam beberapa kesempatan, bahwa program kota sehat merupakan program unggulan dari Kementerian kesehatan RI. “Kota sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan masing-masing desa,” ujar wali kota.
Mengakhiri tahun 2018 ini, pemerintahan ‘Tampil Manis’ bekerja keras dengan agar predikat kota sehat menjadi salah satu sentral point pembangunannya, dengan menciptakan kawasan-kawasan sehat di berbagai tempat di Kota Baubau.
Defenisi Kawasan sehat menurut Kementerian Kesehatan adalah kondisi wilayah tertentu yang bersih, nyaman, aman dan sehat bagi pekerja dan masyarakat dikawasan tersebut dengan mengoptimalkan potensi masyarakat dan pekerja, melalui pemberdayaan pelaku pembangunan yang terkait, difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan wilayah.
“Ini yang harus dipedomani oleh masing-masing camat dan lurah, termasuk kehadiran Forum Kota Sehat sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan berpatisipasi turut menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayahnya yang mengintegrasikan berbagai aspek sehingga dapat mewujutkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni oleh warganya,” imbuh wali kota.
Sebagai langkah kongrit mewujudkan itu, pada kamis 9 November 2018 lalu, wali kota mencanangkan program ini sekaligus melantik dan mengukuhkan kepengurusan Forum Kota Sehat yang dipimpin Drs. H. Masri, M.Pd yang dipusatkan di Aula Palagimata. Pada kesempatan yang sama dilaunching pula Logo Kota Sehat, sekaligus penanda-tanganan komitmen.
Wali Kota dalam sambutannya mengajak semua pihak untuk melakukan proses perbaikan dari berbagai bidang sehingga berdampak positif terhadap kesehatan mealui partisipasi masyarakat yang terorganisir dan telah mengantarkan Kota Baubau memperoleh penghargaan Swastisaba Padipa di tahun 2017 lalu.
“Pembentukan forum kota sehat adalah jembatan mengubah pola pikir dan prilaku masyarakat, menuju hidup sehat, sehingga proses menjadi kota sehat tidak semata-mata mengejar penghargaan tetapi lebih mengedepankan pembangunan hidup sehat bagi masyarakat di kota ini,” tandas AS. Tamrin.
Karena itu wali kota berharap dukungan besar dan parisipasi aktif dari Forum Kota Sehat yang bersinergi dengan tim pembina, agar benar-benar dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat sebagaimana telah digambarkan dalam logo yang juga dilounching penggunaanya.
Menurut wali kota, faktor kesehatan merupakan aspek pembangunan yang sangat menentukan peningkatan kualitas SDM, yang telah dituangkannya dalam visi-misi kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota periode 2018-2023. (Ref- Liputan Khusus akhir tahun 2018- seri 2)