Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Palabusa, Kampung Mutiara di Ajang P2WKSS

 

PALABUSA, wilayahnya terdiri dari pengunungan dan pantai yang landai. Sebuah kelurahan dalam wilayah Kecamaya Lea-lea Kota Baubau, berbatasan dengan Kabupaten Buton di sebelah utara dan timurnya dengan selat Buton. Kendati berada di ujung, tetapi nama Palabusa telah menasional sebagai kawasan penghasil Mutiara Laut terbaik di Indonesia.

Mutiara-mutiara laut dari Palabusa telah banyak mengisi gerai-gerai pusat perbelanjaan ternama di Jakarta, Makassar dan Kendari. Maklum nama Palabusa sebenarnya telah ada sejak Perang Dunia ke-2 di masa pendudukan Jepang di Indonesia. Monumen tokoh Jepang bermana Dr. Fukiya Sujita di PT. selat Buton – penghasil Mutiara Palabusa, masih berdiri kokoh di sana sebagai orang yang meletakkan dasar-dasar pembudidayaan kerang penghasil Mutiara laut ini.
Palabusa juga dikenal memiliki pantai dengan panorama yang indah, masyarakatnya 95,5 persen menggantungkan hidupnya dari sektor nelayan. Selebihnya pegawai negeri dan pedagang kecil. Kampung tua ini dikenal juga dengan motivasi kaum perempuannya sebagai kaum pekerja keras, mereka teerlibat langsung dalam berbagai aktivitas kaum lelaki, baik sebagai nelayan, dan penggerak ekonomi lainnya.

“Penduduk kami 95,5 persen adalah nelayan. Didalamnya terdapat kelompok wanita nelayan dan 55 kelompok ekonomi produktif. Belakangan ini masyarakat Palabusa banyak terlibat dalam pembinaan dan penguatan kapasitas pendidikan, kesehatan, lingkungan dan isu-isu ekonomi,” ujar Rukiya, Lurah Palabusa Kecamatan Lea-Lea, Kota Baubau saat menyambut tim penilai P2WKSS tahun 2018 ini.

Secara umum penduduk Palabusa didominasi etnis Pancana - etnis Buton dengan bahasa daerah dialeg khas Muna. Maklum daerah ini berada di pesisir Buton yang wilayahnya berhadapan langsung dengan Pulau Muna, sehingga interaksi penduduk begitu dinamis.

Wanita Palabusa dikenal sebagai kelompok gender pekerja keras, mereka punya dinamika tinggi untuk berperan dalam proses pembangunan. Itu sebab kaum perempuan di sana selalu siap mengikuti lomba apapaun dari pemerintah.

 
Tahun 2018 ini, Palabusa di percaya sebagai wakil Kota Baubau di ajang lomba Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2-WKSS) di tingkat Provinsi Sulaesi Tenggara. Lomba ini ada sejak zaman Orde Baru silam, dan menjadi penggerak dinamika bagi wilayah-wilayah untuk bergerak maju.

“P2WKSS itu tidak asing bagi Kelurahan Plabusa, pernah jadi juara dua se Sultra beberapa tahun silam, saat itu masih dalam wilayah Kecamatan Bungi, harusnya sudah bisa juara satu” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatka Kota Baubau – H. Idrus Taufiq Saidi, S.Kom., M.Si kepada ButonMagz di sela-sela penilaian Minggu siang ini, 18 November 2018.

Ada hal lain dalam lomba P2WKSS kali ini, kata Idrus Taufiq, yakni keterlibatan langsung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan pembinaan, teermasuk pemeliharaan pemukiman penduduk. “Tugas OPD hakikatnya ikut menggairahkan semangat kegotong-royongan masyarakat, semangat kebersamaan, karena zaman telah berbeda,” ujarnya.

Baca juga : Palabusa, Mutiara dan Histori Doktor Jepang

Hal ini diungkap langsung Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, MH dalam sambutan, ia menyatakan P2WKSS merupakan bentuk keberhasilan pembinaan, semangat kesetaraan gender, juga mendorong perempuan untuk berpartisipasi. “tidak berhenti setelah lomba selesai digelar, tetapi kedepan bisa lebih berdaya, mandiri demi terwujudnya kesejahteraan itu,” ujar Wali Kota sembari mengapresiasi kaum perempuan dan semangat kegotong royongan warga Palabusa..
 

Ketua dewan Juri loma P2WKSS yang juga Sekretaris Daerah  Pemprov. Sultra Dr. Syarifuddin Safaa MM, menyatakan Palabusa tentu sangat berpotensi menjadi juara di ajang P2WKSS ini mengingat beberapa tahun lalu Palabusa pernah meraih predikat juara dua se Sulawesi Tenggara. Namun begitu, juara hanyalah menjadi motivasi kesekian dari tujuan lomba ini.

“Jauh lebih penting lomba P2WKSS ini memiliki daya ungkit lebih tinggi, agar wanita lebih mampu berperan dalam pembangunan sehingga tercipta kehidupan yang sehat dan sejahtera. Juga memberi daya dorong terhadap kesetaraan wanita dan laki-laki dalam segala medan pembangunan,” ujar Syarifuddin Safaa.

Pada kesempatan ini Syarifuddin Safaa yang bertindak sebagai ketua dewan juri sempat membocorkan ‘resep’ juara untuk Palabusa, bahwa tidak juaranya suatu wilayah tidak semata karena ketidaksiapan, tetapi juga minimnya informasi yang diperoleh juri dalam penilaian.

“Biasanya juri minim informasi, karena begitu selesai acara, instansi pendamping entah kemana. Data amat minim yang diterima, itu juga salah satu sebabnya. Selain itu lomba P2WKSS ini bukan sulap-sulapan, hari ini semua tertata dengan rapi, besok sudah layu, sementara tim masih menilai,” ujar mantan Pj. Bupati Wakatobi ini. (ref)

Posting Komentar

0 Komentar



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...