Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Wakatobi, infrastruktur dan cerahnya masa depan dunia wisata (bagian 2)


Wakatobi Festival and Expo 2018 (Wakatobi Wave) baru saja usai 13 November kemarin. Ditutup dengan hingar bingar, ada pedangdut Reza dan Aulia yang menghentak suasana, lapangan Merdeka Wang-wangi sebagai pusat acara bergemuruh, warga tumpah ruah terhibur. Ada satu kalimat merangkum situasi itu yakni Wakatobi makin berdenyut, dan harapan besar terbentang di sana.

Memang, Wakatobi sejak sepuluh tahun terakhir dikenal sebagai destinasi wisata andalan Sullawesi tenggara bahkan nasional. Di masa pemerintahan Bupati Hugua dulu – jargon Wakatobi surga bawah laut begitu mengiang, kini pemerintahan Bupati Arhawi sepertinya lebih fokus membangun infrastruktur di darat. Sebuatan dari Pak Amirul Tamim - anggota DPR-RI Komisi XI, wakatobi fokus membangun ‘taman firdaus di darat’.

“Memang penting memberi apresiasi  juga buat kepemimpinan Bupati H. Arhawi, beliau fokus melakukan pembangunan infrastruktur. Ini untuk keseimbangan antara kekuatan laut dan daratnya. Saya begitu bangga daerah ini terus bergerak menuju kemajuan, pasti juga ada konsekuensi dan dampak dari pembangunan itu,” puji Amirul Tamim kepada ButonMagz di sela penutupan Wakatobi Wave 2018.

Dampak? “Iya, warga (mungkin) merasakan itu semisal pergerakan ekenomi yang bisa sedikit stagnan, tetapi itu tidak jadi masalah, sebab jika progres ini jadi, Wakatobi bisa cepat melejit dan warganya akan merasakan kemajuan yang laur biasa,” tutur mantan Wali Kota Baubau dua periode menjawab kritik sekelompok komunitas tentang deru pembangunan Wakatobi.

Deru pembangunan di kawasan darat, khususnya di Pulau Wang-wangi sebagai pusat ibu kota terlihat di mana-mana, Sekda Wakatobi Ilyas Abibu memaparkan sejumlah geliat pembangunan kepemimpinan Bupati Arhawi, sebut saja pembangunan jalan bay pass, lajur-lajur pelabuhan penghubung antar pulau, kawasan pujaserata, hingga fasilitas-fasilitas publik di sekitar bibir pantai telah terbangun.

Khusus fasilitas wisata seperti perhotelan, juga sangat memadai. Selama even Wakatobi Wave 2018, hotel-hotel full booking – sehingga manyak wisatawan manca negara memilih wisma-wisma milik masyarakat sebagai homestay. “Ini dampak dengan dijadikannya Wakatobi sebagai ‘top ten’ wisata unggulan di Indonesia,” ujar Ilyas Abibu di pembahasan RPJMD daerah itu.

Bahkan di masyarakat Wakatobi telah tertanam pesan jika daerahnya sangat populer di dunia wisata dunia, dengan ungkapan di Indonesia dikenal karena dua hal, Bali dan Wakatobi. Ini pesan yang konon menjadi istilah para ‘bule’ – wisatawan mancangera.
Satu hal yang menjadi harapan besar bagi Wakatobi adalah masyarakatnya yang sangat adaptif dengan keadaan, ssepertinya mereka telah siapa mengjadi masyarakat global dunia. Sebut saja, sejumlah pemandu wisata yang berasal dari kelompok-kelompok masyarakat, telah mampu berbicara tentang masa depan wsiata Wakatobi yang mendunia. Begitu pula generasi mudanya, sudah berbicara dan menawarkan paket-paket wisata bagi para pengunjung daerah ini.

“ini semua penanda jika Wakatobi benar-benar begerak menuju daerah wisata berkelas dunia. Warga dan pemudanya juga telah memiliki kesadaran tinggi berkait kebersihan laut,” papar La Ode Saniru, salah satu tokoh pemuda yang memandu perjalanan kami di sana.

Memang membangun Wakatobi, bukan saja membangun wangi-wangi, tetapi juga sejumlah pulau yang ada di sana, dari Kaledupa, Tomia, dan Binongko, juga Kapota yang dalam peta atlas dunia, disebut dengan nama ‘Kambode island’. Ini harapan besar dari masyarakat Wakatobi secara umum, tentu dengan menyelarasakan anggaran daerah yang tersedia.

Kata anggota DPRD Wakatobi, Badalan – Pemerintah Kabupaten Wakatobi terus mensiasati agar terjadi pemerataan pembangunan di semua kawasan, tetapi tentu menyesuaikan penggunaan anggaran, sehingga deruu pembangunan tidak mungkin dilakukan secara serempak, tetapi bertahap berdasarkan skala prioritas.


Diskusi soal pembangunan infrastruktur Wakatobi dengan kondisi penganggaran yang terbatas, dalam diskusi dngan Amirul Tamim, ada sejumlah strategi mengelola percepatan pembangunan dengan keterbatasan anggaran. “benar jika harus bertahap dan berdasarkan skala prioritas,” ujarnya.

“Namun bersiasat itu penting, semisal – pembangunan di kawasan pantai yang menjadi wajah kota Wang-wangi, pemerintah jangan berinvestasi besar-besaran di sana. Sediakan saja fasilitas pendukungnya. Nantinya warga yang punya ekonomi mapan, mereka yang membuat hotel dan lain sebagainya. Seperti reklamasi misalnya – tanah timbunannya berasal dari pembangunan di kawasan bagian tengah, tempat mengambil tanah urukan itu bisa menjadi fasilitas basement perkantoran, juga stadion olah raga yang berbentuk unik,” ujar Amirul.

Baca Juga : Amirul Tamim, Bandara Semi Internasional, dan Puncak Tindoi

Saran lain menurut calon DPD-RI ini, adalah cara meyakinkan warga untuk terlibat berinvestasi adalah melibatkan mereka secara langsung. Kurangi aparat yang studi banding, sesekali pelaku ekonomi lokal yang diajak keluar menyaksikan destinasi-destinasi unggulan wisata dunia. Biarkan mereka yang melihat secara langsung untuk merangsang ketelibatan secara langsung pula di daerah.

“Hal lain, sosialsiasi pembangunan dengan aplikasi animasi kepada publik itu sangat penting, sehingga warga memahami dan bisa melihat secara langsung Wakatobi di masa depan. Jika masyarakat paham, mendukung – insha Allah banyak hal yang bisa mengurangi kost,” ujar Amirul Tamim.

Namun Amirul sangat memahami kekuatan SDM aparatur Wakatobi yang menurutnya sangat handal dan paham dengan konsep dan strategi kebijakan Bupati Arhawi. “Saya yakin startegi ini dipahami oleh aparat-aparat Wakatobi mereka punya SDM dan skill yang bagus, Bupati Haji Arhawi juga pemimpin visioner dengan talenta yang kuat. Itu modal besar bagi Wakatobi, dan saya teramat yakin Wakatobi di masa depan  akan lebih maju.” Ujar Amirul Tamim. (Selesai)

Posting Komentar

0 Komentar



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...