MENYUSUL keberhasilan tahun lalu, Wakatobi Wonderful Festival dan Expo atau yang lebih dikenal dengan Wakatobi Wave 2018 kembali menyoroti surga bawah laut Taman Laut Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara. Wakatobi Wave 2018 direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 11 - 13 November 2018. Demikian penyampaian Sekda Wakatobi, Muh. Ilyas Abibu yang dihubingi ButonMagz.
Wakatobi Wave 2018 akan menjadi kesempatan sempurna bagi Anda untuk menjelajahi keajaiban menakjubkan kepulauan di mana di darat para penduduk pulau mementaskan tarian tradisional, musik, dan pertunjukan seni mereka serta permainan rakyat, karnaval, festival kuliner tradisional dalam helatan yang sangat unik dan khas. Sebagai hadiah istimewa tahun ini, masyarakat telah menyiapkan upacara adat besar-besaran yang disebut Kabuenga, sekaligus pertunjukan tari kolosal.
Kabuenga, adalah sebuah pesta rakyat dimana putri-putri remaja yang menjelang dewasa di arak keliling kampung dalam balutan busana khas daerah yang nyentrik, diiringi tetabuhan dan bergerak naik turun seperti gelombang laut dan terkadang disertai sorakan yang memberi semangat. Warga Wakatobi menyadari, adat itsiadat, budaya dan khazanah alamnya telah menjadi sorotan dunia wisata.
Wakatobi Wave 2018 akan menjadi kesempatan sempurna bagi Anda untuk menjelajahi keajaiban menakjubkan kepulauan di mana di darat para penduduk pulau mementaskan tarian tradisional, musik, dan pertunjukan seni mereka serta permainan rakyat, karnaval, festival kuliner tradisional dalam helatan yang sangat unik dan khas. Sebagai hadiah istimewa tahun ini, masyarakat telah menyiapkan upacara adat besar-besaran yang disebut Kabuenga, sekaligus pertunjukan tari kolosal.
Kabuenga, adalah sebuah pesta rakyat dimana putri-putri remaja yang menjelang dewasa di arak keliling kampung dalam balutan busana khas daerah yang nyentrik, diiringi tetabuhan dan bergerak naik turun seperti gelombang laut dan terkadang disertai sorakan yang memberi semangat. Warga Wakatobi menyadari, adat itsiadat, budaya dan khazanah alamnya telah menjadi sorotan dunia wisata.
Sementara di lautan yang biru jernih, akan menyoroti kemegahan laut Wakatobi, akan ada kompetisi Underwater Photography, Triathlon, dan kompetisi Panjat Pinang yang unik di lepas pantai. Panjat Panjat Pinang adalah permainan rakyat yang sangat populer yang biasanya diadakan sehubungan dengan Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di mana kelompok 4-6 orang mencoba memanjat ujung pinang untuk mencapai hadiah yang digantung di puncak. Memanjat tiang agak jauh dari pantai pasti akan menambah tantangannya. Pada catatan yang lebih serius, Wakatobi Wave 2018 juga akan menampilkan Seminar yang membahas isu-isu mengenai Pariwisata Bahari.
Dilaksanakan oleh Kabupaten Wakatobi dan didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pariwisata, Wakatobi Wave 2018 diproyeksikan dapat menarik tidak kurang dari 3.000-4.000 wisatawan domestik dan internasional.
Dilaksanakan oleh Kabupaten Wakatobi dan didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pariwisata, Wakatobi Wave 2018 diproyeksikan dapat menarik tidak kurang dari 3.000-4.000 wisatawan domestik dan internasional.
Wakatobi dikenal luas memiliki jumlah karang dan jenis ikan terbanyak di dunia. Pulau-pulau ini juga terkenal sebagai terumbu karang pembatas terbesar di Indonesia, kedua setelah Great Barrier Reef di Australia. Disini kita bisa menemukan pinggiran, atol dan Barrier Reef dan lebih dari 50 spot menyelam yang spektakuler yang mudah dijangkau dari pulau-pulau besar. Karena kehidupan bawah lautnya yang luar biasa, Wakatobi dengan cepat mendapatkan perhatian dunia untuk penyelaman kualitasnya yang dapat dilakukan oleh para pemula selain para profesional. Selain tempat menyelamnya, Wakatobi telah menawarkan banyak pantai yang menakjubkan.
Sejak dibukanya Bandara Matohara di Wangi-Wangi, pulau-pulau terpencil ini sekarang lebih mudah diakses dan dapat ditempuh dengan penerbangan dari Jakarta atau Makassar. Ada juga tempat pendaratan lain di Pulau Tomia, yang menerima carter dari Bali.**
0 Komentar